Peran Hutan Dalam Mengatasi Polusi & Perubahan Iklim


Dulu waktu saya kecil, di kampungku orang yang punya motor belum terlalu banyak, masih bisalah dihitung dengan jari. Dan biasanya keluarga yang memiliki motor ini adalah mereka dari keluarga yang dikategorikan cukup berada saja.

Namun kini, di kampungku keberadaan motor bahkan mobil sudah sangat banyak, hampir setiap rumah memiliki minimal satu buah sepeda motor. Di satu sisi hati saya senang melihat hal itu, tentu ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi di kampungku bisa dikategorikan bagus, sehingga masyarakatnya mampu membeli kendaraannya sendiri.

Namun di sisi lain, dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak seperti ini, bukan hanya membuat jalanan di kampungku menjadi ramai dengan deru bising kendaraan yang melaju setiap saatnya, namun hal ini juga menjadi salah satu sumber polusi yang mencemari lingkungan.

Hal ini juga yang saya temukan saat merantau ke ibu kota ini, kepadatan kendaraan yang melaju di jalanan ibu kota adalah pemandangan rutin yang kerap saya lihat setiap harinya. Bukan hanya kemacetan kendaraan yang mengular panjang saja yang mencemaskan perasaan, namun juga deru asap dari setiap kendaraan yang menyumbang banyak polusi udara itu.

Polusi dari kendaraan bisa ikut memicu perubahan iklim

Tapi sebenarnya, penyebab polusi bukan hanya dari kendaraan bermotor saja, namun bisa juga diakibatkan oleh banyak hal lain, seperti dari kegiatan industri yang masih menggunakan bahan bakar fosil berupa batu bara, gas, atau minyak bumi, atau bersumber dari industri atau pabrik yang mengeluarkan asap melalui cerobong-cerobongnya sehingga menimbulkan pencemaran udara.

Selain itu, polusi juga bisa bersumber dari lingkungan rumah kita masing-masing, seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, menimbun sampah, atau aktivitas kita memasak menggunakan kayu bakar, membakar sampah, penggunaan AC dan produk rumah tangga lainnya, hingga penggunaan insektisida, pestisida dan pupuk kimia pada pertanian pun berkontribusi menghasilkan polusi.

Tak hanya itu, penebangan hutan secara liar dan pembakaran hutan besar-besaran bisa juga menjadi penyebab polusi yang mengotori lingkungan, sehingga fungsi hutan untuk menghasilkan oksigen dan sebagai paru-paru dunia tidak lagi dapat bekerja dengan baik.

Maka karena tingginya berbagai aktivitas seperti yang disebutkan di atas, akhirnya menghasilkan polusi yang melebihi toleransi lingkungan yang ada. Alhasil, kehadiran selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim semakin ganas yang kini berdampak pada lingkungan dan manusia itu sendiri.


Dampak Perubahan Iklim Bagi Manusia

Tidak bisa kita pungkiri, akibat dari tingginya polusi yang ada di bumi ini, maka berujung pada bumi yang semakin panas dan menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang serius. Tentu saja hal ini membuat kita semua menjadi khawatir, karena hal tersebut bisa menimbulkan banyak dampak bagi kehidupan kita.

Adanya perubahan iklim bukan hanya menyebabkan terjadinya perubahan besar yang berdampak pada habitat lingkungan sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme lainnya saja, namun juga berimbas pada kelangsungan hidup kita sebagai manusia.

Perubahan iklim memberi banyak dampak buruk bagi manusia

Nah, adapun beberapa dampak dari perubahan iklim yang bisa menimpa hidup manusia bila terus dibiarkan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan cuaca ekstrem
Perubahan iklim dapat mengacaukan keseimbangan energi dan suhu bumi, sehingga meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang memiliki dampak signifikan pada meningkatnya cuaca ekstrem yang dapat menimpa alam dan juga manusia.

