Film Merindu Cahaya de Amstel Memberikan Banyak Pelajaran Berharga


Inginku berlari menjauh,
Tapi wajahmu menghalangi,
Langkahku pun berhenti,
Untuk padamu.

Sepenggel ririk lagu ini kerap saya dengar di tiktok dalam beberapa waktu belakangan ini, entah sudah berapa puluh kali saya mendengarkannya, namun semakin saya mendengarkannya, saya semakin merasa kecanduan untuk menikmati lagu tersebut, bukan karena hanya untaian liriknya yang indah, namun suara sang penyanyi dengan iringan musiknya benar-benar menyatu sehingga membuat lagu ini begitu memikat hati saya.

Ya, penggalan lirik lagu di atas ada dalam sebuah lagu berjudul “Tabu” ciptaan Mba Melly Goeslow yang diyanyikan oleh Brisia Jodie. Maka tidak heran, lagu yang menjadi soundtrack film Merindu Cahaya de Amstel ini membuat saya makin penasaran dengan film tersebut.

Terlebih setelah saya menonton trailer film Merindu Cahaya de Amstel ini, saya benar-benar dibuat semakin penasaran dengan film tersebut, dan saya pun sudah bertekad nanti ketika film ini diputar di bioskop saya wajib untuk menontonnya.

Namun siapa sangka, saya pun akhirnya mendapatkan kesempatan istimewa untuk bisa menonton duluan film tersebut sebelum beredar di seluruh bioskop di Indonesia, karena saya mendapatkan tiket untuk hadir dalam gala premier film ini pada tanggal 17 Januari 2022 di CGV Grand Indonesia.



Senangnya Bisa Ikut Gala Premier Film Merindu Cahaya de Amstel

Jujur, saya senang banget, karena film yang saya nantikan ini akhirnya bisa saya nonton secara full di bioskop, dan ternyata ekspektasi saya pada film ini tidak keliru, film ini ternyata benar-benar bagus, bukan hanya kisahnya yang bagus, namun juga secara pengambilan gambar dan juga musik yang menjadi soundtrack film ini benar-benar diramu dengan sangat cantik, sehingga membuat film ini sangat menarik untuk dinikmati sampai tuntas.

Acara Press Conference bersama para pemain Film Merindu Cahaya de Amstel

Dan film Merindu Cahaya de Amstel ini pun semakin menarik karena dibintangi oleh para pemain hebat, sebut saja Amanda Rawles, Bryan Domani, Rachel Amanda, Ridwan Remin, Oki Setiana Dewi dan Maudy Koesnaedi serta berbagai pemain lainnya yang tidak diragukan lagi aktingnya.

Ya, meskipun film ini bergenre drama religi, namun film ini juga mampu menjadi film yang mendidik, menjadi tuntunan, dan sekaligus juga menghibur, karena film ini dipadukan dengan romansa kisah percintaan dan juga komedi di dalamnya.

Dan ternyata, film Merindu Cahaya de Amstel ini merupakan film yang diangkat dari kisah nyata loh, bukan semata cerita fiktif belaka. Makanya seru banget mengikuti kisahnya dalam film ini. Namun sebelum dijadikan film, ternyata kisah Merindu Cahaya de Amstel ini pernah ditulis dalam bentuk novel terlebih dahulu.

Film Merindu Caya de Amstel diangkat dari Novel Karya Mba Arumi E.

Nah, cerita dari kisah Merindu Cahaya de Amstel ini ditulis oleh penulis bernama Arumi E. yang kemudian novelnya tersebut diproduksi oleh Gramedia Pustaka Utama, dan kini filmnya diproduksi oleh Unlimited Production yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu.

Diakui oleh Mba Hadra Daeng Ratu selaku sutradara film ini saat press confrence kemarin, bahwa film ini bukan hanya menghadirkan tontonan bagi masyarakat, namun sekaligus merupakan sebuah wadah dakwah dengan cara penyampian yang tidak menggurui, namun diharapkan bisa menyentuh hati penonton dan mendapatkan pelajaran berharga dari film ini.

Hal senada juga yang disampikan Mba Oki Setiana Dewi, bahwa cerita dalam film Merindu Cahaya de Amstel ini sangat related dengan anak muda saat ini, bahkan para pemain dari film ini pun bisa mendapatkan pengelaman spiritual journey lewat film ini. Untuk itu, Mba Oki pun berharap, semoga penonton film ini pun bisa merasakan hal yang sama.

