Wednesday, October 4, 2017

Mari Kita Dukung Program "Kembali ke Sekolah" Untuk Mencerdaskan Anak Bangsa


Di era yang katanya modern ini, kita semakin mudah untuk mengetahui berbagai kondisi yang terjadi dengan begitu cepat tersebar karena pengaruh adanya internet. Di media sosial, di berita online hingga di group-group komunitas kita dengan mudah mendapatkan berbagai berita, termasuk maraknya anak-anak usia sekolah yang terpaksa putus sekolah karena himpitan ekonomi yang tak memungkinkannya untuk meneruskan sekolah.

Iya, kerap kita lihat, di lampu-lampu merah, di bus-bus umum, di stasiun-stasiun kota, di jalan-jalan raya, kita sering melihat begitu banyak anak-anak kecil yang harus menjadi pengamen, peminta-minta, penjajal koran, penjual asongan, dan sederet pekerjaan lain yang harus dipikulnya di usia yang sangat dini demi mencari sesuap nasi dan "melupakan" meraih ilmu di bangku sekolah.

Seharusnya usia sekecil itu mereka ada di sekolah, belajar, menimba ilmu supaya mereka pintar agar kelak masa depannya bisa lebih baik. Dan sejatinya masa depan negeri ini, ada di tangan generasi mudanya, lantas bagaimana nasib negeri ini jika banyak anak-anak mudanya terpaksa tidak atau terhenti bersekolah?

Mau dibawa kemana negeri ini jika sudah begitu? 

Pada hal kerap kita mendengar dan juga membaca dalam pembukaan UUD 1945, bahwa salah satu tujuan negara kita adalah “Mencerdaskan kehidupan bangsa” yang hingga saat ini usia negeri ini sudah 72 tahun merdeka namun sepertinya masih belum jua merata ke seluruh pelosok negeri, karena pada kenyataannya, masih banyak masyarakat kita yang belum mempunyai akses mengenyam dunia pendidikan formal yang layak, bahkan tak sedikit yang harus putus sekolah karena berbagai keadaan.

Bahkan menurut data UNICEF ternyata ada lebih dari 4,6 juta anak Indonesia yang seharusnya bersekolah tapi tidak memiliki kesempatan tersebut karena berbagai faktor di lapangan. Dimana menurut survey Sosial Ekonomi Nasional 2016 (Susenas), ternyata alasan utama mengapa anak-anak tidak penah bersekolah atau putus sekolah ternyata disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: Kondisi keluarga yang miskin, lokasi yang terpencil, disabilitas fisik atau mental dan juga budaya.

Melihat kenyataan ini, Philips Lighting merasa terpanggil untuk ikut membantu mengentaskan buta huruf dan putus sekolah ini. Untuk itu, pada hari ini Selasa (03/10/17) Philips Berbagi Terang melakukan peluncuran Kampanye Terangi Masa Depan 2017 – 2018 melalui kerjasama dengan UNCEF.

Philips Lighting sebagai pemimpin dunia untuk produk, system dan layanana pencahayaan tidak hanya terus menghadirkan inovasi pencahayaan yang membuka nilai bisnis, namun juga memberikan pengalaman bermakna bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya, salah satunya dalam bidang pendidikan ini.

Membuka acara ini langsung dihangatkan oleh sambutan yang disampaikan oleh Bapak Rami Hajjar selaku Country Leader Philips Lighting Indonesia.
Bpk. Rami Hajjar
Dalam sambutannya ini, Beliau mengatakan bahwa Philips Lighting tidak melihat program CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai sarana untuk memperkuat bisnis. Sebagai perusahaan yang sudah ada di Indonesia selama lebih dari 120 tahun, Philips Lighting Indonesia ingin turut berkontribusi untuk masyarakat Indonesia, salah satunya di bidang Pendidikan.

Selain itu, Bapak Rami Hajjar pun menuturkan “Di Philips Lighting, kami percaya bahwa kami dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan kontribusi sosial kami kepada masyarakat. Tantangan pendidikan yang dihadapi anak-anak Indonesia adalah tanggungjawab kita semua, dan hanya dengan bekerja sama, kita dapat membuat perubahan. Kerjasama lintas sektoral, seperti kemitraan kami dengan UNICEF, akan memastikan bahwa Philips Lighting Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung pendidikan di Indonesia.”

Sebagai bagian dari kampenye Terangi Masa Depan, Philips Lighting Indonesia menargetkan untuk depat mengumpulkan dua miliar rupiah dari penjualan paket Philips LED Khusus berlogo UNICEFmulai bulan Oktober 2017 sampai dengan Maret 2018. Jumlah uang yang berhasil dikumpulkan akan digunakan untuk meelanjutkan pendanaan program UNICEF “Kembali ke Sekolah” di kabupaten Brebes Jawa Tengah dan Mamuju Sulawesi Barat serta diperluas ke Bone dan Takalar Sulawesi Selatan. Dimana bantuan tersebut akan membantu sekitar 5.000 anak usia sekolah untuk medaftar ulang – atau mendaftar untuk pertama kalinya dan tetap bersekolah.

