Jenis Mangrove Papua Barat Sangat Beragam


Selain pantai dan dunia bawah lautnya yang indah, Papua juga menyimpan kekayaan lain yang sangat luar biasa, yaitu Hutan Mangrove yang begitu luas dan juga memiliki ragam yang sangat bervariasi di alam Papua Barat Khususnya.

Hal ini terungkap dalam hasil Ekspedisi Mangrove yang dilakukan oleh Yayasan EcoNusa bersama Balitbangda, Unipa dan WRI pada Desember 2019 silam dengan menyusuri pesisir selatan Papua Barat dengan jarak tempuh sekitar 1.000 kilometer dengan total areal mangrove yang diteliti seluas 419,8 hektare.

Ya, langkah ini dilakukan untuk meneliti kawasan mangrove yang ada, yaitu dengan malakukan survei vegetasi dan keanekaragaman hayati, sehingga bisa mengetahui seberapa potensi yang bisa dicapai, khusunya terkait dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal di kawasan tersebut.
Bapak Jimmy menceritakan tentang perjalanan Ekspedisi Mangrove selama 15 hari di Papua Barat
Dan seperti yang dipaparkan oleh Bapak Jimmy Wanma (Peneliti Universitas Papua) dalam acara Outlook EcoNusa 2020 kemarin, bahwa beliau dalam melakukan Ekspedisi Mangrove ini ternyata membutuhkan waktu 15 hari kerja dengan melibatkan sebanyak 18 orang sebagai timnya.

“Ekspedisi mangrove ini menjadi awal yang baik untuk melihat secara dekat peran hutan mangrove dalam menjaga kawasan hutan serta melihat interaksi kenbutuhan masyarakat pesisir pada ekosistem mangrove” Ujar Bapak Jimmy.


Dengan menumpangi Kapal Pinisi Kurabesi Explorer maka tim Ekspedisi Mangrove ini melakukan perjalanan mengunjungi 5 Kabupaten  (Sorong, Sorong Selatan, Fak-Fak, Teluk Bentuni dan Kaimana) dan 9 Kampung (Kambala, Air Besar, Pahger Nkhindik, Mandoni, Modan, Sido Makmur, Nusa, Mugim dan Wailebet).

Dalam melakukan Ekspedisi Mangrove ini, maka tim harus bekerja keras dengan melakukan pengalamatan secara insentif pada daerah-daerah yang telah ditentukan di atas sehingga bisa mendapatkan gambaran yang akurat mengenai mangrove setempat. 
Papua Barat memiliki banyak jenis mangrove yang beragam
Ternyata setelah semua proses ekspedisi yang begitu panjang dan melelahkan tersebut selesai, maka tim akhirnya pun mendapatkan kesimpulan bahwa:
  • Hasil pengamatan survey potensi mangrove Papua Barat dapat dikelompokan dalam dua tipe mangrove, yaitu: Mangrove air kabur (hutan mangrove dengan kondisi airnya kabur atau tidak jernih dan substratnya berlumpur tebal) dan Mangrove air jernih (blue water mangrove).
  • Dalam ekspedisi ini akhirnya ditemukan ada total 39 Jenis mangrove, dimana ada 19 jenis mangrove utama dan 20 jenis mangrove asosiasi.
  • Ditemukan bahwa terdapat 9 jenis mangrove yang memiliki jumlah paling sedikit di alam termasuk dalam kategori Cites LC & Decreasing sehinngga perlu mendapat perhatian & Konservasi agar tidak punah.
Maka dengan melihat hasil penelitian dalam ekspedisi mangrove Papua Barat ini, kita patut bersyukur bahwa ternyata di tanah Papua Barat begitu banyak jenis mangrove yang luar biasa dan patut untuk terus dijaga kelestariannya.

Ya, keberagaman jenis mangrove yang tersebar dengan begitu luasnya di sepanjang perairan Papua Barat ini menjadi salah satu aset yang potensial bagi kehidupan masyarakat sekitar dan juga kelestarian alam ini.

