Dalam hidup ini, kita sering kali dihadapkan pada pilihan-pilihan yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya sangat menentukan untuk menggapai impian besar yang kita dambakan. Salah satunya adalah memilih bank. Dan setiap orang punya alasan masing-masing. Ada yang karena promosi menarik, ada yang ikut-ikutan teman, dan ada juga yang sekadar karena kantor cabangnya dekat rumah.
Tapi buat saya, memilih bank bukan cuma soal kemudahan transaksi atau desain kartu debit yang keren. Ini tentang rasa percaya, tentang nilai-nilai yang saya pegang dalam mengelola uang yang saya titipkan di bank tersebut.
Tapi bukankah semua bank sama saja? yang penting bisa menabung, transfer, dan bayar tagihan, bukan? Dulu saya juga berpikir seperti itu, sampai saya mulai mempertanyakan: Apakah uang yang saya simpan benar-benar dikelola sesuai dengan nilai-nilai yang saya yakini? Apakah di sana bisa membawa saya semakin dekat dengan impian emas yang saya idamkan? Oleh sebab itu, saya akhirnya memilih bank berbasis syariah.
Pilihan yang Menenangkan, Saya Membuka Rekening di Bank Syariah Indonesia
Awalnya, saya bukan tipe orang yang terlalu memikirkan di mana saya menaruh uang, asalkan aman itu sudah cukup. Tapi semakin dewasa, saya mencari alternatif perbankan yang tidak hanya fungsional, tapi juga bermakna. Dan jawabannya adalah Bank Syariah Indonesia (BSI).
Saya memilihnya bukan karena ikut-ikutan tren, bukan pula karena sekadar ingin coba-coba. Tapi karena saya ingin menjadikan keuangan saya tidak hanya sehat secara angka, tapi juga berkah secara prinsip, serta semakin mendekatkan pada berbagai impian yang saya inginkan.
![]() |
Buka rekening BSI adalah pilihan yang menenangkan (Gambar Pribadi) |
Ya, BSI menawarkan sesuatu yang berbeda dari bank konvensional, yakni sistem perbankan yang berbasis syariah. Di tengah dunia yang begitu cepat dan kadang melupakan nilai-nilai dasar, saya merasa perlu kembali kepada sistem yang menjunjung tinggi keadilan, transparansi, dan keberkahan. Di sinilah letak kekuatan BSI, yaitu bukan hanya bank, tapi juga mitra spiritual dalam mengelola keuangan.
Salah satu hal yang membuat saya mantap adalah ketiadaan riba. Ini penting bagi saya. Bukan sekadar karena alasan agama semata, tapi karena saya percaya bahwa sistem keuangan yang adil tidak membebani satu pihak demi keuntungan pihak lain. Di BSI, semua transaksi menggunakan akad yang jelas, tidak ada unsur spekulasi berlebihan, dan semuanya terbuka. Saya tahu ke mana arah uang saya mengalir, dan itu memberi saya ketenangan batin yang tak bisa digantikan dengan angka.
Menariknya lagi, kemudahan yang ditawarkan juga tidak kalah dari bank konvensional. Dengan aplikasi Byond by BSI, saya bisa melakukan hampir semua transaksi dari genggaman tangan, mulai dari menabung, transfer antarbank, beli pulsa, bayar zakat, hingga berinvestasi dalam bentuk emas. Praktis, modern, tapi tetap mengedepankan nilai syariah. Ini membuktikan bahwa bank syariah juga bisa maju dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Dengan pendekatan teknologi yang inklusif, BSI membuktikan bahwa digitalisasi tidak harus mengorbankan nilai-nilai syariah. Bahkan sebaliknya, ia bisa menjadi media untuk memperkuat kepercayaan publik dan membangun literasi secara masif. Hal ini menjadi krusial, mengingat tantangan masa depan bukan hanya tentang modal dan koneksi, tapi juga tentang siapa yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan prinsip.
Selain itu, saya juga melihat komitmen BSI dalam mendukung ekonomi umat. Banyak program pembiayaan untuk UMKM, edukasi keuangan syariah untuk masyarakat, hingga layanan zakat dan wakaf yang terintegrasi. Bagi saya, ini bukan hanya tentang uang, ini tentang kontribusi nyata terhadap perubahan sosial yang lebih baik. Dan semua itu terlihat semakin jelas saat saya menghadiri acara bertajuk BSI International Expo 2025.
