Langit...
Gemintang redup sekuyup mata itu,
Gelas kopi membeku tanpa disentuh,
Selebihnya airmata yang bercerita,
Keruh, luruh menabuh peluh.
Langit...
Mulut kami benar-benar mandul,
Tak ada lagi kata yang lahir,
Sesudah kata putus melambung dari kisah ini.
Senyap yang benar-benar mati.
Langit...
Semua usai,
Benar-benar berakhir,
Lantaran keyakinan kami yang tak bisa sejalan.
TransJakarta, 24092015.
bagus banget puisinya :)
ReplyDeleteTerima kasih :)
Delete