Spanduk Perdamaian Untuk Pemilu Aman dan Tentram




“Peace may sound simple – one beautiful word – but it requires everything we have, every quality, every strength, every dream, every high ideal”
~ Yehudi Menulhin ~

Hidup yang damai dan tentram adalah impian kita semua, untuk itu sudah selayaknya kita harus saling menjaga sikap, tutur kata dan perbuatan yang bisa merusak nilai perdamaian yang selama ini kita bangun bersama demi keutuhan NKRI yang kita cintai ini.

Namun pada kenyataannya, ada saja sekelompok orang yang masih ingin merusak suasana menjadi kacau, dan membuat suasana di masyarakat menjadi tidak tenang dengan segala tindakan, rumor dan berita hoax yang sengaja diciptakan untuk meresahkan masyarakat, terlebih saat-saat menjelang pemilu seperti tahun ini.

Untuk itu, pada hari Jumat kemarin (11/01/19), Polres Jakarta Barat beserta para pemuka agama dan berbagai tokoh masyarakat menggelar acara launching pemasangan spanduk kampanye damai dengan tema “Ciptakan Kerukunan Umat Beragama” menjelang pesta demokrasi yang sebentar lagi akan digelar di negeri kita tercinta ini. 

Melalui momentum acara ini, diharapkan seluruh lapisan masyarakat, khususnya warga Jakarta Barat bisa turut menjaga situasi dan kondisi agar tetap aman dan damai menjelang puncak pesta demokrasi yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang.

Dimana pada tanggal tersebut, akan menjadi momen bersejarah bagi Bangsa Indonesia, karena seluruh warga Indonesia yang mempunyai hak pilih akan berkesempatan untuk memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan yaitu kita akan melakukan pemilihan Presiden dan para anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI dan DPRD secara serentak di seluruh penjuru negeri ini.

Untuk menyukseskan perhelatan pesta demokrasi ini, maka bertempat di halaman Masjid Raya Al Amanah yang berlokasi di Jalan Al Amanah No. 1 RT.08/10 Wijaya Kusuma – Jakarta Barat ini tampak hadir berbagai komponen masyarakat dari berbagai instansi pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mendukung kampanye damai ini.
Semua pihak dari berbagai lapisan masyarakat hadir dalam peluncuran pemasangan spanduk perdamaian menyambut Pemilu 2019
Tampak hadir berbagai pihak dari Forum Kerukunan Umat Beragama [FKUB] Jakarta Barat, beserta jajaran 3 Pilar, Polres Jakarta Barat, Dandim 0503, Walikota Jakarta Barat, Kajari, ketua Pengadilan, Kakankemenag, Ketua KPUD beserta komisioner Kota jakbar, Ketua Bawaslu, Ketua FKUB Jakbar, beserta Tokoh Lintas Agama, Ketua MUI Jakbar, PGI ( Persekutuan Gereja Indonesia ), KAJ ( Keuskupan Agung jakarta ), Walubi ( Wali Umat Budha Indonesia), PHDI ( Parisada Hindu Darma Indonesia), MATAKIN ( Majelis tinggi agama Konghucu Indonesia) dalam acara ini.

Semua berkumpul di sini demi menyatukan suara untuk mengajak semua warga Jakarta Barat agar tidak menodai proses demokrasi Indonesia yang sebentar lagi akan digelar dengan cara-cara kampanye yang tidak tidak sehat, atau memecah belah bangsa yang kerap dilakukan oleh sekelompok oknum di berbagai kesempatan  di tempat ibadah.
Bapak. KH. Tatang selaku ketua FKUB
Untuk itu, dalam sambutannya, Bapak KH. Tatang M. Firdaus selaku ketua pelaksana yang sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama [FKUB] Jakarta Barat, menuturkan bahwa melalui momentum ini, FKUB Jakarta Barat bersama warga, serta tokoh lintas agama berkomitmen menolak tempat ibadah digunakan untuk kepentingan kampanye, menolak tempat ibadah untuk dijadikan penyebaran Isu Hoax, Sara dan radikalisme, demi terciptanya Pemilu 2019 yang damai, aman dan sejuk.

Diharapkan dengan adanya komitmen ini, maka jalinan persaudaraan dan pertemanan tetap akan terjaga dan tidak akan terputus meskipun pandangan politik yang berbeda, sehingga diharapkan akan selalu tercipta demokrasi yang berkualitas untuk mewujudkan pemilu yang damai dan bermartabat.    

Maka, melalui momentum ini, akan dilakukan pemasangan spanduk sebanyak seribu lebih spanduk yang tersebar di sejumlah tempat ibadah yang ada di Jakarta Barat, diantaranya akan disebar di 860 Mesjid, 237 gereja, 1 Pura, 85 Vihara, sehingga totalnya ada 1183 tempat ibadah yang akan dipasang spanduk kampanye damai tersebut.
Bapak H.M. Zen selaku Wakil Walikota Jakarta Barat
Senada dengan itu, Bapak H. M. Zen selaku Wakil Walikota Jakarta Barat pun menuturkan bahwa pemerintah Jakarta Barat dalam hal ini sangat mendukung adanya acara launching pemasangan spanduk kampanye damai yang dilakukan pada hari ini, karena upaya ini merupakan salah satu langkah yang sangat positif untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan negara ini.