Mimpi Kolektif Menuju Indonesia Emas Dalam Gelaran BSI International Expo 2025
Saya bukan tipikal orang yang sering datang ke pameran besar. Biasanya, keramaian seperti itu hanya membuat saya bingung sendiri di tengah lautan booth dan brosur. Tapi untuk BSI International Expo 2025, ada sesuatu yang berbeda, sehingga membuat langkah kaki saya terasa begitu ringan menuju Jakarta International Convention Center pada Jumat, 27 Juni 2025 kemarin.
![]() |
Datang ke BSI International Expo 2025 ternyata menawarkan banyak hal menarik (Gambar Pribadi) |
Bagi saya, acara ini bukan sekadar expo, rasanya seperti masuk ke dalam dunia baru, gelaran ini terasa seperti panggung besar tempat mimpi-mimpi kolektif umat dipertemukan, mulai dari para pelaku UMKM, pengusaha besar, hingga nasabah kecil yang bisa mencicil emas sedikit demi sedikit demi masa depan yang lebih baik.
Sebagai seseorang yang meyakini bahwa ekonomi lebih dari sekadar angka-angka di atas kertas, saya melihat BSI International Expo 2025 sebagai bukti konkret bahwa ekonomi syariah bukan hanya sekadar alternatif, melainkan solusi utama yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Untuk itu, berada di sini membuat saya semakin menyadari, bahwa impian tak akan berarti tanpa jalan untuk meraihnya. Dan dalam dunia yang berubah cepat, hanya mereka yang berani bermimpi dan bertindaklah yang akan jadi pelopor.
Dan Expo ini membuka ruang bagi kita untuk merenung dan berpikir bersama tentang bagaimana kita bisa merajut impian emas masa depan melalui kekuatan ekonomi syariah, yang tidak hanya mengedepankan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keadilan sosial dan keberlanjutan. Dengan semangat tersebut, BSI International Expo 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi dan inovasi demi mewujudkan kesejahteraan bersama secara menyeluruh.
Apalagi kita tahu, Indonesia bukan hanya negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Kita adalah negeri dengan potensi spiritual dan ekonomi yang sangat besar. Namun, selama bertahun-tahun, kita hanya menjadi konsumen produk halal global, bukan produsen utama. Mimpi besar untuk menjadi pemimpin industri halal dunia yang digaungkan oleh banyak pihak, termasuk Presiden dan Kementerian Investasi, kini menemukan jalannya dalam kegiatan konkret seperti BSI International Expo.
BSI bukan hanya bank. Ia kini menjadi pelopor, menjadi jembatan antara aspirasi umat dan realitas ekonomi global. Lewat tema “Engaging Indonesia in the Global Halal Industry”, expo ini menjadi wujud nyata dari semangat untuk menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tetapi juga game changer dalam industri halal global.
![]() |
Emas punya nilai yang luar biasa bahkan jadi simbol ketahanan ekonomi (Gambar Pribadi) |
Dan sebenarnya, banyak hal yang bisa menguatkan posisi Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi halal dunia. Namun salah satu yang paling saya soroti dari BSI International Expo 2025 ini adalah fokus baru BSI terhadap bisnis emas dan bisnis umrah. Kenapa ini penting?
Pertama, emas adalah simbol ketahanan ekonomi. Dalam dunia modern yang penuh fluktuasi, memiliki emas adalah bentuk investasi yang konkret dan stabil. Program cicil emas dengan margin khusus yang ditawarkan BSI bukan hanya memudahkan akses kepemilikan emas bagi masyarakat kelas menengah, tetapi juga membuka pintu literasi finansial yang lebih tinggi. Bahkan ada layanan cuci emas gratis, upaya sederhana yang punya daya tarik kuat, sekaligus mendekatkan masyarakat dengan dunia investasi syariah yang sering dianggap “berjarak”.
Mungkin salah satu pencapaian paling monumental adalah status BSI sebagai bank emas syariah pertama di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden RI pada Februari 2025. Dan jujur, saya termasuk orang yang sempat skeptis saat pertama kali mendengar istilah “bank emas.” Dalam pikiran saya waktu itu, ini pasti cuma gimmick pemasaran.
Tapi setelah mendalami layanan emas BSI, terutama lewat acara expo kemarin, saya sadar, ini bukan sekadar bisnis. Ini revolusi kultural dalam cara kita berinvestasi, dan yang lebih penting bagaimana cara kita memahami makna keberlimpahan.
