FOI Gelar Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia Mengatasi Kelaparan


Kita semua tahu, bahwa ada tiga kebutuhan utama yang sangat diperlukan oleh manusia dalam hidup ini, yaitu Papan (tempat tinggal), Sandang (pakaian) dan Pangan (makanan). Namun dari ketiga kebutuhan utama ini, kebutuhan yang paling penting adalah kebutuhan akan pangan atau makanan. 

Sebab, tanpa adanya tempat tinggal dan pakaian, maka manusia masih bisa hidup. Namun berbeda bila tidak terpenuhinya kebutuhan akan pangan atau makanan, maka manusia tidak akan bisa melangsungkan kehidupannya. Ya, tanpa tersedianya pangan, maka manusia akan mengalami kelaparan bahkan bisa menimbulkan sakit dan bisa berujung pada kematian. 

Untuk itu, terpenuhinya ketersedia pangan menjadi hal penting dalam kehidupan manusia. Namun sayangnya, tidak semua orang beruntung bisa menikmati makanan setiap harinya, bahkan hingga saat ini masih banyak orang yang mengalami kelaparan karena ketidak-mampuannya memenuhi kebutuhan akan pangan bagi diri dan keluarganya. 

Dan tidak bisa kita pungkiri, kehadiran pandemi yang sudah berlangsung berbulan-bulan ini pun turut mendorong meningkatnya angka kemiskinan, karena memang pandemi ini berdampak juga pada menurunnya penghasilan masyarakat yang begitu drastis sehingga menyebabkan gangguan akses pangan bagi masyarakat. 

Nah, untuk membantu masyarakat dalam hal ini, sekaligus dalam rangkaian memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, maka Foodbank of Indonesia (FOI) mengadakan gerakan “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” untuk mengajak masyarakat luas supaya bergerak bersama dengan semangat nasionalisme untuk memerdekakan balita dari rasa lapar. 


FOI Gelar “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” 

Jadi, pada tanggal 18 Agustus 2020 yang lalu, Foodbank of Indonesia (FOI) secara resmi mendeklarasikan “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” secara online melaui zoom webinar yang didikuti oleh para relawan Foodbank of Indonesia (FOI) dan sekitar 500 balita di 45 titik wilayah kerja FOI. 

Selain itu, peluncuran sekaligus konferensi pers ini dihadiri pula oleh Bapak M. Hendro Utomo selaku Founder Foodbank of Indonesia, Ibu Wida Septarina selaku Ketua Yayasan Lumbung Pangan Indonesia, Ibu Lenny N Rosalin SE, MSc, MFin, Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Prof. Dr. Ir Eni Hermayani, M.Sc, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, dunia usaha yang diwakili oleh JNE dan ASDP, media dan blogger. 

FOI menggelar zoom webinar dalam deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia

Gerakan ini merupakan sebuah kampanye yang mengajak para bunda Indonesia (kader, paud, calon bunda, pakar, akademisi) dan juga masyakat luas dari berbagai lapisan, mulai dari pemerintah hingga masyarakat biasa untuk bergerak bersama-sama membuka akses pangan dan memerangi kelaparan pada balita di Indonesia untuk mencapai impian Indonesia Merdeka 100%. 

Hal ini juga yang dijelaskan oleh Ibu Wida Septarina bahwa deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini merupakan sebuah deklarasi untuk memerangi kelaparan dan membuka akses pangan pada balita Indonesia agar tidak terejerat dalam kelaparan. 

Maka dari itu, pada kesempatan pendeklarasian “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” ini, FOI mengajak para bunda untuk turut bergabung dalam deklarasi ini yang tersebar di 45 titik di seluruh wilayah Indonesia dengan target 50.000 anak yang sudah berlangsung mulai tanggal 15 Agustus hingga 22 Desember 2020 mendatang. 

Hal ini perlu dilakukan karena berdasarkan data Indeks Kelaparan Global tahun 2019 tenyata Indonesia masih menghadapi masalah kelaparan yang serius. Dimana kelaparan ini terjadi dalam dua bagian, yaitu: kelaparan karena kemiskinan dan kelaparan yang tersembunyi (hidden hunger). 

Dan ternyata, kelaparan karena kemiskinan menyebabkan sekitar 27% anak ke sekolah dengan perut kosong sehingga membuat anak-anak menjadi kurang bersemangat dan tidak fokus dalam menerima pelajaran sehingga hal ini akan bisa mempengaruhi kemampuan anak dalam memahami pelajaran di sekolah. 

Sedangkan bila kelaparan tersembunyi (hidden hunger) menimpa anak-anak, maka ini akan menyebabkan anak-anak mengalami fenomena kekurangan vitamin dan mineral yang dapat berujung pada situasi kekurangan gizi kronis pada anak atau stunting. 

Pembagian makanan tambahan kepada anak-anak bersama Bpk. Kholid Novianto (Sekjen FOI Pusat) dan perwakilan JNE saat deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia. Doc - FOI.