Manfaat Hutan Mangrove

Ya, keberadaan hutan mangrove yang tumbuh subur di di atas rawa-rawa berair payau ini bukan hanya bisa menghasilkan lingkungan yang makin hijau dan asri, tetapi secara umum pun bisa berperan sebagai paru-paru dunia, dan mengurangi pencemaran udara dari polusi yang ada.
Menjaga hutan mangrove, maka hutan mangrove juga akan memberikan limpahan berkah - Doc. EcoNusa
Selain itu, keberadaan hutan mangrove pun memiliki banyak manfaat yang begitu besar bagi kehidupan kita dan juga alam ini, yaitu:
1.       Bisa Mencegah Erosi dan Abrasi
Kehadiran hutan mangrove tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaannya bisa menjadi benteng bila terjadi erosi dan abrasi karena hutan mangrove memiliki akar yang bisa melindungi tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat menjadi pelindung pengikisan tanah akibat air dan hempasan ombak laut.
2.       Bisa mencegah bencana alam
Dengan adanya hutan mangrove yang rimbun dan tumbuh berlapis-lapis, maka akan membentuk ketahanan akar yang kukuh dan saling bertautan sehingga mampu memecah gelombang dan menjadi semacam benteng alami bagi daratan, maka ketika bencana seperti tsunami datang, air bisa terhambat untuk menjangkau daratan, sehingga korban bencana tidak banyak yang berjatuhan. Bahkan bisa juga menghalau angin laut yang kencang pada musim-musim tertentu.
3.       Sebagai pencegah dan penyaring alami
Ya, hutan mangrove dengan kekuatan akar dan lumpur disekitarnya tersebut dapat mempercepat penguraian limbah organik yang terbawa ke wilayah pantai. Selain pengurai limbah organik, hutan mangrove juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia seperti minyak, diterjen dan lain-lain, sehingga tidak mencemari laut.
4.       Tempat hidup aneka satwa
Keberadaan hutan mangrove pun kerap menjadi rumah yang cocok bagi banyak hewan seperti biawak, burung, ular, kura-kura, monyet, dan lain sebagainya. Bahkan, beberapa jenis hewan laut seperti ikan, udang, kepiting dan siput juga banyak tinggal di daerah ini.
5.       Sebagai Tempat Wisata
Keberadan hutan mangrove dengan segala keindahan yang ada di dalamnya bisa menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para turis domestik maupun turis mancanegara. Sehingga kini, keberadaan hutan mangrove banyak juga yang dijadikan sebagai obyek wisata dengan menawarkan layanan tour di hutan mangrove sehingga hal ini bisa juga meningkatkan ekonomi di daerah kawasan hutan mangrove tersebut.

Ya, sejatinya keberadaan hutan mangrove memang begitu banyak manfaatnya. Bahkan tak sedikit warga Papua Barat yang sudah merasakannya secara langsung. Salah satunya yaitu Mama Mariam yang kerap menangkap kepiting di periaran hutan mangrove di kampung Mandoni, Kabupaten Fak-Fak, Propinsi Papua Barat.
Mama Mariam mampu mengnyekolahkan anaknya hingga kuliah dengan hasil kepiting yang ada di hutan mangrove - Doc. EcoNusa
Keberadaan kepiting yang melimpah di sini bukan hanya bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya Mama Mariam sehari-hari, namun juga sudah membawa anaknya bisa melanjutkan sekolah hingga ke tingkat universitas.

Dan di kampung Air Besar pun, tak sedikit juga masyarakat nelayan yang bisa meraskaan banyak manfaat dari adanya hutan mangrove ini, karena mereka bisa menangkapan ikan yang melimpah di perairan hutan mangrove yang ada untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Nah, dengan kita terus menjaga kelestarian hutan mangrove ini, maka hutan ini pun akan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita seperti kisah di atas. Semoga hal ini terus dipegang teguh oleh masyarakat yang tinggal di daerah hutan mangrove, sehingga mereka tetap sungguh-sungguh untuk selalu menjaga dan merawat hutan mangrove yang mereka miliki dengan segenap hati.


No comments:

Post a Comment