Uluran kerjasama dari Philips ini disambut dengan sangat baik oleh pihak UNICEF, bahkan Ibu Lauren Rumble selaku Deputy Representative UNICEF Indonesia mengungkapkan bahwa dukungan dari Philips Lighting untuk program “Kembali ke Sekolah” ini sangat membantu pihak UNICEF dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak Indonesia. 
Ibu Lauren Rumble
Tak bisa kita pungkiri, jika anak-anak Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas maka hal ini akan meningkatkan peluang bagi mereka untuk lepas dari kemiskinan, memperoleh pekerjaan, tetap sehat, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat di masa depan.
Penandatangan Komitmen Kerjasama Kampanye Kembali ke Sekolah
Philips Lighting sebagai pemimpin dunia di bidang penyahayaan, melalui momentum ini mengumumkan komitmennya untuk melanjutkan kemitraan dengan UNICEF dalam mendukung pendidikan bagi anak-anak Indonesia. Dan untuk meresmikan kerjasama ini, maka Philips Lighting Indonesia dan UNICEF melakukan penandatanganan komitmen kemitraan multi tahun untuk sama-sama bekerjasama mensukseskan kampanye Terangi Masa Depan “Kembali ke Sekolah” untuk anak-anak Indonesia.

Dan acara selanjutnya adalah memasuki acara inti yaitu Talk Show yang menghadirkan para pembicara diantaranya Ibu Suhaeni Kudus selaku Education Specialist UNICEF Indonesia, Mr. Greggor Henneka selaku Chief of Partnership UNICEF Indonesia, Mr. Lim Sau Hong selaku Country Marketing Manager Philips Lighting Indonesia dan Bapak Bukik Setiawan selaku Pengamat serta praktisi pendidikan.
Talk show tentang peran kemitraan untuk pendidikan
Acara talk show ini mengangkat tema tentang “Peran Kemitraan dalam Mendukung Kelanjutan Pendidikan Anak Putus Sekolah” yang membahas bagaimana peran serta antara Philips Lighting dan UNICEF dalam rangka mensukseskan kampanye Terang Masa Depan untuk periode 2017 – 2018 mendatang.

Dimana dalam talk show ini banyak membahas tentang bagaimana perusahaan dan organisasi dapat turut membantu mengurangi jumlah anak usia sekolah yang tidak bersekolah ataupun putus sekolah di Indonesia. Karena seperti yang diungkapkan oleh Bapak Bukik Setiawan mengenai situasi pendidikan anak di Indonesia saat ini dapat diibaratkan pendidikan sebagai sesuatu yang multi-dimensi, yang menjadi tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, Bapak Balik sangat mengapresiasi kolaborasi antar-organisasi seperti yang dilakukan oleh Philips Lighting Indonesia dan UNICEF ini.
Mari kita dukung bersama kampanye "Kembali Ke Sekolah"
Dan tak bisa kita pungkiri, bahwa untuk mengentaskan kurangnya pendidikan yang layak bagi anak-anak bangsa ini menjadi tanggung jawab kita semua, bukan hanya tugas pemerintah saja, tapi semua komponen masyarakat dari berbagai aspek seharusnya bisa turut serta dalam membantu mencerdaskan anak bangsa ini, termasuk kita masyarakat biasa.

Lantas bagaimanakah cara kita bisa ikut berpartisipasi dalam mengurangi jumlah anak putus sekolah di negeri ini?

Jawabanya yaitu kita cukup ikut aktif dalam kampanye “Kembali ke Sekolah” yaitu kita bisa membantu kampanye Terangi Masa Depan dan sekaligus mensuskseskan program UNICEF “Kembali ke Sekolah” caranya sangat gampang bangat, kita hanya membeli bohlam paket khusus Philips LED “Beli 3 Gratis 1” yang berlogo UNICEF
Bantu anak-anak putus sekolah dengan Beli Lampu LED Beli 3 Gratis 1 berlogo UNICEF
Jadi dengan membeli Philips LED ini selain kita membantu anak-anak Indonesia supaya bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas, ternyata bohlam lampu LED Philips ini bisa memberikan penyacahaan yang nyaman di mata karena lampu LED Philips memiliki kualitas yang bagus dan merata sehingga tidak berkedip, tidak silau di mata tapi justru membuat mata menjadi rileks sehingga membantu mengurangi stress pada mata sehingga memberikan rasa nyaman bagi para siswa yang harus belajar dalam jangka waktu yang lama.

Maka dari itu, tak ada ruginya kita terlibat dalam membantu mensukseskan kampanye pembelian paket bohlam LED “Beli 3 Gratis 1” yang berlogo UNICEF itu artinya kita sudah menyumbang Rp. 2.000 setiap paket yang kita beli. Dengan menyisihkan sedikit bantuan kita, ini sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Yook kita berbagi, kita dukung Program Kembali Ke Sekolah untuk anak-anak putus sekolah :)

1 comment:

  1. Selalu ya, philips tuh punya inovasi, seneng deh mengetahui akan hal ini.

    ReplyDelete