10 langkah untuk menghapus korupsi dari wajah Indonesia

Sumber gambar disini
Hampir setiap hari kita mendengar, melihat dan membacanya diberbagai media masa bahwa begitu banyak para pejabat dan pemangku kekuasaan dinegeri ini yang terjerat dalam kasus korupsi. Hingga saya pribadi pun rasanya bosan dan jenuh dengan banyaknya kasus korupsi yang kian hari semakin banyak bermunculan seolah tak berkesudahan.

Sungguh, jengah dengan semua perbuatan para koruptor itu, mereka itu adalah orang-orang egois, mendulang kekayaan dan memanfaatkan jabatan dan kekuasaannya di negeri ini hanya untuk mempekaya diri dan keluarganya saja. Tidakkah mereka lihat diluar sana, banyak anak-anak yang tak mendapatkan pendidikan yang layak, banyak anak-anak yang terpaksa harus putus sekolah, banyak anak-anak yang terpaksa harus bekerja diusia yang masih belia, banyak rakyat yang menangis kelaparan, banyak rakyat yang terpaksa mengadu nasib dinegara lain, dan masih banyak rintihan kedukaan yang ada dinegeri ini, apakah rasa iba dan prihatin telah lenyap dihati mereka?


Andai uang jutaan hingga triunan itu benar-benar dialokasikan pada jalan yang seharusnya, tentu saja wajah Indonesia tak akan sesuram ini, lihatlah potret negeri yang katanya kaya akan limpahan kekayaan ini, namun mengapa masih mengimpor bahan makanan dari negara lain, rakyat harus berdesak-desakan dan berujung maut diantrian sembako yang tak seberapa. sungguh miris, sedih dan terenyuh haru melihat negeriku.

Tentu kita tak ingin negeri tercinta ini terus berwajah sendu, tak ingin terus dirongrong oleh para koruptor, untuk itu hendaknya ada upaya yang tepat yang bisa kita lakukan bersama untuk memberantas korupsi supaya bisa perlahan berkurang dan mudah-mudahan negeri ini bisa bebas dari korupsi.

Namun, untuk mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi bukanlah persoalan gampang, mengingat korupsi sepertinya sudah sangat mendarah daging dinegeri ini. Tapi, bukan berarti kita pasrah dengan keadaan ini, kitapun sebagai masyarakat biasa harus turut serta dalam mebantu pemberantasan korupsi ini. Kita harus bangkit, kita juga bisa menyumbang peran penting dalam memberantas korupsi yang mewabah dinegeri ini, apa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu memberantas korupsi supaya enyah dari negeri ini?

1.       Ayo mulai dari kita sendiri

Jangan pernah mengharapkan orang lain berubah, jika kita sendiri tidak memulai perubahan tersebut. Kita harus mulai dari diri kita untuk berani mengatakan tidak pada korupsi, karena dengan begitu alam bawah sadar kita akan tersugesti untuk menentang jika ada kejadian korupsi yang terjadi disekitar kita.

Kita harus komit untuk terus berupaya membentengi diri kita, mengontrol diri kita supaya tidak ikut terjebak dalam arus korupsi yang tengah membanjiri negeri ini.

2.       Tanamkan anti korupsi pada keluarga dengan pendidikan agama

Setelah kita sendiri berani mengatakan tidak pada korupsi, selanjutnya anggota keluarga kita pun harus ditanamkan hal serupa, untuk juga mengatakan untuk tidak melakukan korupsi. Konon, anggota keluarga inilah yang menjadi salah satu faktor yang bisa membentuk seseorang untuk menjadi koruptor atau tidak. 

Contohnya, istri dan anak yang terlalu mempunyai banyak keingianan dengan meminta dibelikan barang ini dan itu dengan harga yang mahal, sedangkan keuangan tidak memungkinkan, dan hal ini mungkin bagi sebagain orang akan terhasut juga melakukan korupsi demi ingin membahagiakan anggota keluarga meski dengan cara yang salah.

Untuk itu, penanaman nilai agama akan menjadi kunci utama untuk membentuk karakter sesorang, sebisa mungkin sejak kecil agama sudah diajarkan dalam sebuah keluarga, bahkan agama harus menjadi landasan berfikir dan bertindak sepanjang hidup, supaya semua tindak dan kelakuan kita akan tetap terkontrol. 

