Wow! 400 Pelajar SMA Diberikan Pelatihan Berkandara Aman



Pada 4 Oktober 2017 lalu, saya sempat menghadiri acara peluncuran Program Michelin Safety Academy (MSA) di Meradelima Restaurant yang pernah saya tulis di sini. Dimana program Michelin Safety Academy (MSA) ini merupakan program rutin tahunan yang diadakan oleh Michelin Indonesia dan kini sudah digelar selama empat tahun belakangan ini. 

Program Michelin Safety Academy (MSA) ini sengaja digelar oleh Michelin untuk memberikan pelatihan kepada anak-anak SMA tentang bagaimana berkendara yang aman untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas bagi pengguna kendaraan pemula.

Iya, sungguh miris rasanya saat membaca data angka kematian karena kecelakaan ternyata jumlahnya sangat banyak. Bahkan hanya sepanjang lima bulan pertama di tahun 2017 saja, ternyata menurut data Korlantas Polri jumlah kecelakaan di Indonesia lebih dari 89.000 kecelakaan lalu lintas dengan menyumbang korban terbanyak sekitar 20% di antaranya berasal dari kelompok usia 15-24 tahun yang mana usia tersebut masih berstatus pelajar.

Dan pada tanggal 7 Oktober 2017, Michelin Indonesia yang merupakan perusahaan ban inovatif terkemuka selalu menghadirkan mobilitas lebih aman dan lebih baik ini, kembali menggelar program edukasi dan pelatihan berkendaraan secara aman melalui program Michelin Safety Academy (MSA) yang digelar di Pusdik Lantas Polri Serpong, Tangerang.

Michelin Safety Academy (MSA) ini diadakan atas kerjasama dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri dan Federasi otomotif Internasional atau Federation International de I’Automobile (FIA), organisasi otomotif global yang mendukung mobiltas orang dan barang secara aman dan berkelanjutan, yang diwakili oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jakarta. 

Michelin Safety Academy ini diharapkan akan melahirkan para pengendara muda yang bertanggung jawab. Dimana target program ini adalah kalangan pelajar yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sudah cukup umur untuk mendapatkan SIM.

Pada tahun ini, jumlah peserta Michelin Safety Academy (MSA) yang diundang jauh lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, hampir dua kali lipat dari tahun 2016 silam. Pada tahun 2017 ini, Michelin Safety Academy (MSA) melibatkan 10 sekolah dari Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Cilegon dengan total 400 siswa-siswi.
Ruang pelatihan kelas Motor
Dimana dari 400 pelajar ini, mayoritas anak-anaknya lebih banyak yang mengikuti kelas motor dari pada kelas mobil, dan komposisi ini memang begitu dari tahun-tahun sebelumnya juga, dimana kelas mobil jumlahnya jauh lebih sedikit dari jumlah motor. dan ruang kelas mereka di bedakan supaya lebih jelas ketika mendapatkan pelatihannya.
Ruang Pelatihan anak-anak Kelas Mobil
Para siswa-siswi ini diberikan pelatihan seharian penuh, dimana para peserta akan memperoleh pengetahuan secara teori dan praktek, termasuk pengetahuan dasar orientasi kendaraan, pengetahuan ban, posisi duduk yang benar, perlengkapan berkendara hingga prosedur berkendara secara aman dari para instruktur Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jakarta. Selain itu, terdapat juga pengetahuan tentang budaya keselamatan di jalan raya, pokok-pokok panduan mengemudi, teknik pengereman hingga teknik berkendara yang aman. Selanjutnya seluruh peserta akan mengikuti uji SIM A dan SIM C pada tanggal 14 Oktober 2017 di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Daan Mogot, Jakarta Barat.
Mas Fitra (Kiri) - Bu Nora (Tengah) - Mas MotoMobi (Kanan)
Bu Nora Guitet selaku Direktur Public Affairs & Corporate Communication Michelin Indonesia mengungapkan “Michelin Memberikan kesempatan bagi para siswa-siswi SMA melalui Michelin Safety Academy untuk membekali diri dengan persiapan yang matang sebelum menghadapi ujian SIM.”

Dan pada program Michelin Safety Academy (MSA) ini di hadirkan coaches yaitu Mas Fitra Eri dan Mba Mba Diandra Gautama – yang keduanya merupakan pembalap professional serta MotoMobi yang merupakan pengamat otomotif di dunia medi sosial. Kehadiran ketiga coaches diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi para pelajar untuk dapat menjadi pengedara yang bertanggung jawab di jalanan.