Perubahan iklim ini dapat menyebabkan adanya perubahan suhu bumi yang dapat mengakibatkan naiknya permukaan laut, gelombang pasang, suhu laut menjadi lebih tinggi, meningkatkan curah hujan lebat, bahkan menimbulkan hujan es, juga memicu terjadinya gletser menyusut, mencairkan lapisan es, menimbulkan banjir dan tanah longsor, serta meningkatkan risiko kekeringan hingga gagal panen, bahkan bisa menyebabkan kebakaran hutan yang parah. 

2. Terganggunya sumber makanan
Perubahan iklim ternyata turut mengubah ketersediaan air yang dapat memicu kekeringan di berbagai wilayah. Hal ini bukan saja dapat memperburuk kekeringan di wilayah yang telah mengalami kesulitan air, namun berkurangnya ketersediaan air bisa menyebabkan terganggunya suplai makanan bagi manusia, karena perubahan iklim dapat menggangu sektor perikanan, pertanian, dan peternakan yang menjadi sumber pangan untuk kelangsungan hidup bagi manusia.

3. Berkurangnya air bersih
Selain menimbulkan kekeringan yang akan menyulitkan kita untuk mendapatkan air bersih, ternyata perubahan iklim juga bisa meningkatkan jumlah air pada atmosfer yang kemudian meningkatkan curah hujan. Namun sayangnya, dengan curah hujan yang terlalu tinggi tersebut, maka mengakibatkan tingginya juga kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia. Alhasil, hal ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan kualitas dan kuantitas air yang kita butuhkan sehari-hari.

4. Munculnya berbagai penyakit
Perubahan iklim yang berimbas pada kenaikan curah hujan dapat meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti demam berdarah, malaria dan kolera. Bahkan, bila lapisan ozon terus menipis maka akan menyebabkan peningkatan intensitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi, sehingga kita bisa terkena berbagai penyakit, seperti kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh yang mengakibatkan kita menjadi lebih rentan terhadap penyakit seperti asma dan alergi, penyakit kardiovaskular, jantung kanker paru-paru, dan juga stroke.

5. Menyebabkan suhu bumi meningkat 
Salah satu imbas dari perubahan iklim yaitu menyebabkan temperatur bumi semakin naik sehingga menyebabkan kekeringan, sehingga bisa menjadi penyebab terjadi kebakaran hutan. Bila hutan terbakar, maka keberadaan hutan sebagai paru paru bumi dan produsen oksigen (O2) menjadi terganggu dan menyebabkan suhu bumi semakin meningkat. Selain itu, fungsi hutan untuk membantu menyerap gas rumah kaca dan karbondioksida menjadi menurun, sehingga semakin memicu percepatan terjadinya pemanasan global yang semakin parah.

Nah, dari sini dapat kita lihat, ternyata dampak dari perubahan iklim begitu banyak. Dan apa yang terjadi jika semua dampak dari perubahan iklim itu terjadi pada manusia? Tentu sesuatu yang begitu berbahaya tidak bisa kita sangkal lagi, dan kepunahan pada manusia dan juga mahluk hidup yang ada sangat mungkin terjadi.

Maka dari itu, melihat kondisi ini tentu saja kita semua tidak ingin terjebak dalam perubahan iklim yang tidak menguntungkan seperti ini. Jadi, sebelum semuanya terlambat, kita semua perlu kerjasama dan saling berkolaborasi, bahu-membahu untuk mencari berbagai solusi terbaik dengan menerapkan gaya hidup yang sehat bagi alam, termasuk dengan menjaga keberadaan hutan agar tetap lestari.



Menjaga Hutan Bisa Atasi Polusi dan Perubahan Iklim

Kita semua tahu bahwa saat ini dunia sedang tidak baik-baik saja, selimut polusi membuat bumi semakin panas dan menyebabkan perubahan iklim yang begitu nyata dalam kehidupan kita. Perubahan iklim tampak mulai mengacaukan tatanan kehidupan yang ada, sehingga mengancam keberlangsungan hidup bagi seluruh mahluk hidup di bumi ini, termasuk manusia.