Meski kita sadar, kadar iman memang akan ada pasang surutnya, untuk itu bahu membahu sesama anggota keluarga untuk saling tegur dan mengingatkan dikala lupa, akan menjadikan kita bisa terus mengontorl diri untuk tidak tergelincir dari jalan kebenaran, sehingga diharapkan perbuatan tercela seperti aksi korupsi, kolusi dan nepotisme bisa kita mulai bangun dari Negara kecil yang disebut keluarga.

3.       Memberikan edukasi dan sadar korupsi sejak dini

Supaya korupsi tidak menjadi kegiatan estafet dari masa ke masa, mungkin sudah seharus ada reformasi moral anak bangsa dinegeri ini, mungkin melalui kegiatan edukasi tentang sadar dan anti korupsi sejak dini pada anak-anak usia sekolah SD, SMP, atau SMA secara rutin, mengingatkan meraka adalah penerus bangsa yang juga nantinya akan memangku jabatan dan kekuasaan di negeri ini.

"Belajar di waktu kecil bagikan mengukir diatas batu, belajar sesudah dewasa laksana mengukir diatas air" Lirik lagu itu mengingatkan kita bahwa palajaran yang diberikan sejak dini, akan memudahkan seorang anak untuk menangkap ilmunya, memahami dan menerapkannya dalam kehidupnannya sehari-hari. Sehingga diharapkan dengan edukasi tantang sadar korupsi sejak dini, bisa membentuk budi pekerti anak-anak untuk tetap menjadi pribadi yang lurus dan tidak tersentuh oleh korupsi.

Selain itu edukasi untuk masyarakat luas pun bisa dilakukan dengan memanfaatkan jejaring sosial (seperti, twitter, facebook, instagram, dll) supaya bisa menjangkau masyarakat luas, karena jika sering ada sosialisasi akan membuat masyarakat jadi semakin sadar untuk menjauhi korupsi.

4.       Melaporkan kepada pihak berwajib

Dan jika memang mencurigai adanya korupsi di lingkungan kita atau instansi yang kita naungi, kita seharusnya berani melaporkan kejadian itu pada pihak yang berwajib. jangan takut untuk melakukan perbatan baik, justru seharusnya kita takut jika tidak membela kebaikan.

Kini sudah banyak akses untuk melakukan pengaduan, entah melalui telephone, SMS, Email, hingga forum khusus seperti yang kini ada disitus KPK yang meberikan tempat khusus kepada siapa saja yang ingin melaporkan tindak kejahatan korupsi yang diketahuinya, tanpa membuka jati diri sang pelapor.

5.       Berikan hukuman yang berat

Jika seseorang yang sudah terbukti melakukan korupsi, sebaiknya para penegak hukum jangan tanggung-tanggung dalam memberikan hukuman. Berikan saja para penjahat Negara itu dengan hukuman yang seberat-beratnya misalnya hukuman seumur hidup, atau hukuman mati sekalian supaya memberikan efek jera dan membuat para palaku korupsi kapok dan tidak melakukan korupsi lagi hingga tujuh turunannya.

Selain itu, penyebaran foto dan data para pelaku koruptor sebagai hukuman sosial untuk menekan mentalnya pun perlu dilakukan, hal ini pun penting dilakukan terutama untuk para koruptor yang malarikan diri (buronan).

6.       Berikan skala prioritas dan transparansi dalam penuntasan korupsi

Kerap kali kita sebagai masyarakat sering dihebohkan oleh pemberitaan korupsi yang dilakukan oleh oknum tertentu, dan animo masyarakat sudah tersedot sedemikian rupa sehingga kelanjutan karus korupsi tersebut sering dinantikan kelanjutannya dan penyelesaiannya yang adil dan transparan. Namun karusnya berjalan alot dan lambat untuk segera dituntaskan.