Saat sesi pelatihan berlangsung Mas Fitra Eri juga mengatakan bahwa pengendara usia muda termasuk pengendara pemula yang perlu memahami bahwa dalam berkendara itu sangat penting mengutamakan keselamatan. Untuk itu, sebagai pengendara kita harus menyediakan kendaraan yang prima, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan rutin pada ban daan rem,  serta kesiapan kondisi mental dan emosi pengendara juga memegang perranan penting dalam berkendara yang aman. Oleh karena itu, pada saat pelatihan ini, para peserta juga diberikan pemahaman tentang pentingnyya ketenangan emosi dan attitude yang baik demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Selain itu, Mas MotoMobi yang merupakan pembuat konten-konten di media sosial terkait otomotif memberikan tips dan saran bagi para pengendara pemula “Demi keamanan saat berkendara, pastikan kalian melindungi diri dengan menggunakan perlengkapan berkendara yang aman dan sesuai. Untuk para pengendara pemula yang mayoritas mengendarai sepeda motor, mengunakan helm itu wajib – tidak peduli walaupun jarak yang ditempuh cukup dekat. Jangan melakukan selfie, wefie ataupun Vlogging dalam berkendara. Lakukan itu semua sebelum dan sesudah berkendara atau pada saat berhenti.”

Seusai menerima teori di ruang kelas, maka selanjutnya para siswa-siswi ini diajak ke luar ruangan untuk mencoba melakukan praktek langsung tentang bagaimana cara mengemudikan kendaraan yang baik. Dimana pada praktek ini lokasi untuk test kelas mobil bertempat di lapangan.
Pembekalan di lapangan pada para pelajar untuk kelas mobil
Mencoba mempraktekan mengendarai mobil
Sebelum melakukan test drive, Ini para pelajar terlebih dahulu dijelaskan tentang bagan-bagaian mesin mobil yang harus mereka tahu dan selelu dicek sebelum berkendara, dan meraka semua tampak memperhatikan penjelasan sang instruktur dengan sangat hikmat karena memang materi yang diajarkan sangat berarti buat mereka.
Pembekalan di lapangan untuk anak Kelas Motor
Sedangkan anak-anak motor melakukan parktek di jalanan yang sudah disetting dengen beberapa rintangan yang harus dilalui oleh mereka, seperti bagaimana mereka harus melaju di atas titian tanpa terjatuh, dan meliuk-liuk di tikungan-tikungan tanpa menyenggol rambu yang dibuat. Seru juga sih lihat para pelajar ini berkendara, dan mereka semua sepertinya sudah pada bisa mengendarai sepeda motor dengan baik sih, Cuma memang belum punya SIM saja.

Mempraktekan cara berkendara motor yang aman
Melihat program yang menyentuh rana para pelajar ini sungguh bermanfaat menurut saya, karena pengendara muda memang sangat perlu untuk belajar dan mendapatkan ilmu berkendara yang tepat pada orang-orang yang tepat. 

Iya hal ini sejalan dengan Program Michelin Safety Academy (MSA) yang mengimplementasikan kampanye tentang Perfection in Safety yang sejurus dengan apa yang menjadi fokusnya Michelin yaitu memastikan keamanan selalu menjadi bagian penting dari inovasi perusahaan yang berdasarkan pada tiga pilar, yaitu: Keamanan melalui pemberian edukasi yang berkelanjutan mengenai berkendra yang aman, inovasi produk dan pelayanan, serta dukungan purna jual yang prima.

“Para pengendara pemula lulusan Michelin Safety Academy
dapat menjadi pelopor keselamatan berkendara
dan menginspirasi generasi muda
untuk menjadi pengendara
yang bertanggung jawab.”
- Ibu Nora Guitet -

Sungguh saya mengapresiasi Program Michelin Safety Academy (MSA) ini, karena tujuannya juga sangat mulia, semoga program ini terus berlanjut dan melahirkan lebih banyak lagi para pengendara pemula yang dibekali tanggung jawab untuk berkendara yang aman. Selain itu, semoga program ini bisa juga menjangkau sekolah-sekolah lain di berbagai daerah supaya bisa mendapatkan ilmu dan pelatihan berkendara yang aman seperti yang sudah berlangsung saat ini.

Maju terus Michelin Indonesia, semoga semakin sukses dan terus menebarkan kebaikan bagi sesama. Aamiin… :)

1 comment:

  1. Keren bangat Bang acara ini, semoga banyak anak SMA yang sadar pentingnya berkendara yang aman ya :)

    ReplyDelete