BSI bukan hanya menjual atau menyimpan emas. Mereka mengembangkan seluruh ekosistem syariah berbasis emas, dari cicil emas, tabungan emas, hingga gadai emas. Dan semuanya bisa diakses dari aplikasi BYOND by BSI. Tak perlu antre, tak perlu ke toko. Dari layar ponsel, saya bisa punya kendali penuh atas investasi logam mulia dengan sertifikasi halal.
Yang lebih mengejutkan, menurut data BSI sendiri yang pernah saya baca, bahwa per April 2025 total emas kelolaan mereka mencapai lebih dari 18 ton! Saya sangat takjub. Ini bukan gerakan kecil, tapi ini gelombang besar yang bisa mengubah arah finansial umat.
Dan pastinya, saya semakin sadar, Bank Emas ini bukan sekadar inovasi finansial, tapi juga langkah besar dalam membangun kemandirian ekonomi umat. Dengan karatase 99,99% SNI dan sertifikasi MUI, layanan emas BSI menjawab kebutuhan masyarakat akan instrumen investasi yang aman, terjangkau, dan sesuai syariah.
![]() |
Masyarakat tampak antusias mencari info seputar umrah dan haji (Gambar Pribadi) |
Kedua, bisnis umrah adalah jantung spiritual umat. Dengan mengintegrasikan layanan umrah ke dalam ekosistem digital BYOND by BSI, bank ini bukan hanya melayani, tetapi juga mendampingi umat untuk mencapai impian ibadah mereka dengan cara yang aman, transparan, dan syariah.
BSI tidak sedang membangun produk. Mereka sedang membangun jalan bagi masyarakat Indonesia untuk bermimpi dan mencapainya secara halal. Hal ini membangunkan mimpi yang sempat saya kubur, saya punya impian membawa keluarga berangkat haji. Tapi impian itu dulu terasa mahal dan jauh. Setelah melihat bagaimana BSI menyatukan layanan emas dengan perencanaan haji-umrah, saya merasa seolah diberi peta jalan yang nyata.
Sekarang kita bisa memulai dari hal kecil, misalnya beli emas 0,5 gram per bulan. Dalam beberapa tahun ke depan, ini bisa cukup untuk ongkos umrah. Bahkan ada fitur khusus di BYOND untuk konversi nilai emas menjadi paket ibadah, sehingga memudahkan kita menyusun jalan ibadah dengan rapi dan penuh harapan.
Dan di expo kemarin, saya pun sempat menyaksikan bagaimana antusias masyarakat yang datang bisa berkonsultasi langsung dengan travel-travel terpercaya terkait umrah dan haji, hingga mengikuti talkshow menarik selama acara berlangsung. Saya melihat ini semua bukan lagi sekadar soal rencana keuangan, tapi soal rencana hidup.
BSI Dorong UMKM untuk Terbang Jauh Hingga Penjuru Dunia
Mungkin bagi sebagian orang, kata “expo” terdengar elitis dan eksklusif, seolah hanya untuk kalangan tertentu saja. Namun, BSI International Expo justru menghadirkan wajah yang berbeda, membuktikan bahwa acara ini benar-benar inklusif dan memberdayakan masyarakat kecil. Dengan melibatkan lebih dari 356 UMKM binaan, BSI menunjukkan komitmennya sebagai mitra nyata bagi pelaku usaha kecil, membuka peluang yang selama ini terasa sulit dijangkau oleh mereka.
Melalui program business matching dengan target transaksi sebesar Rp 290 miliar, BSI tidak hanya memfasilitasi proses transaksi, tetapi juga menjalankan diplomasi ekonomi dari akar rumput. Pelaku usaha lokal diberi kesempatan untuk bertemu dan berjejaring dengan buyer dari lebih dari 20 negara, mulai dari Malaysia, Bangladesh, Nepal, Jepang, hingga Arab Saudi dan negara-negara lainnya. Ini menjadi langkah strategis untuk menghubungkan pengusaha kecil Indonesia dengan pasar global secara langsung.
Artinya, mimpi-mimpi para pengusaha kecil dari berbagai daerah di Indonesia kini semakin nyata untuk bisa mengakses pasar internasional. Sebelumnya, kesempatan sebesar ini mungkin hanya bisa diraih oleh konglomerat besar, namun melalui BSI International Expo, pintu pasar global kini terbuka lebar bagi siapa saja yang berani mengepakkan sayap dan memperluas jaringan bisnisnya. Ini adalah momentum penting bagi pertumbuhan ekonomi inklusif yang membawa kesejahteraan bagi banyak pihak.