Dan pihak Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menegaskan bahwa pada dasarnya bukan hanya tempat ibadah, akan tetapi instansi pemerintah dan juga sekolah merupakan tempat yang tidak boleh digunakan untuk ajang kampanye. Bahkan hal terssebut sudah diatur dalam undang-undang pemilu.

"Pelaksana, peserta, dan tim kampanye pemilu dilarang: menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan." Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu Pasal 280 ayat 1 huruf h.

Untuk itu, jika ditemukan lagi ada oknum atau pihak-pihak tertentu yang masih menggunakan tempat ibadah sebagai tempat untuk melakukan kampanye, maka Bawaslu akan memberikan tindakan tegas kepada oknum tersebut, karena hal itu sudah melanggar undang-undang.
Bapak Letkol Kavaleri Andre Henry Mesengi dari Dandim 0503
Dan Bapak Letkol Kavaleri Andre Henry Mesengi selaku perwakilan dari Dandim 0503 juga menegaskan bahwa seluruh anggota TNI akan berusaha sekuat tenaga untuk selalu menjaga kedamaian yang ada di masyarakat agar selalu tercipta keamanan, terlebih saat menjelang pesta demokrasi yang akan berlangsung pada tahun ini.

Hal ini juga diungkapkan oleh Kombes Pol Hengki Hariyadi selaku Kapolres Jakarta Barat, bahwa Beliau dan segenap jajarannya mendukung penuh komitmen bersama FKUB dan tokoh lintas Agama Jakarta Barat untuk bersama-sama menjaga marwah demokrasi, karena dengan adanya Pemilu 2019 justru masyarakat harus saling menghormati perbedaan dan menyambut pesta demokrasi dengan suka cita.
Kombes Pol Hengki Hariyadi selaku Kapolres Jakarta Barat
Beliau pun menegaskan bahwa tempat ibadah apapun yang ada memang tidak layak digunakan sebagai tempat untuk melakukan kampanye politik, karena menurut Beliau bahwa seharusnya tempat Ibadah hanya untuk beribadah saja dan hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan.

Untuk itu, Bapak Hengki sangat mendukung adanya larangan keras bagi siapa saja untuk menggunakan tempat ibadah sebagai tempat kampanye, terlebih dijadikan tempat provokatif atau penyebar isu Sara, dan isu Hoax.

Maka dengan adanya kampanye damai ini diharapkan akan mengurangi terjadinya konflik antar agama, atau konflik sesama agama, guna menciptakan cooling system dalam rangka menghadapi pemilu 2019 yang aman damai dan sejuk.

Jadi sudah sangat jelas, bahwa komitmen bersama ini dibuat untuk terus menjaga, mempertahankan, dan memperkokoh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.

Dan pada acara ini, para pemuka agama dan Umro yang hadri membacakan kometmen mereka untuk menjaga perdamaian selama kampanye berlangsung “Kami Para Pemuka Agama dan Umaro Jakarta Barat Menolak tempat ibadah digunakan untuk kepentingan kampanye, Issue Hoax, Sara dan Radikalisme.” 
Pembacaan pernyataan sikap oleh semua pemuka agama dan Umaro jakarta Barat untuk mewujudkan kerukunan umat beragama pada pemilu 2019
Jadi, mari kita terus bahu membahu untuk terus saling menghargai dan menghormati antara sesama mekipun berbeda agama dan pandangan politik. Hal ini harus kita lakukan, agar jangan sampai pertemanan dan persaudaraan kita berubah menjadi permusuhan yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan, sebab berbeda pilihan dan pendapat itu hal yang wajar dan hak dari setiap orang.

Untuk itu, melalui momentum ini diharapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap bisa menjaga sikap, tingkah laku dan tutur katanya agar pemilu 2019 bisa terjaga perdamaiannya. Begitu juga yang diharapkan kepada warga Jakarta Barat, agar bisa menciptakan kedamaian dalam proses pesta demokrasi yang sebentar lagi akan berlangsung. 

Sekali lagi saya mengingatkan pesan dari acara ini, bahwa meski kita berbeda pilihan dan berbeda keyakinan, namun diharapkan kita semua sebagai masyarakat Indonesia, lebih khususnya di Jakarta Barat tetap mampu menjaga kerukunan dan tali persaudaraan antar sesama demi keutuhan NKRI.

“Jika tidak ada kedamaian, itu karena kita telah melupakan bahwa kita saling memiliki satu sama lain.”
~ Mother Teresa ~


7 comments:

  1. Keren reportasenya...
    Cuma sedikit koreksi, Muh Zen itu Wakil Walikota, dia hadir mewakili Walikota Jakarta Barat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Bang Nur atas koreksinya, sudah saya revisi. :)

      Delete
  2. Berbeda keyakinan tetap harus bersatu wujudkan Indonesia bersatu. Salam Damai.. :)

    ReplyDelete