Dimana kita tahu, bahwa stunting memiliki dampak buruk dalam tumbuh kembang anak. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Lenny N. Rosalin, bahwa stunting pada anak mengakibatkan anak mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya, seperti penurunan fungsi kekebalan, gangguan metabolisme tubuh, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. 

Selain itu, sekilas secara fisik, proporsi tubuh anak stunting mungkin terlihat normal, namun kenyataannya ia lebih pendek dari anak-anak seusianya. Dalam jangka panjang, anak yang mengalami stunting akan beresiko penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis. 

Menyadari hal ini tentu kita semua tidak ingin kelaparan terjadi dan menimpa anak-anak kita, namun UNICEF memperkirakan jumlah balita yang mengalami kekurangan gizi akut diprediksi akan meningkat sebanyak 15% (7 juta) di seluruh dunia pada 1 tahun pertama pandemi COVID 19 ini apabila tidak ada tindakan nyata yang kita lakukan. 

Nah, melihat betapa fatalnya akibat yang ditimbulkan oleh kelaparan ini, maka diharapkan dengan aksi ini, kita bisa mengatasi masalah kelaparan pada anak-anak sehingga kekurangan gizi dan juga stunting bisa dicegah, dan nantinya kita bisa mencetak generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, kreatif, dan produktif dalam membangun bangsa di masa yang akan datang. 


Isi Deklarasi Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia 

Dalam kesempatan ini, maka dilakukan juga deklarasi “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” yang dilakukan secara simbolis di tiga tempat, yaitu di Pandeglang, Jakarta, dan Banyuwangi yang diikuti oleh para bunda dan anak-anak di wilayah tersebut. 

Meskipun deklarasi acara ini berjalan secara virtual, namun tidak menyurutkan semangat para relawan dan anak-anak untuk tetap mengikuti upacara, deklarasi dan pembagian makanan meskipun semua tetap mengikuti protokol Covid-19. 

Sekjen FOI Pusat, Kholid Noviato. Srinati (FOI Johar Baru dan perwakilan JNE, anak-anak sekolah dasar dan para relawan FOI. Di SDN Johar Baru 10 Pagi dalam rangka Gerakan Aksi 1000 Bunda Untuk Indonesia. - Doc. FOI


Nah, ada pun isi dari deklarasi “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” ini mencakup 3 janji utama, yaitu sebagai berikut: 
Kami, para bunda Indonesia dengan segenap hati dan semangat kemerdekaan, berjanji: 
  1. Membulatkan tekad untuk memerangi kelaparan pada balita di sekitar kami, 
  2. Mengajak para bunda dan orangtua untuk peduli dan turut berperan dalam membuka akses pangan bagi balita di Indonesia, 
  3. Menciptakan kondisi yang baik bagi tumbuh kembang balita untuk mencapai cita-cita perjuangan bangsa 
Semoga dengan itikad baik dan gerakan perjuangan bersama, kita dapat memerangi kelaparan balita di Indonesia dan melahirkan generasi emas penerus bangsa yang tumbuh dengan baik untuk mencapai impian Indonesia MERDEKA 100%. 
Nah, dengan sudah dideklarasikan secara resmi “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” ini maka kita berharap para bunda dan kita semua sebagai masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, untuk saling bahu membahu dan saling bergotong royong untuk menuntaskan kelaparan, terutama yang menimpa para balita di sekitar kita, sebab mereka adalah calon masa depan bangsa ini. 

Dan salah satu upaya untuk menuntaskan kelaparan yang ada saat ini, maka FOI menggelar “Ekspedisi Merdeka 100%” dengan mengunjungi pulau Jawa dari ujung barat hingga ke ujung timur selama berhari-hari demi membantu masyarakat terutama mereka yang sangat membutuhkan bantuan. 

Ekspedisi Merdeka 100% Hadir di 7 Daerah 

Untuk mendeklarasikan merdeka dari rasa lapar bagi para balita di Indonesia, maka FOI melakukan rangkaian kegiatan “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia” yang diawali dengan Ekspedisi Merdeka 100% di berbagai daerah. 

Dan menurut Bapak Hendro Utomo (Founder FOI) bahwa untuk melakukan Ekspedisi Merdeka 100% ini, maka tim harus menempuh jarak lebih dari 2.500 Km yang melewati ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa dengan menggambil rute ekspedisi yang diawali dari: Tangerang – Cirebon – Semarang – Demak – Jepara -- Madura -- Surabaya – Probolinggo – Bromo – Banyuwangi – Malang – Solo – Jogja – Bandung – Jakarta. 

