Tips Mencegah Obesitas dari Bayi hingga Lansia



Tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran teknologi tak selamanya berdampak positif, terlebih bila kita tidak bisa menggunakannya dengan bijak. Dimana kini kehadiran teknologi ternyata memiliki dampak yang erat kaitannya juga dengan kesehatan kita.

Ya, kehadiran teknologi sekarang membuat orang menjadi begitu dimanja, mau apa saja tinggal pesan secara online, sehingga dalam sekejap apapun yang diinginkan bisa langsung datang di hadapan. Jika lapar bisa pesan makanan secara online, bila mau pergi bisa order kendaraan secara online, bila malas beresin rumah bisa panggil jasa pembersih rumah secara online, dan masi banyak contoh lainnya.

Maka dengan semakin mudahnya kita mendapatkan berbagai hal seperti ini, maka membuat kita menjadi kurang bergerak, karena semua yang kita mau sudah ada di depan mata, sehingga aktivitas gerak kita menjadi sedikit.

Nah, akibat dari kita kurang bergerak aktif, maka akhirnya kita menjadi gampang gemuk atau obestias. Dan kini obesitas telah menjadi salah satu masalah yang sangat mengancam masalah kesehatan, dan mulai banyak dialami oleh masyarakat saat ini.

Bahkan menurut data WHO tahun 2016 bahwa lebih dari 1,9 milyar orang usia 18 tahun ke atas ada sebanyak 39% yang mengalami berat badan berlebihan, dimana 650 juta di antaranya adalah obesitas. Secara keseluruhan, sekitar 13% populasi orang dewasa dunia (11% dari seluruh pria dan 15% dari seluruh wanita) mengalami obesitas.

Prevalensi obesitas di seluruh dunia naik hampir tiga kali lipat pada tahun 2016 dibandingkan tahun 1975.

Melihat hal ini, maka Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 08 Oktober 2019 yang lalu menggelar acara Temu Blogger dalam rangka Peringatan Hari Penglihatan Sedunia dan sekaligus peringatan Hari Obesitas Sedunia tahun 2019.
Para pembicara di acara ini, dr. M. Siddik, SpM dari Perdami (tengah)
Dimana hadir dalam acara ini sebagai narasumber ada dr. M. Siddik, SpM dari Perdami membahas tentang bagaimana obesitas dan keterkaitannya dalam mengancam kesehatan, sehingga sangat penting untuk dipahami, agar masyarakat semakin sadar bahwa gemuk itu perlu diwaspadai.

Dimana dalam acara ini saya pribadi pun menyadari bahwa sekarang semakin banyak saya melihat orang yang memiliki tubuh yang obesitas di tengah-tengah masyarakat kita, bahkan sudah sering juga kita melihat berita anak-anak kecil yang mengalami obesitas parah seperti yang pernah heboh diwartakan melalui berita beberapa waktu yang lalu.

Lantas apa itu Obesitas?

Obesitas merupakan penumpukan lemak berlebihan dalam waktu lama yang dapat mengganggu kesehatan akibat energi yang masuk (energy intake) lebih besar dibandingkan energi yang dikeluarkan (energy expenditure).
Hati-hati obesitas
Dan di seluruh wilayah, obesitas lebih tinggi dialami oleh kaum perempuan dari pada kaum laki-laki. Dan dan berat badan berlebih menjadi penyebab kematian populasi di berbagai negara di dunia dibandingkan berat badan yang kurang.

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah indeks sederhana dari berat badan terhadap tinggi badan yang digunakan untuk mengklarifikasi kelebihan berat badan dan obestitas pada orang dewasa. Dimana Indeks Massa Tubuh (IMT) didefinisikansebagai berat badan seseorang dalam kilogram dibadi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (Kg/m2).

Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki korelasi positif dengan total lemak tubuh, tetapi IMT bukan merupakan satu-satunya indikator untuk mengukur obesitas. Selain IMT, metode lain untuk pengukuran antropometri tubuh, yaitu dengan cara mengukur lingkar perut / lingkar pinggang, dimana lingkar pinggang yang masuk kategori obesitas adalah Pria > 90 cm dan Wanita > 80 cm. 

Sangat penting kita menjaga tubuh kita supaya tetap selalu ideal dan jangan sampai mengalami obesitas karena obesitas bisa mengundang banyak penyakit tidak menular yang sangat berbahaya seperti penyakit jantung koroner, diabetes, dislipidemia, hipertensi, asma, dan masih banyak lagi lain yang tak kalah berbahaya lagi.

