Manfaat Sunat Bagi Laki-Laki


Setiap musim liburan sekolah, tak sedikit anak-anak yang menggunakan momen liburannya untuk melakukan khitan atau sunat. Entah itu karena keinginan sendiri, atau juga bisa karena permintaan orangtua ataupun karena ajakan teman-temannya.

Dan begitu jugalah yang baru saja dilakukan oleh salah satu keponakan saya, memanfaatkan momen liburan sekolah lantaran ada liburan natal dan tutup tahun 2020, dia sendiri mendadak meminta untuk disunat pada tanggal 28 Desember yang lalu. 

Nah, sunat karena kemauan anaknya sendiri seperti ini tentu lebih menyenangkan, karena kita tidak perlu memaksakan anak untuk sunat, meski tidak dipungkiri selalu saja ada drama yang akan dihadapi oleh orangtua ataupun keluarga saat anaknya sunat. 

Ya, sunat atau khitan ini merupakan salah satu proses yang harus dilalui oleh seseorang, yaitu untuk membuang kulit penis bagian luar yang menutupi kepala penisnya. Dan kebanyakan di Indonesia, anak-anak disunat saat mereka sudah memasuki usia sekolah dasar. Meski tidak dipungkiri, ada juga orangtua yang sudah menyunati anaknya sejak mereka berusia masih bayi. 


Kenapa laki-laki harus disunat? 

Sunat ini bukan hanya menjadi sebuah tradisi yang umum dilakukan masyarakat, namun sunat juga merupakan salah satu perintah dalam agama Islam. Dimana menurut banyak ulama menilai bahwa sunat atau khitan khususnya bagi kaum laki-laki merupakan sebuah kewajiban yang harus ditunaikan. Sedangkan bagi perempuan sunat bernilai sunah. 

Bahkan hal ini tertuang dalam salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dimana Nabi Muhammad SAW bersabda, "Lima dari fitrah yaitu khitan, istihdad (mencukur rambut kemaluan), mencabut rambut ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis." (HR. Bukhari dan Muslim) 

Jadi sudah jelas bahwa secara agama Islam, melakukan sunat itu adalah sebuah kewajiban untuk laki-laki, jadi harus ditunaikan, sebab jika tidak dinuikan nanti bisa berdosa. Dan kewajiban sunat ini sudah dilakukan sejak zaman para nabi terdahulu. 

Dimana dari berbagai artikel yang saya baca, bahwa dari beberapa penelitian yang dilakukan, disebutkan bahwa sunat atau khitan sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS ketika ia bertaubat kepada Allah SWT atas dosanya melanggar larangan Allah pada masa itu. 

Namun pendapat lain yang juga populer di kalangan Islam adalah bahwa sunat atau khitan pertama kali dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS. Dimana hal ini salah satunya diterangkan Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 124 yang artinya sebagai berikut: 

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Rabb-nya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman, 'Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia'. Ibrahim berkata, '(Dan saya mohon juga) dari keturunanku'. Allah berfirman, 'Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim.'" (QS. Al-Baqarah: 124) 

Ya, dari ayat ini, para ulama menyimpulkan bahwa yang dimaksud perintah dan larangan dalam ayat di atas termasuk di dalamnya adalah sunat atau khitan. Maka dengan demikian, berdasarkan ayat di atas pula kemudian khitan yang semula dilakukan Nabi Ibrahim AS diperintahkan bagi umat Nabi Muhammad SAW hingga saat ini. 


Manfaat khitan atau sunat bagi laki-laki 

Dan melakukan sunat atau khitan bukan hanya mengikuti perintah Allah secara agama saja, namun sejatinya sunat atau khitan ini secara medis pun mempunyai banyak manfaat bagi laki-laki yang melakukannya. 

Nah, berikut ini beberapa manfaat melakukan sunat atau khitan secara medis, yaitu: 
  1. Bisa mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular lainnya juga seperti herpes atau sifilis. 
  2. Bisa mencegah terjadinya penyakit fimosis pada penis, yaitu terjadi nyeri pada kepala atau kulup penis yang diakibatkan kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik sehingga menyebabkan radang pada kepala penis yang disebut balanitis. 
  3. Bisa mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang dapat merujuk kepada masalah ginjal, dan infeksi ini umumnya lebih sering terjadi pada orang yang tidak menjalani sunat. 
  4. Bisa mengurangi risiko kanker penis, dan juga bisa mengurangi risiko kanker serviks pada pasangannya. 
  5. Bisa membuat kesehatan penis lebih terjaga, sebab penis yang disunat lebih mudah dibersihkan, sehingga kesehatannya lebih terjamin dibandingkan yang tidak disunat. 
Jadi, dengan melakun sunat ternyata kita bisa mendapatkan banyak manfaatnya bagi kesehatan kita. Maka bagi teman-teman yang belum sunat, meski pun sudah dewasa tidak ada salahnya untuk melakukan sunat, karena cara ini juga sudah diakui secara medis sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan alat kelamin laki-laki. 



No comments:

Post a Comment