Oktober Bulan Eliminasi Kaki Gajah



Tidak ada manusia satu pun di dunia ini yang mau sakit, namun garis hidup setiap orang berbeda-beda, mau tidak mau, suka tidak suka, maka ketika sakit itu datang maka kita semua harus siap menanggung  segala sesuatu yang diakibatkannya, seperti rasa sakit dan perih yang ditimbulkannya.

Dan berhubung sebentar lagi mau masuk bulan Oktober yang merupakan bulan eliminasi penyakit kaki gajah maka pada tulisan kali ini saya akan membahas penyakit tersebut, karena penyakit ini bikin kita menjadi cacat permanen.

Dan menurut sebuah data, bahwa penyakit kaki gajah ini biasanya ditemukan di wilayah tropis, seperti di negara kita ini. Dan konon katanya, secara keseluruhan ada 1,23 miliar orang di seluruh dunia yang berisiko terinfeksi penyakit ini. Bahkan di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 13.000 kasus penyakit gajah di tahun 2015 silam.

(Kiri - Kanan): Moderator - dr. Jane - dr. Taniawati membahas terkait Oktober sebagai bulan eliminasi kaki gajah
Untuk itu, dalam acara temu blogger kemarin (24/09/2018) dr. Elizabeth Jane Soepardi, MPH, Dsc. Selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2TVZ) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia dan Pro. Dr. Dra. Taniawati Supali selaku Anggota Natioanl Task Force Filariasis memberikan penjelasan yang terkait bulan Oktober yang diperingati sebagai bulan eliminasi penyakit kaki gajah (BELKAGA).

Apa itu Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis?

Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis  merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun dan dapat menimbulkan cacat permanen berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin.

Dan penyakit kaki gajah ini tidak memandang bulu, siapa saja bisa terkena penyakit ini, baik perempuan maupun laki-laki ataupun baik anak-anak juga orang dewasa. Makanya penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia.
Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing ilaria yang ditularkan oleh nyamuk - Doc.hellosehat.com
Penyakit kaki gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun ia dapat mengganggu aktivitas kita sehari-hari dan juga parahnya penyakit ini sangat memalukan. Dimana penularan penyakit ini dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya. Namun penyakit ini berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, akan tetapi penyakit Kaki Gajah alias Filariasis ini dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk loh.

Dan dalam acara tersebut, dr. Elizabeth Jane menegaskan bahwa semua jenis nyamuk bisa menularkan penyakit kaki gajah ini, maka pencegahan yang perlu dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk, menghindari gigitan nyamuk dan minum obat pencegah kaki gajah yang telah disediakan pemerintah sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dengan tanpa biaya alias gratis.

Proses Penularan Dan Tingkatan Penyakit Kaki Gajah

Jadi konon katanya, ketika nyamuk mengisap darah seseorang yang mengandung cacing filaria, maka cacing tersebut akan turut menginfeksi nyamuk. Sehingga nyamuk yang telah terinfeksi ini akan menyebarkan cacing filaria ketika menggigit orang lain. Lalu mereka akan menyebarkan jutaan cacing ke dalam pembuluh darah.
Hati-hati terhadap gigitan nyamuk karena bisa saja membawa cacing filaria
Namun sangat sulit bagi kita untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi oleh penyakit kaki gajah ini pada tahap awal karena gejalanya sangat umum. Dan orang yang sudah terkontaminasi oleh gigitan nyamuk yang mengandung cacing filarial ini memiliki beberapa tahapan atau stadium yang akan dilaluinya, yaitu sebagai berikut:
  • Stadium I: ada bengkak pada bagian tubuh namun hilang saat bangun tidur, lipatan kulit tidak ada, kulit masih terlihat halus dan normal, serta pitting edema.
  • Stadium II: bengkak pada anggota tubuh dan tidak hilang saat bangun tidur, lipatan kulit tidak ada, kulit masih terlihat halus dan normal, serta pitting edema.
  • Stadium III: ada bengkak yang menetap, lipatan kulit dangkal, kulit halus dan normal, non pitting edema.
  • Stadium IV: ada bengkak yang menetap, lipatan kulit dangkal, adanya nodul atau benjolan dikulit
  • Stadium V: ada bengkak yang menetap dan bertambah besar, lipatan kulit dalam, adanya nodul atau benjolan dikulit
  • Stadium VI: ada bengkak yang menetap dan bertambah besar, lipatan kulit dangkal / dalam, mossy foot gambaran seperti berlumut
  • Satdium VII: ada bengkak yang menetap dan bertambah besar, lipatan kulit dalam, nodul/nodul, mossy foot dan penderita tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari.
Sungguh meyeramkan ya penyakit kaki gajah ini, semkin tinggi stadiumnya semakin besar juga yang akan ditanggung oleh penderitanya. Makanya penyakit kaki gajah atau filariasis ini dampaknya akan menyebabkan kecacatan seumur hidup.

