Benci Tapi Sayang



Kamu tahu apa tentang rasa sakit?
Kamu tak usah berdalih dengan segala terori-terorimu.
Basi!
Aku sudah terlanjur luka,
Dan aku tidak butuh penjelasan.

Maaf?
Kau minta maaf?
Maaf untuk luka yang kini berdarah?
Maaf!, tidak ada maaf untuk mu.

Gila!
Kau benar-benar gila,
Masih saja mengiba ampun,
Setelah meremukkan hatiku berkeping-keping hancur.

Pergi!!!
Pergi saja dengan semua sesalmu,
Jangan pernah berani untuk hadir kembali,
Aku benar-benar benci,
Benci dengan kenyataan bahwa aku tak bisa membencimu.

6 comments:

  1. Duh, pagi-pagi udah baca postingan yang baper-able, gimana inih urusannya! Hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bhahahahah jangan ditelan bapernya Mba Erry, dibuang lagi aja hehehehe

      Delete
  2. Kalem Wan,
    Da dia mah emang suka gitu orangnyah! *sodorin kulkas*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba Dia memang begitu, cukup tahu aja Mba, dan sekarang kita sudah ............ *Beliin momogi dong Mba Erry bahahahha

      Delete
  3. Kalimat terakhir kok bikin kesel gitu. Huwaaaa. ToT

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bhahahaha iya, kaya kejebak dengan endingnya ya Wid hahahaha

      Delete