Film Merindu Cahaya de Amstel ini memberikan banyak pelajaran berharga

Dan bagi saya pribadi, pesan yang disampaikan dalam film ini dapat banget, bukan hanya tentang bagaimana perjalanan mencari agama yang membuat hati merasa damai saja, namun juga tentang bagaimana hubungan percintaan dan persahabatan hingga keluarga pun bisa kita dapatkan pelajarannya dalam film ini.

Makanya, menonton film Merindu Cahaya de Amstel yang berdurasi sekitar 100 menit lebih ini saya pribadi sangat menikmatinya, cerita dari awal hingga akhirnya begitu mudah dimengerti dengan alur cerita yang menarik bahkan bikin saya ikut baper saat menontonya, pokoknya seru abis! :)

Emang film Merindu Cahaya de Amstel ini bercerita tentang apa sih? Okay, akan saya ceritakan sekilas ya, supaya teman-teman punya gambaran tentang film ini.



Sekilas Tentang Film Merindu Cahaya de Amstel

Jadi, film Merindu Cahaya de Amstel ini tuh mengkisahkan perjalanan spiritul dari seorang gadis asal Belanda yang bernama Marien Veenhoven yang diperankan oleh Amanda Rawles dalam mencari kedamainan untuk hidupnya. Sebab ia merasa kehidupannya selama ini banyak mengalami masalah, sehingga membuatnya ingin menyerah saja.


Namun takdir berkata lain, sejak ia bertemu dengan Fatimah (Oki Setiana Dewi), akhirnya Marien menemukan cahaya kehidupan yang bisa membuatnya lebih tenang, sehingga perlahan ia mampu menata kembali hidupnya, dengan memutuskan untuk memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Khadija Veenhoven.

"Memeluk Islam adalah keputusan terbaik dalam hidupku." Khadija Veenhoven

Namun tidak mudah bagi Marin Veenhoven untuk melaksanakan agama barunya ini, ada saja halangan dan rintangan yang harus ia terima, termasuk ditentang oleh mantan kekasihnya yang tidak terima dengan perubahan yang dilakukannya.

Selain itu, film Merindu Cahaya de Amstel ini semakin menarik setelah sosok Khadija tertangkap kamera Nicholass van Dijk (Bryan Domani) yang merupakan seorang mahasiswa arsitektur yang berprofesi sebagai fotografer dan jurnalis di sela kuliahnya. Pertemuan yang tak disengaja tersebut menghadirkan jalan cerita dari film ini semakin seru untuk diikuti.

Foto Khadija yang tertangkap kamera Nicholass ini memberikan kesan yang berbeda, seperti ada sebuah cahaya yang menghiasi foto tersebut. Maka berawal dari niatan untuk mendapatkan izin supaya bisa memuat foto tersebut untuk urusan pekerjaannya, Nicholass pun mencari Khadija untuk meminta izin, namun sayangnya, tidak mudah untuk mendapatkan izin untuk memuat foto tersebut dari Khadija.

Tapi Nicholass tidak menyerah begitu saja, berbagai cara dia lakukan untuk mendapatkan izin dari Khadija untuk menerbitkan foto tersebut, karena foto itu sangat berarti bagi pekerjaannya. Namun semakin ia mengenal sosok Khadija, maka Nicholass pun semakin mengagumi dan jatuh cinta sama Khadija.

Sayangnya, Khadija hanya menganggap Nicholass sebagai teman saja, terlebih Khadija menyadari bahwa hubungan mereka tidak akan bisa bersatu, sebab ada tembok pembatas yang begitu jelas di antara keduanya, yaitu keyakinan mereka yang tak sama, Nicholass bukan beragama Islam.

Selain itu, Khadija juga tahu, bahwa sahabatnya sendiri sangat menyukai Nicholass. Maka semakin kuat Khadija mencoba menutup hatinya untuk Nicholass, karena ia tak ingin mengecewakan sahabatnya Kamala (Rachel Amanda) apabila ia menerima cintanya Nicholass.

Keseruan saya nonton film Merindu Cahaya de Amstel bersama teman-teman

Lantas, apakah yang terjadi dengan cintanya Nicholass? Mampukah ia meraih hatinya Khadija? atau Nicholass justru akan menerima cintanya Kamala? Dan kalian penasaran nggak kenapa Khadija masuk Islam? Dan apakah Nicholass juga akan masuk Islam? atau kalian justru punya berbagai pertanyaan lain terkait akhir dari kisah di film Merindu Cahaya de Amstel ini?

Nah, untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka teman-teman bisa langsung menonton film Merindu Cahaya de Amstel ini di bioskop-bioskop terdekat yang mulai tayang perdana pada tanggal 20 Januari 2022 mendatang di seluruh bioskop Indonesia. Maka jangan lupa nonton ya teman-teman. Happy wathcing! :)



No comments:

Post a Comment