Aksi 1000 Bunda Untuk Indonesia hadir untuk memerdekakan balita dari kelaparan. Doc - FOI

Jadi, perjalanan Tim Ekspedisi Merdeka 100% ini bertujuan untuk melakukan observasi lapangan tentang pola makan balita dari barat ke timur pulau Jawa yang sudah dimulai sejak tanggal 15 Agustus 2020 yang lalu dan akan kelar pada tanggal 21 Agustus 2020 mendatang dengan menggunakan moda transportasi motor, dengan rincian kegiatan sebagai berikut: 
  • Banten : 15 Agustus 2020 
  • Semarang : 15 Agustus 2020 
  • Demak : 16 Agustus 2020 
  • Surabaya : 17 Agustus 2020 
  • Gilimanuk : 18 Agustus 2020 
  • Jogja : 20 Agustus 2020 
  • Bandung : 21 Agustus 2020 
Selain itu, dalam ekspedisi ini, tim juga akan melakukan dialog atau wawancara langsung dengan para relawan dan bunda mengenai isu kelaparan pada balita di daerah tersebut sehingga bisa diupayakan berbagai bantuan untuk memerangi kelaparan tersebut. 

Dan diungkapkan oleh Bapak Hendro bahwa “Dari hasil observasi lapangan, situasi pandemi ini semakin mempersulit balita memperoleh akses pangan yang layak. Banyak balita kita yang mengalami kelaparan, gizi kurang, bahkan stunting.” 

Selanjutnya beliau juga berharap agar kita semua bergerak bersama untuk memerdekakan balita Indonesia dari rasa lapar, sehingga dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan baik, karena balita adalah generasi penerus bangsa. 
Ekspedisi Merdeka 100% hadir diberbagai daerah. - Doc. FOI

Nah, melihat begitu mulianya gerakan ini, maka banyak pihak yang turut membantu dan mensupport terlaksananya acara ini, antara lain ada Ibu Lenny N. Rosalin selaku Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA yang mengungkapkan bahwa “Saya mendukung upaya Foodbank of Indonesia (FOI) untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi melalui redistribusi makanan berlebih sebagai upaya untuk membuka akses pangan bagi kelompok rentan, termasuk balita.” 

Untuk itu, beliau juga mengungkapkan bahwa kerjasama antar lembaga sangat penting untuk memastikan konvergensi seluruh program atau kegiatan terkait pencegahan stunting, utamanya untuk meningkatkan cakupan dan kualitas intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan atau 1.000 hari pertama kehidupan. 

Selain itu, dukungan untuk kegiatan ini juga hadir dari Prof. Dr. Ir. Eni Hermayani, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada yang mengungkapkan bahwa mewakili akademisi di bidang pangan, beliau siap mendukung aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini melalui kerjasama yang sebelumnya telah terjalin antara FOI dengan FTP UGM. 

Maka melalui tulisan ini juga, saya pribadi mengajak teman-teman semua, untuk ikut mendukung dan mendoakan semoga Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini bisa berjalan lancar dan sukses sehingga tidak ada lagi anak-anak kita yang mengalami kelaparan, sebab mereka itu adalah masa depan kita, mereka generasi penerus bangsa di masa yang akan datang. Anak Terlindungi, Indonesia Maju! 


12 comments:

  1. Bangga banget sama gerak cepat tanggap para bunda untuk anak Indonesia

    Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini menyadarkan banyak masyarakat Indonesia tanpa terkecuali, untuk saling bahu membahu dan saling bergotong royong untuk menuntaskan kelaparan, terutama yang menimpa para balita.

    Tfs Awan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Budhe, bagus banget aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini makanya layak kita dukung bersama ya.

      Delete
  2. Kegiatan seperti Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini memang wajib disupport, karena di Indonesia banyak balita yang mengalami gizi buruk dan kelaparan. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, keadaan semakin sulit pastinya semakin bertambah balita yg mengalami kelaparan dan gizi buruk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget kak, kita semua harus mendukung dan mendoakan semoga program ini berjalan lancar sehingga anak-anak Indonesia bisa merdeka dari kelaparan.

      Delete
  3. Aamiin. Semoga Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia ini bisa berjalan dgn lancar kak. Saya sangat mendukung aksi tersebut, sebab anak2 generasi penerus bangsa ini. Dan, smg banyak yg ikut serta mendukung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Kak, ayoo kita dukung bersama Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia agar anak-anak bisa terbantu, terutama mereka yg benar-benar membutuhkan.

      Delete
  4. wah mantab nih gerakannya, semoga didukung banyak pihak yaaa, keren ini krn kebutuhan mendasar banget utk anak2 indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya benar Mas, makanya mari kita dukung bersama aksi 1000 bunda untuk Indonesia ini semoga bisa membantu mewujudkan kemerdekaan 100% dari kelaparan bagi anak-anak.

      Delete
  5. Sedih ya memang pandemi ini hantamannya buat tenaga harian khususnya sangat terasa. Btw angka 27% anak ke sekolah dengan perut kosong bikin sedihhhh....

    ReplyDelete
  6. Wah aku baru tahu istilah hidden hunger ini. Ternyata dampaknya buruk ya mbak.. semoga kedepannya Indonesia 100% bebas dari kelaparan

    ReplyDelete
  7. Foi Jakarta timur Selalu mendukung kegiatan FOI

    ReplyDelete
  8. Setuju Banget dengan kegiatan ini,Sukabumi Cianjur Saya Siap Jadi Relawan.

    ReplyDelete