Melihat kondisi ini, kita tentu saja tidak bisa tinggal diam begitu saja, karena tidak bisa dipungkiri, tingginya polusi dan adanya perubahan iklim yang terjadi saat ini, tak lepas dari campur tangan manusia sebagai penyebabnya. 

Untuk itu, salah satu cara kita untuk mengatasi polusi dan perubahan iklim yang ada saat ini adalah dengan menjaga hutan, karena hutan punya peranan penting dalam menjaga keseimbangan alam, sekaligus hutan merupakan infrastruktur organik penting bagi kehidupan, sebab hutan adalah paru-paru bagi dunia ini.

Keberadaan hutan sejatinya menempati posisi sebagai instrumen kunci yang berperan penting dalam kehidupan makhluk di bumi. Hutan bukan saja menjadi rumah bagi beragam jenis tanaman dan aneka hewan yang bernaung di sana, tapi hutan adalah nafas bagi kehidupan manusia juga. 

Hutan punya peranan penting dalam mengatasi polusi dan perubahan iklim

Ya, peranan hutan begitu penting, bahkan seperti yang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 dinyatakan bahwa, hutan dirumuskan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati dengan dominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Selain itu, hutan memiliki peran yang krusial dalam mencegah perubahan iklim seperti berikut ini:

1. Hutan Berguna Untuk Menyerap Karbon Dioksida
Hutan dengan banyak tanaman yang dimilikinya, berguna untuk menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer, kemudian mengubahnya menjadi karbon padat melalui fotosintesis dan menyimpannya di batang pohon, cabang, akar, dan tanah.

Nah, menyerap karbon dioksida yang memicu pemanasan global menjadi salah satu cara pohon untuk mengalahkan panas serta menyuplai oksigen. Oleh karena itu, keberadaan hutan pada akhirnya dapat membantu menjaga keseimbangan kadar karbon dioksida (CO2) yang ada, sehingga semakin sedikit jumlah polusi yang bisa memicu adanya pemanasan global yang membuat bumi semakin panas.

2. Hutan Bermanfaat Menjaga Siklus Air
Keberadaan hutan tentunya bermanfaat dalam membantu menjaga siklus air, karena pepohonan yang ada di hutan mampu menyerap kelembapan melalui daun dan akarnya. Maka dari itu, hutan disebut sebagai sistem penyimpanan alami air hujan dan memperlambat kegersangan atmosfer, sehingga pepohonan yang ada di hutan juga bisa membantu mencegah danau air tawar kehilangan kelembapan dan kekeringan.

3. Hutan Mampu Melakukan Proses Transpirasi
Hutan memiliki kemampuan transpirasi sehingga sangat penting untuk bantu mengatasi polusi dan perubahan iklim, sebab pohon-pohon yang tumbuh rimbun di hutan akan melepaskan sebagian air yang mereka serap sebagai uap air dari daunnya, dan hal ini adalah proses transpirasi yang berguna untuk membantu mengembalikan kelembapan atmosfer dan juga menjaga kestabilan suhu di lingkungan sekitar tetap terjaga.

4. Hutan Bisa Mencegah Terjadinya Banjir
Keberadaan hutan punya manfaat untuk mencegah erosi tanah. Dimana akar-akar pohon berfungsi sebagai jaring alami yang menyebar luas dalam tanah, sehingga berperan untuk menahan tanah tetap di tempatnya. Selain itu, keberadaan hutan akan mampu mencegah terjadinya banjir karena hutan mampu berperan sebagai resapan air alami dan mampu mengatur tata air dengan optimal, sehingga air hujan yang jatuh tidak langsung menjadi banjir namun terserap oleh akar-akar pohon.

5. Hutan Merupakan Rumah Bagi Banyak Mahluk Hidup
Hutan sejatinya bukan hanya berisi beragam jenis pohon saja, namun hutan juga dihuni oleh banyak mahluk hidup lain, termasuk aneka hewan-hewan langka. Makanya, keberadaanya wajib dijaga agar semua mahluk hidup yang bernaung di dalamnya bisa tetap hidup damai dan tidak cepat punah, demi terjaganya ekosistem lingkungan yang lestari.

