Penuhi Gizi Seimbang Untuk Cegah Stunting


Pada setiap pernikahan, tentu yang didambakan oleh setiap orang tua adalah melahirkan anak yang sehat, cerdas dan ceria. Namun, untuk menggapai semua itu, ada banyak persiapan yang harus kita lakukan tentunya.

Untuk itu, penting kita pahami, bahwa sejatinya, persiapan menjadi orang tua itu tidak dilakukan saat hamil atau anak baru lahir saja. Namun, jauh sebelum itu, bahkan sebelum melangkah ke gerbang pernikahan.


Ada banyak persiapan yang harus kita lakukan sebelum menjadi orang tua, bukan hanya kesiapan fisik, mental dan materi saja, namun memiliki pengetahun yang benar terkait pola asuh dan pemenuhan gizi bagi anak-anak juga penting untuk kita pelajari.

PENTINGNYA PEMENUHAN GIZI LENGKAP PADA 1000 HARI PERTAMA KELAHIRAN

Maka dari itu, beberapa hari yang lalu (30 Juni 20120), saya merasa senang bisa mengikuti webinar yang digelar oleh Nutrisi Keluarga yang membahas tema tentang "Siap Menjadi Ibu, Pencetak Generasi Emas Bebas Stunting" agar kelak saya pun bisa menjadi suami dan orang tua yang baik dalam rumah tangga yang saya jalanin.

Acara seperti ini bagi saya sangat menarik, apalagi yang dihadirkan adalah para narasumber yang memang sangat kompeten di bidanganya seperti ada Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika, Sp.A, MARS (Dokter anak), Dr. Tria Astika Endah permatasari, SKM, M.Kes PP Aisyiyah, Ibu Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, (Psikolog Anak & Remaja), Ibu Ratu Anandita (Presenter/ Parenting Influencer) dan dipandung oleh Kang Maman Suherman sebagai moderator.

Para narasumber dalam acara webinar 

Dari acara ini saya mendapatkan banyak informasi dan ilmu yang sangat menarik tentang bagaimana kita sebagai orang tua untuk membekali diri dengan gizi yang lengkap dan seimbang agar kita bisa menghasilkan keturunan yang sehat dan ceria.

Untuk itu, diakui oleh dr. Tubagus Rachmat bahwa seorang calon ibu sangat perlu untuk memenuhi gizi lengkap dan seimbang agar janinnya bisa tumbuh sehat, baik sejak dalam kandungan atau pun setelah bayi dilahirkan.

Dimana makanan bergizi lengkap dan seimbang yang harus penuhi oleh seorang calon ibu itu harus mengandung beberapa unsur seperti: Karbohidrat, Protein, Lemak, Mineral, Vitamin, dan air yang cukup agar ibu dan anaknya tetap sehat.

Terlebih kebutuhan makanan bergizi dan seimbang ini harus dipenuhi terutama dalam masa 1.000 hari pertama kelahiran anak yang dihitung sejak awal masa kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari), karena ini merupakan fase penting dalam perkembangan otak dan tubuh anak, serta mencegah anak mengalami stunting/gizi buruk ataupun malnutrisi.
1000 Hari pertama kelahiran anak sangat penting diperhatikan untuk penuhi gizi lengkap dan seimbang
Selain itu, diakui juga oleh dr. Rachmat bahwa “Kecerdesan sesorang sangat ditentukan 1000 Hari Pertama Kehidupan 270 dalam kandungan 730 Hari setelah lahir karena itu merupakan Golden Periode, Window oportunity.”

Nah, dari sini kita jadi tahu bahwa betapa pentingnya pemenuhan gizi lengkap dan seimbang terutama pada 1000 hari pertama kelahiran bayi kita. Sebab, jika kita mengabaikan hal tersebut, maka akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi kita, salah satunya, bayi menjadi stunting.


Tentu saja kita tak ingin memiliki anak yang stunting, karena stunting memberikan dampak yang tidak bagus pada tumbuh kembang anak, mulai dari anak masih kecil hingga ia nanti tumbuh dewasa.

Dimana untuk jangka pendek, stunting pada anak akan menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik. Ya, mungkin sekilas, proporsi tubuh anak stunting akan terlihat normal-normal saja. Namun, pada kenyataannya ia lebih pendek dari anak-anak seusianya.

Selain itu, stunting juga dapat menyebabkan berbagai macam masalah yang lebih serius, seperti: anak akan mengalami kecerdasan di bawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak akan maksimal.

Bahkan anak yang mengalami stunting akan mengalami penurunan sistem imun tubuh sehingga anak jadi lebih mudah sakit. Selain itu, anak akan lebih tinggi berisiko menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.

UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK

Melihat dampak stunting yang begitu berbahaya bagi anak, maka kita sebagai orang tua sudah selayaknya waspada. Apalagi saat ini, prevalensi stunting Indonesia hingga akhir 2019 berada di angka 27,7%. Dimana angka ini masih terbilang tinggi, karena WHO menetapkan batas atasnya 20%.
Memberikan makanan yang sehat dan segar adalah salah satu upaya untuk mencegah stunting pada anak
Nah, dengan melihat masih tingginya tinggi angka stunting di negeri kita tercinta ini, maka dari itu, ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya stunting pada anak kita, yaitu dengan:
  1. Selalu mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan selama masa kehamilan dan selama menyusui. 
  2. Selalu rutin memeriksakan kehamilan serta pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir.
  3. Selalu memberikan sang anak ASI eksklusif dan juga nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia sang anak.
  4. Selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, yaitu dengan selalu menjaga kebersihan diri, seperti rajin menadi, mencuci tangan sebelum makan, serta memiliki sanitasi yang bersih di lingkungan rumah.
  5. Selalu memperhatikan cara pengolahan makanan dan minuman anak dengan cara yang baik dan benar (Misalnya: kematangan makanan, susu air, kebersihan air, dll).
Selain itu, sebagai orang tua, kita pun jangan pernah memberikan anak kita kental manis sebagai minuman susu atau pengganti ASI pada balita kita, karena kental manis itu sangat berbahaya bagi kesehatan anak-anak.

Ya, kental manis sejatinya bukan susu, sebab kandungan gula dalam satu porsi kental manis tersebut mengandung lebih dari 50% total kalori yang melebihi nilai rekomendasi gula tambahan yang dikeluarkan oleh WHO yaitu kurang dari 10% dari total kebutuhan kalori.


Tingginya kandungan gula pada kental manis ini bila diberikan pada anak-anak maka bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti anak mengalami kerusakan gigi, obesitas hingga memicu diabetes dan berbagai penyakit lainnya.
Kental manis itu bukan susu, jadi jangan diberikan pada balita
Untuk itu, jangan pernah menyajikan kental manis sebagai pengganti susu pada anak-anak. Namun bila ingin menikmati kental manis ini, maka sebaiknya disajaikan sebagai pelengkap atau topping pada makanan atau minuman dengan porsi yang sewajarnya saja.

Melihat upaya ini, maka kita sebagai orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam memenuhi segala kebutuhan gizi lengkap dan seimbang, dengan pola hidup yang sehat dan bersih, demi buah hati yang sehat dan ceria sebagai generasi penerus di masa yang akan datang.

Namun tidak bisa kita pungkiri, bahwa untuk menghindari terjadinya stunting pada anak kita, maka diperlukan ketekunan dan usaha yang menyeluruh dari semua pihak, yaitu bukan hanya menjadi tanggung jawab ibu saja, namun peran bapak dan seluruh anggota keluarga yang lainnya juga berperan penting dalam hal ini.



No comments:

Post a Comment