Ayo Dapatkan Hadiah Ratusan Juta Dalam Ajang JNE Content Competition



Pandemi memberi dampak yang serius pada berbagai sektor kehidupan kita, bakan hanya menyebabkan banyak pegawai perusahaan yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) saja, namun juga berdampak pada para pelaku usaha yang terpaksa gulung tikar karena usahanya mengalami kerugian selama hadirnya pandemi yang begitu panjang ini.

Ya, tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar pun mengalami kerugian dan terpaksa tutup karena kondisi ini, dan hal tersebut juga yang dirasakan oleh para pelaku usaha berskala UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang juga terpaksa mengakhiri usahanya karena merugi.

Dan hal itu jugalah yang saya lihat di sekitar lingkungan saya tinggal, banyak warung makan hingga warung yang menjajalkan sembako dan snack-snack yang terpaksa tutup karena tidak mampu bertahan dalam situasi yang serba sulit ini.

Meski situasi dan kondisi terasa berat untuk dijalani saat ini, namun tidak semua orang menyerah begitu saja, justru membuat sebagaian orang terpaksa memutar otak dan mencari cara-cara kreatif supaya tetap bisa bertahan hidup di masa pandemi ini dengan memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya.


Dari Hobi Menjadi Usaha

Kita semua tahu, bahwa badai pandemi belum kunjung usai, dan entah sampai kapan akan berakhir. Untuk itu, kita tak boleh menyerah begitu saja, sebab hidup harus terus berjalan, maka segala upaya harus terus dilakukan, agar penghasilan tetap ada, supaya biaya hidup bisa terpenuhi.

Dan hal itulah yang dilakukan oleh Ibu Idah, dengan berbekal hobinya memasak dan membuat kue, maka Ibu Idah yang awalnya merupakan seorang ibu rumah tangga biasa akhirnya nekat membuka usaha katering kecil-kecilan dengan menu ala rumahan, setelah sang suami mengalami PHK di awal tahun 2020 silam.

Dan katering ini dia pasarkan ke beberapa kos-kosan di sekitar rumahnya, dan di kosan saya ada beberapa anak kos yang ikut memesan katering Ibu Idah ini, termasuk saya. 

Dimana alasan saya ikut katering ini, selain harganya terjangkau, makanannya juga enak, dan diantarkan ke kosan, sehingga kita tidak perlu repot ke luar rumah selama pandemi untuk mencari makanan.

Menu katering Ibu Idah ini beragam bahkan bisa request sesuai keinginan kita

Selain itu, kehadiran katering Ibu Idah ini juga sangat membantu para anak kos seperti saya ini, terutama yang kesulitan membeli makan untuk santapan sahur di bulan puasa, karena biasanya jarang warung yang buka saat sahur, jika pun ada yang buka, biasanya tempatnya lumayan jauh dan juga harus antri untuk memesan makanannya.

Untuk itu, sejak awal beliau memulai usaha kateringnya hingga saat ini saya masih menjadi salah satu pelanggan setianya, karena saya percaya, dengan saya ikut memesan katering ini, maka secara tidak langsung saya juga turut membantu usaha katering rumahan Ibu Idah ini, agar bisa terus maju dan bisa tetap bertahan di masa pandemi ini.

Oh iya, selain menjalankan usaha katering, kini Ibu Idah juga sangat semangat mengembangkan usahanya dengan mulai mencoba menjual kue kering, aneka keripik, dan juga sambel teri kacang buatannya sendiri. Dan sejauh ini, pasarnya belum luas, masih warga sekitaran rumahnya saja.

Aneka produk UMKM seperti kripik ini banyak dijual di e-commerce dan bisa dikirim ke berbagai daerah

Namun karena saya merasa aneka kue kering, keripik dan juga sambel teri kacang buatan Ibu Idah ini sangat enak, maka beberapa waktu yang lalu, saya sempat menyarankan kepada beliau untuk dijual secara online juga melalui e-commerce supaya pasarnya bisa semakin luas.

Sebab saya percaya, dengan kemudahan teknologi yang ada saat ini, maka menjual aneka produk UMKM seperti milik Ibu Idah ini bisa semakin praktis, apalagi di sekitar rumahnya juga ada jasa pengiriman JNE yang bisa memudahkan pengiriman pesanan ke mana pun dengan mudah.



Berbagi Kisah Profile Usaha UMKM Berkesempatan Menangkan Hadiah Ratusan Juta

Nah, buat teman-teman yang punya cerita seputar usaha UMKM apa saja (salah satu contohnya seperti kisah Ibu Idah di atas), maka teman-teman bisa berbagi kisahnya dengan mengikuti JNE Content Competition 2021 yang diselenggarakan oleh JNE dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-31 tahun.

Dimana ajang “JNE Content Competition 2021” ini penyelenggaraannya diperpanjang, yaitu dibuka sejak tanggal 6 Desember 2021 sampai dengan 31 Januari 2022 mendatang dengan tema “JNE Bersama UMKM Untuk Indonesia” yang bisa dikuti oleh siapa saja, termasuk para jurnalis, content creator dan juga karyawan JNE, semua bisa ikut berkontribusi dalam kompetisi ini.

Tentu jika kita melihat tema lomba di atas, rasanya tidak terlalu sulit bagi kita untuk menuangkannya dalam berbagai karya, terlebih keberadaan pelaku UMKM yang mendapat dukungan JNE dalam menjalankan usahanya bisa kita temukan di lingkungan sekitar kita, atau bahkan kita sendiri yang melakoninya.

Kini ajang JNE Content Competition diperpanjang hingga 31 Januari 2022

Maka dari itu, sangat sayang sekali bila kita tidak ikut berkompetisi dalam lomba ini. Apalagi kompetisi ini terdiri dari berbagai kategori yang bisa kita ikuti, antara lain ada lomba menulis, bikin video, photo dan juga design dengan tema JNE Bersama UMKM Untuk Indonesia

Menariknya, dari setiap kategori lomba ini akan dicari masing-masing pemenangnya dengan hadiah berupa uang tunai yang cukup besar, makanya ayo teman-teman kerahkan kemampuan yang dimiliki, karena kompetesi ini menyediakan hadiah dengan total ratusan juta rupiah yang sangat sayang untuk dilewatkan.

Nah, untuk informasi lebih jelas terkait ajang JNE Content Competition 2021 ini, maka teman-teman bisa langsung mengecek websitenya https://microsite.kompasiana.com/jne-competition-2021 atau instagramnya @jne_id ya. Mari kita sama-sama semangat berkompetisi ya teman-teman. Good Luck Guys! :)



No comments:

Post a Comment