Inikah Cinta? - (4)



"Bodoh, kenapa aku bisa sekasar itu tadi" Umpat Rama kesal pada dirinya sendiri. Dia menyadari tak sepatutnya Suster Risma dibentak seperti itu tadi.

Rama mencoba bangun dari tempat tidurnya, lalu melangkah tergesa-gesa dengan bantuan tongkat dikedua tangannya, namun lorong rumah tampak lengang, hanya seorang cleaning service yang sedang menyapu halaman yang tampak disana, Suster Risma sudah tidak terlihat sama sekali.

Inikah Cinta? (3)

"Gaun ini cantik bangat di badan kamu" puji Rama melihat Luna mengenakan gaun putih bertabur kristal itu, gaun pengantin yang begitu indah dan terlihat mewah.

Luna memutar-mutar badannya di depan cermin yang ada di hadapannya. Senyumnya mengembang tanpa hanti seperti bunga yang sedang mekar di taman.

Namun tiba-tiba seorang lelaki asing bersetelan jas rapi muncul dari pintu samping butik itu, melangkah begitu yakin mendekati Luna.

Inikah Cinta? (2)

Melewati malam yang terasa gerah, gerah oleh keadaan yang kini membakar hatinya, itulah yang membuat mata Rama masih terjaga, lelap belum juga mampu meminangnya, meski jarum jam telah menunjukkan angka dua lewat tujuh belas dini hari.

"Aku mau kita putus" Kata itu menggema berkali-kali direlung Rama. Seperti tamparan keras yang mendarat diwajahnya. Sakit!

Kata yang tak pernah dia sangka akan terucap dari Luna, wanita yang paling dia cintai hampir lima tahun ini.

Inikah Cinta? (1)

"Kumohon, Sedikit saja kau mengerti aku" Ucap Luna setengah terisak dan meninggalkan Rama yang tergugu diam.

Sunyi memainkan alunan sepi yang teramat senyap. Tak ada riuh kecuali deru daun jatuh yang merangkas dari tangkainya.

Angin mengibaskan gelisah yang teramat gersang. Lorong rumah sakit terlihat lengang, Rama melangkah gontai menuju kamar rawat inapnya dengan memapah tongkat dikedua tanganya.

"Inikah cinta? Ketika aku terjatuh, semua sibuk mencari alasan untuk meninggalkan aku" remuk hati Rama menyadari kini dia benar-benar sendiri.

Dihempaskan tubuhnya diatas pembaringan, matanya menerawang jauh, menelusuri setiap kenangan yang pernah lewat, dan disana dia menyadari ada keputusannya yang salah, benar-benar keliru.

#CerMinBer (Cerita Mini Bersambung)

Nescafe Dolce Gusto cara mudah ciptakan My Quality Minutes


"Special for you" Ucap Dina riang menghampiriku yang baru saja memasuki ruang kantor sembari menyodoriku segelas minuman hangat.

"Apa ini Din?" sambutku gembira menerima minuman dari Dina.

"Ini Hot Cappucino yang aku janjikan semalam, sebagai imbalan karena kamu sudah membantuku mengerjakan report kemarin" Ucap Dina riang. 

"Sering-sering saja begini Din" candaku sembari menghempaskan jaket diatas kursi.

"Tenang saja, itu mah gampang, besok-besok aku akan bawain lagi" Balas Dina mencandaiku.

Hot Cappucino ala Nescafe Dolce Gusto - Doc. Pribadi

Memanfaatkan Media Sosial untuk membangun bisnis Affiliate Program

Beberapa waktu yang lalu saya sempat bertemu dengan teman-teman dikantor lama saat menjenguk seorang teman yang habis lahiran dirumah sakit, namun disela kami asyik ngobrol seorang teman sebut saja Mba Arum membahas tentang bagaimana memanfaatkan media sosial untuk mendulang rupiah, perhatian kami semua langsung tertuju dan menyimak cerita Mba Arum dengan seksama.

"Emang bisnis apa Mba?" Kompak kami bertanya.

"Ini salah satu bisnis yang bisa  memanfaatkan media sosial yang sangat asyik ditekuni saat ini, mau tahu ini bisnis apa? ini adalah bisnis (titik... titik)" kata Mba Arum yang membuat kami sangat penasaran.

"Bukan bisnis dengan inisial-inisial itu kan Mba?" Tanya saya mencandai Mba Arum :D