Keberadaan hutan wajib dijaga, jika hutan hilang maka berbagai bencana akan datang

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan, bahwa keberadaan hutan punya peran penting untuk kelangsungan hidup bagi seluruh mahluk hidup yang ada di bumi ini, termasuk kita manusia. Sebab bila hutan hilang, maka berbagai bencana mengerikan pasti akan datang.

Keberadaan hutan yang terjaga dengan baik bukan hanya bisa menjadi solusi untuk mengatasi polusi yang menyebabkan perubahan iklim saja, namun hutan sejatinya punya peranan yang lebih luas, karena hutan adalah rumah bagi banyak mahluk hidup, dan juga paru-paru bagi semesta ini.

Maka dari itu, keberadaan hutan tentu saja harus kita jaga, diurus, dikelola dan dimanfaatkan dengan cara yang baik dan bijak, agar keberadaan hutan tetap bisa memberikan faedah yang berkesinambungan bagi seluruh mahluk hidup yang ada, termasuk kita manusia.


Upaya-upaya untuk mengatasi polusi dan perubahan iklim

Tidak ada kata terlambat untuk terus berbenah diri, kita sejatinya masih punya waktu untuk memperbaiki situasi yang ada saat ini, asalkan kita mau saling bekerjasama. Ya, mengatasi #SelimutPolusi dan perubahan iklim memang bukanlah perkara mudah, butuh kerja keras dan kolaborasi semua pihak, termasuk para #MudaMudiBumi untuk saling bahu membahu mengatasi hal ini.

Saya pribadi percaya, bahwa dengan kerjasama dan kolaborasi yang serius dari semua pihak, mulai dari pemerintah selaku pemegang kebijakan dan kekuasaan hingga seluruh masyarakat dunia, maka mengatasi polusi dan perubahan iklim yang ada saat ini, tentu akan bisa kita lakukan.

Ada banyak upaya yang bisa kita lakukan untuk mengatasi polusi dan perubahan iklim yang terjadi saat ini. Untuk itu, mari dari sekarang kita mulai dari diri kita sendiri, mulai rajin untuk memperbanyak menanam pohon, menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan transportasi umum, bijak mengelola sampah, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga ikut menjaga hutan dan berbagai cara lainnya.  

Beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi selimut polusi dan perubahan iklim