Untuk itu, pihak penegak hukum hendaknya bisa memberikan skala prioritas dalam menyelesaikan kasus korupsi, supaya kasus-kasus yang banyak menyita perhatian masyarakat tersebut sebaiknya diselesaikan secepatnya supaya opini masyarakat tidak memandang lemah aparatur penegak hukum. atau misalnya memprioritaskan penyelesaian korupsi dengan skala kerugian negara yang paling banyak dicurangi oleh sang koruptor, hal ini perlu dilakukan supaya kerugian negara pun bisa secepatnya dikembalikan lagi pada kebutuhan yang seharusnya.

7.       Ambil kembali semua uang dan asset Negara dari koruptor

Penyitaan barang, uang dan semua asset yang terkait dengan hasil uang korupsi diambil semua tanpa sisa untuk dikembalikan ke Negara supaya bisa digunakan untuk kemakmuran rakyat, seperti untuk memperbaiki sekolah yang rusak, mengaspal  jalanan yang rusak, membangun jembatan yang roboh, memberikan transportasi yang nyaman, dan lain sebagainya.

Namun konon banyak juga para koruptor yang kini melakukan semacam “pencucian uang” hasil korupsinya hingga keluar negeri untuk itu pihak penegak hukum pun harus bisa bekerja sama dengan Internasional Anti korupsi untuk bisa menarik kembali semua asset yang ada diluar negeri tersebut untuk dikembalikan kepada Negara supaya digunakan sebagaimana fungsinya untuk kemakmuran seluruh rakyat.

8.      Kinerja Petugas pemberantasan korupsi terus ditingkatkan

Sudah selayaknya pihak berwenang dalam pemberantasan korupsi tidak hanya fokus pada pemberantasan korupsi semata, namun juga harus juga fokus untuk mencegah terjadinya korupsi dengan terus melakukan evaluasi dan pengontorlan yang ketat dan rutin diberbagai bidang, instansi dan juga jenjang jabatan yang memang mempunyai kecendruangan untuk melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.

Diharapkan dengan hal tersebut, tentu kecurangan yang dilakukan para pihak-pihak yang nakal itu bisa ditekan, dan syukur-syukur bisa berkurang dan akhirnya tidak ada tindakan tidak terpuji yang bernama korupsi tersebut.

Dan kita pun berharap, para pemberantas korupsi jangan pernah ada kata puas, terus belajar dan mengembangkan metode dan mekanisme baru untuk terus memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya.

9.       Reformasi birokrasi terutama pelayanan publik

Hal ini perlu dilakukan mengingat semakin panjang dan berbelit-belitnya birokrasi dalam pelayanan publik maka peluang terjadinya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme pun akan terbuka lebar.

Selain itu, para petugas pelayanan publik pun harus dibekali dengan pendidikan dan pelatihan tentang budaya Anti korupsi, supaya kita ada oknum nakal yang mencoba melakukan tindakan kearah KKN, sehingga diharpkan para petugas ini bisa dengan berani untuk mengatakan tidak untuk korupsi.

10.   Transparansi para pemangku kekuasaan

Untuk semua pejabat yang akan memangku kekuasan diwajibkan untuk melakukan pelaporan dan pengumuman jumlah kekayaan yang dimilikinya baik sebelum menjabat dan sesudah selesai menjabat, hal ini perlu dilakukan untuk meminimalkan dan menutup celah terjadinya peluang penyalahgunaan wewenang semasa menjabat untuk memperkaya diri dan keluarga sang pejabat.

Namun para koruptor tak sedikit akal, banyak juga cara yang mereka lakukan untuk tidak terendus sebagai koruptor, misalnya dengan melakukan pencucian uang atau kepemilikan barang dengan mengatasnamakan orang lain, tentu saja ini menjadi PR pagi para penegak hukum untuk jeli melihat kecurangan seperti ini.

Saya sadar betul, untuk menjalankan langkah ini tidaklah mudah seperti membalikan telapak tangan, butuh komitmen yang kuat dan kerja keras yang tulus dari semua komponen masyarat yang ada di negeri ini dengan bersama-sama terus mengawasi, mengontrol dan mengadili para pelaku dengan seadil-adilnya.

                       
                   "Mereka yang hidupnya bersih pasti tidak takut jadi orang yang tersisih"

Selamat  hari antikorupsi, semoga impian kita bersama untuk mengenyahkan koruptor dari wajah negeri ini secepatnya terwujud. Aamiin...


No comments:

Post a Comment