Cara Pencegahan Penyakit Kaki Gajah

Melihat begitu fatalnya dampak dari penyakit kaki gajah ini, maka sangat penting bagi kita untuk mencegah penyakit ini, apalagi seperti yang sudah disinggung di atas bahwa cara penularannya melalui nyamuk maka yang bisa kita lakukan adalah sebagi berikut:
Selain selalu menjaga kebersihan lingkungan, kita bisa usir nyamuk dengan menanam tanaman levender atau tanaman lainnya yang ditakuti nyamuk di halaman rumah

  1. Menghindari gigitan nyamuk dan memberantas nyamuk penular, misalnya selalu menjaga lingkungan kita selalu bersih, menanam tanaman anti nyamuk di rumah, memakai obat nyamuk bakar / semprot atau oleh, dan sebaiknya tidur dalam kelambu.
  2. Meminum obat yang dikasih oleh pemerintah melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) untuk mencegah penyakit gajah ini.
Nah terkait cara yang kedua ini, maka pemerintah menyarankan seluruh penduduk berusia antara 2 - 70 tahun yang tinggal di wilayah endemis penyakit kaki gajah atau Filariasis diminta untuk meminum obat pencegahan yang diberikan dalam program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis sebanyak 1 dosis setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut.

Oh iya, ternyata hingga saat ini, hanya ada 6 propinsi yang bukan daerah endemis filariasis di Indonesia, yaitu provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat, dan untuk propinsi lain masih terancam oleh filariasis.

Untuk itu, dalam kegiatan minum obat pencegahan penyakit kaki gajah yang disebut dengan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis ini bertujuan untuk menurunkan microfilaria rate di wilayah endemis dari total 514 Kabupaten/Kota di Indonesia, ada sebanyak 236 Kabupaten/Kota yang tersebar di 28 Provinsi masih merupakan daerah yang endemis filariasis ini.

Ayo Kita Eliminasi Kaki Gajah

Setiap bulan Oktober akan selalu menjadi bulan minum obat pencegahan penyakit kaki gajah yang dilakukan secara serentak di seluruh daerah endemis di Indonesia. Untuk itu, turut aktif masyarakat dalam mengeleminiasi penyakit kaki gajah ini sangat penting, agar penyakit ini tidak terus menyebar luas nantinya.

Nah untuk obat pencegah penyakit kaki gajah yang diberikan pada POPM ini terdiri dari kombinasi tablet Diethylcarbamazine (DEC) 100 mg dan tablet Albendazole 400 mg. Dimana dosisnya dibedakan berdasarkan umur:
  • Usia 2—5 tahun adalah 1 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole,
  • Usia 6—14 tahun mendapat 2 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole,
  • Usia di atas 14 tahun akan mendapat 3 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole.
Dan semua orang di daerah endemis filariasis sebaiknya meminum obat pencegahan filariasis ini. Namun perlu diingat, obat pencegah filariasis ini harus diminum sesudah makan dan diminum langsung di depan petugas kesehatan

Dimana tujuan dari pemberian obat ini adalah untuk menurunkan kadar mikroilaria di dalam darah sehingga tidak lagi terjadi penularan walaupun POPM filariasis sudah dihentikan. Dan semakin besar proporsi penduduk yang minum obat, maka semakin besar peluang kita untuk memutus mata rantai penularan penyakit kaki gajah ini.
Mengkonsumsi obat pencegah massal filariasis secara rutin selama 5 tahun itu penting supaya kita terhindar dari penyakit kaki gajah ini (Note: gambar obat ini hanya ilustrasi saja bukan bentuk obat POPM yang sebenarnya)
Dengan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis ini akan memberikan manfaat ganda yaitu untuk mencegah kita terjangkit dari penyakit kaki gajah atau filariasis dan juga untuk membunuh dan mencegah cacing apapun yang ada dalam tubuh kita. 

Dan setelah meminum obat ini, reaksi yang umum dirasakan adalah adanya sakit kepala, mengantuk, demam, mual atau muntah. Dimana reaksi ini hanya akan berlangsung kurang dari tiga hari dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu minum obat. Namun jika terjadi hal-hal lain, maka sebaiknya segera menghubungi dokter atau puskesmas terdekat.

Tetapi obat ini tidak boleh diminum oleh anak-anak usia kurang dari 2 tahun, Ibu hamil, penderita gangguan ginjal, penderia gangguan fungsi hati (gagal hati akut), penderita epilepsi, sedang sakit berat, penderita kronis filariasis dalam serangan akut, dan anak-anak dengan marasmus dan atau kwasiorkor.

Jadi buat teman-teman yang ada di berbagai daerah di Indonesia, jika ada Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis ini di daerah kalian maka sebaiknya diminum saja, sebab lebih baik mencegah daripada terserang penyakit kaki gajah yang menyeramkan itu. Ingatlah, mencegah lebih baik daripada mengobari!


“Looking after my health today gives me a better hope for tomorrow”

-Anne Wilson Schaef-




1 comment:

  1. Serem ya, Dek. Nyamuk ini kecil, tapi penyakit yang dibawanya banyak dan bisa mematikan. Jangan sampe kena penyakit kaki gajah hiiiy.

    ReplyDelete