Peran JNE Dalam Membantu Memajukan UMKM di Indonesia



Di zaman sekarang, perkembangan teknologi digital melaju begitu cepat, kehadirannya mampu memberikan banyak hal positif dalam kehidupan kita. Salah satunya mampu memberikan kontribusi yang sangat baik bagi kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Maka tidak heran, jumlah pelaku UMKM dari tahun ke tahun di Indonesia pun terus bertambah, bahkan menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Maskudi bahwa kini sudah tercatat 19 juta UMKM yang masuk dalam ekosistem digital hingga bulan Mei 2022 yang lalu.

Dengan semakin meningkatnya jumlah UMKM yang go digital ini, maka hal ini juga memberikan kontribusi pada peningkatan omzet yang ada. Dimana omzet dari keseluruhan UMKM yang go digital ini bisa mencapai Rp500 triliun hingga Rp600 triliun jumlahnya.

Melihat besarnya omzet yang dihasilkan oleh UMKM ini, tentu ini menjadi peluang yang sangat bagus bagi pertumbuhan perekonomian bangsa. Bahkan UMKM memiliki kontribusi besar terhadap PBD, yaitu 61,97% dari total PBD Nasional atau setara dengan Rp. 8.500 triliun pada tahun 2020 silam.

Selain itu, UMKM juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar, sehingga mampu mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Dimana pada tahun 2020, UMKM mampu menyerap tenaga kerja mencapai 97% dari daya serap dunia usaha.

Nah, melihat hal ini, tentu keberadaan UMKM tidak bisa dipandang sebelah mata, karena ternyata pengaruhnya sangat luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Maka dari itu, kita semua wajib mendukung kehadiran UMKM agar bisa semakin maju lagi.

Sekarang pelaku UMKM bukan hanya jualan offline namun juga merambah dunia online

Jika sebelumnya para pelaku UMKM hanya bisa menjual produk yang mereka miliki secara offline, namun kini berkat adanya kemajuan teknologi digital maka para pelaku UMKM pun bisa berjualan online dengan mudah sehingga jangkauan pasarnya pun semakin luas.

Nah, ngomongin UMKM Go Digital ini, saya pun jadi teringat dengan program JNE Ngajak Online – Goll…Aborasi Bisnis Online yang diadakan oleh JNE untuk memberikan edukasi, pelatihan hingga bantuan bagi pelaku UMKM di berbagai daerah agar semakin melek teknologi digital.

Kehadiran program JNE Ngajak Online – Goll…Aborasi Bisnis Online ini sudah dilaksanakan oleh JNE sejak tahun 2021 yang lalu di berbagai kota di Indonesia bahkan masih berlanjut hingga saat ini. Dimana kegiatan ini sekaligus sebagai upaya JNE memotivasi para pelaku UMKM agar cepat bangkit pasca kehadiran pandemi yang berkepanjangan.

Selain itu, dengan adanya program ini, tentu saja sangat bagus bagi perkembangan UMKM di berbagai daerah, sehingga mereka bisa semakin mengerti tentang bagaimana cara memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk mengembangkan usaha yang mereka miliki selama ini.

Dan saya pribadi sangat salut dengan upaya yang dilakukan oleh JNE ini, karena kegiatan seperti ini sangat diperlukan oleh para pelaku UMKM terutama bagi mereka yang baru mulai merintis usaha, sehingga mereka semakin semangat untuk memasarkan produk mereka secara online, agar bisa mendapatkan lebih banyak pembeli dari dalam hingga luar negeri dengan mudah dan cepat.

Pengiriman produk UMKM semakin mudah dan cepat dengan JNE

Selain itu, tidak bisa juga dipungkiri, bahwa kemudahan para pelaku UMKM berjualan online ini tentu saja sangat dimudahkan oleh adanya perusahaan jasa pengiriman dan logistik seperti JNE yang bisa mendukung kemudahan pengiriman barang ke berbagai pelanggan dengan aman, cepat dan lancar.

Bahkan JNE juga kerap kali memberikan berbagai promo dan juga diskon pengiriman barang bagi UMKM sehingga membuat UMKM sangat terbantu. Hal ini bisa dirasakan terutama oleh pelanggan JNE yang mengikuti program JLC (JNE Loyalty Card) yaitu program keanggotaan yang ditujukan kepada pelanggan setia JNE, termasuk para pelaku UMKM.

Hadirnya program JLC ini tentu saja memberikan keuntungan bagi penggunaannya, seperti kecepatan pelayanan, tersedia potongan harga pada saat periode promo, dan juga tersedia berbagai hadiah menarik yang akan diundi bagi pelanggan yang beruntung.

Makanya, bagi para pelaku UMKM yang kerap menggunakan jasa JNE dalam mengirimkan barang, maka sebaiknya bergabung dalam program JLC supaya bisa mendapatkan berbagai keuntungan tersebut, apalagi pendaftaran JLC ini gratis dan juga bebas biaya bulanan.


Selain membantu memudahkan pelaku UMKM, sebenarnya JNE selama ini juga hadir membantu masyarakat melalui berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di berbagai bidang, seperti pelestarian lingkungan, pengembangan ekonomi desa, pelestarian budaya, pendidikan, olahraga, kesehatan dan berbagai kegiatan sosial lainnya.

Dan berbagai kegiatan tersebut tentu saja sejalan dengan tagline yang diusung oleh JNE “Connecting Happiness” yang berarti mengantarkan kebahagiaan. Dimana keberadaan tagline ini bukan hanya tentang pengiriman paket saja, namun juga tentang bagaimana JNE mengantarkan kebahagiaan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang tercermin dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukannya selama ini.

Makanya, ketika belakangan ini marak beredar berita tentang adanya masalah distribusi beras bantuan sosial yang dilakukan JNE, maka rasanya seperti tidak mungkin dilakukan jika tanpa ada sebabnya, karena hal itu tidak sejalan dengan nilai-nilai berbagi, memberi, menyantuni dan saling menghargai serta menghormati bagi seluruh pihak baik internal maupun eksternal perusahaan yang dilakukan oleh JNE selama ini.

Dan menanggapi hal tersebut, JNE juga sudah memberikan tanggapannya, bahwa terkait pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok tersebut tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak.

Nah, dengan adanya penjelasan dari JNE ini, saya merasa semuanya sudah sangat jelas dan tidak ada lagi yang mempermasalahkan hal tersebut. Mari kita sama-sama membiasakan diri untuk menyikapi segala berita dan informasi yang ada secara bijak dengan mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Yook, biasakan saring sebelum sharing!



No comments:

Post a Comment