![]() |
Gelaran ini melibatkan lebih dari 356 UMKM binaan BSI (Gambar Pribadi) |
Dalam hal ini, BSI memberi ruang untuk UMKM agar bisa semakin berkembang dan maju, bukan hanya unggul di dalam negeri saja, namun juga bisa merajai di seluruh dunia karena produk UMKM kita punya kualitas yang tak kalah dengan negara lain.
Saya pernah mendengar cerita inspiratif tentang beberapa pengusaha sukses yang berhasil menembus pasar global berkat program business matching yang difasilitasi oleh BSI. Melalui inisiatif ini, para pelaku usaha mendapat kesempatan emas untuk memperluas jaringan, menjalin kemitraan strategis, dan mengenalkan produk mereka ke panggung internasional.
Tak hanya membuka akses ke pasar luar negeri, business matching BSI juga memberikan pembekalan dan pendampingan, sehingga para pengusaha lokal dapat bersaing secara profesional dan berdaya saing tinggi di kancah global. Kisah-kisah ini menjadi bukti nyata bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM Indonesia pun bisa mendunia.
Dan dalam gelaran BSI International Expo 2025 ini juga menyajikan sesuatu yang lebih personal, yaitu halal lifestyle yang menyuguhkan aneka produk, seperti fashion, kosmetik, makanan, otomotif, semuanya dihadirkan dalam satu atap. Namun lebih dari sekadar produk, saya melihat ini sebagai upaya membangun narasi baru, bahwa menjadi Muslim yang taat bukan berarti tertinggal dalam gaya hidup. Justru, halal adalah masa depan gaya hidup modern.
Menariknya lagi, gelaran BSI International Expo 2025 juga disuguhkan juga berbagai kegiatan, seperti festival modest fashion, talkshow dengan praktisi industri halal, hingga konser musik dari penyanyi ternama seperti Maher Zain, Putri Ariani, Maliq & D’Essentials dan lainnya, semuanya membaur dalam satu visi besar, Islam yang progresif, inklusif, dan membahagiakan.
Melangkah Bersama Wujudkan Indonesia Emas 2045
BSI International Expo 2025 bukan sekadar event tahunan. Ini adalah panggung transformasi, yang bisa jadi titik balik Indonesia menuju visi besar Indonesia Emas 2045. Tapi untuk sampai ke sana, kita butuh lebih dari sekadar program. Kita butuh keberanian kolektif untuk berubah, komitmen untuk bersinergi, dan keyakinan bahwa ekonomi syariah bisa memberi kemaslahatan lebih luas daripada sekadar profit.
Saya yakin, jika BSI terus menjaga integritas, memperluas inklusi, dan menempatkan umat di pusat kebijakannya, maka impian emas itu bukan lagi sebatas khayalan, tapi akan menjadi kenyataan. Terlebih di era ketidakpastian global, ketika geopolitik memanas dan ekonomi mudah terguncang, kita butuh sesuatu yang kokoh. Dan ekonomi syariah bisa jadi jawaban, asal dijalankan dengan prinsip yang benar dan visi yang jelas.
![]() |
Mari melangkah bersama untuk wujudkan Indonesia Emas 2045 (Gambar Pribadi) |
BSI, lewat gelaran expo ini, telah menunjukkan bahwa jalan menuju impian emas tidak harus sunyi. Ia bisa meriah, kolaboratif, dan penuh harapan. Maka sekarang giliran kita semua, tapi pertanyaannya: maukah kita menjadi bagian dari perubahan itu? Saya pribadi pastinya menjawab: Yes!
Sebab, melalui BSI International Expo 2025, saya melihat masa depan yang lebih cerah. Masa depan di mana ekonomi tidak lagi kering dari nilai, di mana uang dan iman bisa berdampingan, di mana emas bukan hanya logam mulia, tapi lambang harapan.
Kita semua punya mimpi. Mimpi untuk hidup lebih sejahtera, lebih bermakna, dan lebih berkah. Dan BSI, dengan segala langkah nyatanya, sedang menawarkan jalan untuk mewujudkannya. Mari kita rajut impian itu. Bukan sendirian. Tapi kita semua berjalan bergandengan tangan bersama BSI.
“Merajut impian emas bukan hanya soal mimpi individu. Ini tentang membangun ekosistem bersama, di mana setiap dari kita punya peran. BSI telah membuka jalan. Mari kita tapaki bersama tuk wujudkan Indonesia Emas 2045.”
No comments:
Post a Comment