Penyebab Obesitas

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab dari obesitas ini yang perlu kita pahami, dimana ada 3 faktor utama yang bisa menyebabkan seseorang bisa mengalami obesitas, yaitu:
  1. Faktor Genetik, yaitu obesitas bisa juga disebabkan oleh faktor keturunan, dimana bila salah satu orang taunya obesitas, maka peluang anak-anaknya menjadi obesitas sebesar 40-50%. Namun bila kedua orang tuanya obesitas, maka anak-anaknya punya peluang menjadi obesitas yaitu 70-80%.
  2. Faktor Lingkungan, yaitu berkaitan erat dengan pola makan dan juga pola aktivitas fisik. Dimana untuk pola makan dipengaruhi oleh jumlah asupan ebergi yang berlebihan dengan banyak mengkonsumsi kepadatan energi tinggi (tinggi lemak, gula, serta kurang serat) menyebabkan ketidakseimbangan energi. Sedangkan kurangnya aktivitas fisik juga menebabkan energi yang dikeluarkan tidak maksimal sehingga meningkatkan risiko obesitas.
  3. Faktor lainnya ternyata obesitas dipengaruhi juga oleh obat-obatan dan hormonal, dimana obat-obat jenis steroid yang digunakan jangka panjang untuk terapi asma, osteoarthritis dan alergi dapat menyebabkan nafsu makan meningkat. Sedangkan hormonal berperan dalam kejadian obesitas antara lain adalah horman leptin, ghrelin, tiroid, insulin dan estrogen.
Jadi dengan memahami penyebab obesitas ini, maka kita semoga semakin waspada, terutama poin nomor dua, dimana kita benar-benar perlu memperhatikan pola makan yang bergizi tanpa hharus berlebihan, dan pastinya jangan malas gerak (mager) namun kita harus perbanyak gerak aktif supaya energi yang masuk bisa terbakar dan tidak tertimbuk menjadi lemak.

Cara Pencegahan Obesitas

Mengingat dampak dari obesitas ini sangat berbahaya, maka sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana cara mencegah agar obesitas tidak terjadi pada diri kita dan anggota kita yang lainnya. Untuk itu, berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya:

>> Tips pencegahan obesitas pada bayi. Sejatinya bayi yang gemuk tak selamanya sehat. Untuk itu, sangat penting kita untuk melakukan beberapa hal agar bayi kita tetap memiliki tubuh ideal dengan melakukan:
  • Melakukan inisiasi menyusu dini (IMD)
  • Memberikan ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
  • Melanjutkan ASI sampai 2 tahun
  • Memberikan MP-ASI dimulai pada usia  bulan
  • Perhatikan PMBA (Pemberian Makanan Bayi Anal) sesuai kelompok umurnya.
>> Tips mencegah obesitas pada balita (2-5 tahun) yaitu dengan selalu memberikan aneka ragam pangan, diutamakan yang bergizi. Kemudian anak tersebut jangan terlalu banyak digendong, biarkan anak bergerak bebas.

>> Tips mencegah obesitas pada anak & remaja yang penting kita lakukan agar mereka tidak tumbuh menjadi anak yang obesitas adalah dengan selalu:
  • Membiasakan anak untuk tidak makan sambil nonton TV tapi biasakan makan secara bersama keluarga.
  • Batasi anak main HP dan ajak anak perbanyak aktivitas fisik di luar ruangan.
  • Biasakan anak selalu sarapan sehat dan selalu bawa bekal makanan sehat dari rumah agar anak tidak jajan sembarangan di luar rumah.
  • Batasi anak-anak mengkonsumsi makanan siap saji dan pangan olahan, jajanan dan makanan selingan yang manis, asin dan berlemak.
  • Perbanyak anak makan sayur dan buah serta mengkonsumsi beraneka ragam pangan
  • Hindari minuman ringan dan bersoda. Dan larang anak-anak merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol.
Bergerak aktif merupakan salah satu cara untuuk mencegah obesitas