Dan seandainya saya menjadi orang yang punya wewenang untuk membuat kebijakan dalam mengurangi polusi demi mengatasi perubahan iklim yang terjadi, maka ada beberapa kebijakan yang ingin saya lakukan, di antaranya sebagai berikut:
  • Menggalakan program “Hijau di Setiap Rumah”, yaitu setiap rumah diwajibkan untuk menanam minimal satu pohon atau tanaman. Metode menanam tanaman ini bisa disesuaikan dengan kondisi rumah masing-masing, bisa langsung menanam di tanah bagi yang memiliki halaman, atau bisa juga di pot dan hidroponik, atau konsep vertical garden bagi yang tidak memiliki lahan yang luas.
  • Membuat ruang terbuka hijau yang banyak dan memaksimalkan berbagai tempat yang ada untuk ditanami beragam jenis pohon, terutama tanaman yang buahnya bisa dimakan oleh manusia, sehingga manfaatnya double yaitu baik bagi lingkungan dan untung juga bagi manusia.
  • Melakukan program penanaman pohon sebanyak-banyaknya, terkhusus melakukan program reboisasi bagi hutan-hutan yang telah gundul, sehingga hutan bisa kembali pulih dan memberikan manfaatnya bagi bumi.
  • Memberikan tindakan yang tegas dengan hukuman yang berat bagi pelaku illegal logging atau orang yang menebang pohon sembarangan di hutan, supaya tidak mengulangi lagi perbuatannya atau menjadi efek jera juga bagi yang lainnya.
  • Membuat kebijakan menaikkan harga kendaraan ataupun bahan bakar untuk kendaraan pribadi, supaya meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi di jalanan, karena asap kendaraan menjadi salah satu sumber polusi saat ini.
  • Menggalakan penggunaan transportasi umum untuk masyarakat beraktivitas sehari-hari, selain meminimalisir kemacetan di jalanan, tentunya juga bisa membantu menurunkan angka #SelimutPolusi yang ada sekarang ini.
  • Mengajak masyarakat untuk lebih banyak menggunakan sepeda atau juga jalan kaki jika memang jarak yang dituju tidak terlalu jauh. Langkah ini selain mengurangi polusi, tentunya juga baik bagi kesehatan kita.
  • Menyediakan tempat sampah di berbagai tempat yang strategis, terutama di tempat-tempat umum, untuk memudahkan orang-orang membuang sampah pada tempatnya.
  • Memberikan sanksi atau denda yang besar bagi orang yang membuang sampah sembarangan, agar orang tersebut menjadi lebih patuh untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga bisa meminimalisir polusi serta sumber penyakit bagi masyarakat.
  • Mewajibkan setiap rumah tangga untuk menerapkan sistem pengolahan sampah dengan konsep 3R (reduce, reuse, dan recycle) untuk meminimalisir adanya timbunan sampah dari setiap rumah tangga yang ada.
  • Membuat aturan atau kebijakan yang tegas dan sanksi yang berat bagi pelaku usaha, perusahaan atau pabrik yang menimbulkan polusi bagi lingkungan tanpa pilih kasih.
Nah, itu dia beberapa kebijakan yang akan saya buat #UntukmuBumiku agar lingkungan alam ini tetap terjaga dengan baik. Dan upaya ini diharapkan dapat membantu meminimalisir selimut polusi yang ada sehingga tidak menyebabkan bumi semakin panas dan mempercepat perubahan iklim semakin parah lagi.

Namun untuk mewujudkan upaya tersebut, yaitu menurunkan tingkat polusi yang ada dan menjaga agar perubahan iklim tidak semakin buruk, tentulah bukanlah pekerjaan yang gampang, tidak semudah membalikkan telapak tangan kita. Tapi sekali lagi saya tegaskan, bahwa semua itu bisa dilakukan bila kita semua mau saling bekerjasama dan berkolaborasi satu sama lain.

Untuk mengatasi selimut polusi ini sangat diperlukan kerjasama semua pihak agar dampak perubahan iklim tidak semakin parah

Untuk mengurangi terjadinya polusi dan mengatasi adanya perubahan iklim yang terjadi saat ini, maka kuncinya adalah kita perlu kerjasama atau kolaborasi antar semua pihak, mulai dari pemerintah sebagai pembuat peraturan dan regulasi hingga seluruh lapisan masyarakat. Kita semua harus sama-sama kompak untuk melakukan berbagai upaya "merawat bumi dan menjaga hutan" demi mengatasi perubahan iklim yang terjadi.

Semoga dengan kita semua #MudaMudiBumi saling berkolaborasi dalam mengurangi #SelimutPolusi yang ada saat ini, maka kita pun bisa mengatasi perubahan iklim ini #UntukmuBumiku, agar kehidupan kita bisa tetap berjalan normal dan baik-baik saja, tanpa ada permasalahan dan bencana yang merusak alam ataupun merugikan manusia lagi. So, Let’s #TeamUpForImpact!



Referensi:
  • https://www.merdeka.com/uang/penyebab-polusi-udara-ancam-kondisi-iklim-dari-limbah-industri-hingga-kendaraan.html
  • https://katadata.co.id/intan/berita/62a355592ffd6/7-dampak-perubahan-iklim-bagi-manusia-dan-lingkungan
  • https://m.liputan6.com/hot/read/4602546/8-penyebab-perubahan-iklim-global-pahami-dampak-buruknya-bagi-kehidupan
  • https://www.merdeka.com/jabar/6-manfaat-reboisasi-dan-dampaknya-bagi-lingkungan-bantu-cegah-perubahan-iklim-kln.html
  • https://www.gramedia.com/literasi/manfaat-hutan

No comments:

Post a Comment