>> Tips mencegah obesitas pada orang dewasa (18 – 60 tahun) yang wajib dilakukan supaya bisa mencegah obesitas sehingga bisa tetap selalu sehat yaitu:
  • Selalu mengkonsumsi ragam pangan, cukupi sayuran hijau, dan tidak mengkonsumsi buah berwarna
  • Tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol
  • Tingkatkan konsumsi karbohidrat kompleks dan batasi konsumsi karbohidrat sederhana (gula)
  • Batasi konsumsi gorengan dan lemak trans (margarin)
  • Jadwalkan makan yang teratur, porsi sedikit tapi lebih sering dengan pola makan pagi, selingan, makan siang, selingan, dan makan malam.
  • Biasakan makan dengan model piring T yaitu setengah piring makanan berisi sayuran, kemudian setengah piring nasi dibagi menjadi dua bagian, seperempat bagian nasi dan seperempat lagi bagian berisi lauk.
  • Hindari konsumsi minuman ringan dan bersoda
  • Batasi konsumsi jus buah dengan tambahan pemanis
  • Banyak melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara baik, benar, teratur, terukur (BBTT) serta buat target yang dibarengi dengan selalu biasakan diri berpikir positif
  • Timbang berat badan dan lingkar pinggang secara teratur.
>> Tips mencegah obesitas untuk lansia (umur di atas 60 tahun) yaitu dengan selalu mengkonsumsi makanan smber kalsium, batasi makanan tinggi natrium, batasi konsumsi tinggi gula, garam, lemak. Lalu perbanyak aktivitas fisik sesuai kemampuan sendiri, seperti jalan kaki.  

Nah, semoga dengan tips di atas maka kita bisa melakukan pencegahan atas obesitas sehingga bisa selalu meraih hidup yang sehat. Ingatlah, jangan tunggu sakit dulu baru berobat, tapi sebaiknya melakukan pencegahan lebiha baik dari pada mengobati. Iya nggak? :)


10 Cara Mencegah Terjadinya Ganggguan Penglihatan Dan Kebutaan

Selain membahas tentang obesitas, di acara ini juga hadir Mas Yudhi Adrianto, S.GzRD dari Persegi yang membahas tentang bagaimana kesehatan mata. Sebab mata juga punya peranan penting dalam kehidupan kita ini.
Mas Yudhi Adrianto, S.GzRD dari Persegi
Dan jujur saya tidak bisa bayangkan seperti apa hidup tanpa bisa melihat, kegelapan akibat mati lampu saja sudah bikin kita tidak bisa ngapa-ngapain karena gelap. Nah, apa yang terjadi jika mata kita benar-benar tidak bisa melihat? 

Untuk itu, sungguh bahagia rasanya kita bisa melihat segala keindahan dunia ini, suatu anugerah yang patut kita syukuri, sebab tidak semua manusia diberikan kesempatan untuk melihat keindahan alam ini lantaran mereka harus terlahir dalam kondisi buta sejak lahir.

Sebagai bentuk syukur kita terhadap Tuhan atas pemberian mata yang bisa melihat ini adalah dengan menjaga kesehatan mata kita dengan sebaik mungkin. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan mata kita dengan melakukan berbagai upaya penanggulangan terhadap ganggan penglihatan dan kebutaan.
mata adalah jendela dunia, harus dijaga sebaik mungkin
Dan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya gangguuan penglihatan dan kebutaan, yaitu:
  1. Menghindari membaca dengan jarak yang terlalu dekat
  2. Biasakan membacca di tempat terang atau dengan tingkat pencahayaan yang cukup
  3. Tidak membaca sambil tiduran
  4. Tidak menonton televisi pada jarak yang terlalu dekat
  5. Mengghindari penggunaan komputer dengan jarak monitor dengan mata terlaluu dekat
  6. Hindari penggunaan gadget terlalu lama
  7. Jangan lupa melakukan gerakan atau olahraga matta agar mata lebih kuat dan elastis
  8. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan diet gizi yang seimbang
  9. Istirahat yang cukup
  10. Hindari asap rokok
Semoga setelah kita melakukan semua 10 langkah di atas, maka semoga kita semua tak mengalami masalah dengan mata kita dan mata kita tetap sehat selalu. Aamiin…

Nah, buat teman-teman yang mau melakukan pemeriksaan ganguan mata maka sebaiknya secepatnya dilakukan sejak dini supaya segala permasalahannya bisa cepat diatasi. Nah buat teman-teman yang mau melakukan periksaan mata maka bisa melalui Posbindu (untuk pemeriksaan sederhana), atau bisa langsung ke Puskesmas, Klinik swasta atau ke rumah sakit.


No comments:

Post a Comment