Peran Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia




Ada yang suka belanja online? Saya pribadi langsung ngacung, karena saya termasuk orang yang senang belanja online. Sebab bagi saya belanja online itu kadang jauh lebih praktis dan fleksibel terutama di saat saya benar-benar tidak punya waktu untuk pergi belanja langsung, atauu benar-benar lagi malas keluar rumah, maka belanja online selalu menjadi pilihan.

Namun saya percaya, saat ini semakin banyak orang yang memanfaatkan layanan belanja online untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam kesehariannya, karena tidak bisa dipungkiri, belanja online kini sudah menjadi tren atau gaya hidup masyarakat di era digital sekarang ini.

Terkait belanja online, saya paling sering berbalanja online itu lewat Tokopedia, Sudah sejak dulu saya merasa nyaman belanja di sana, semua prosesnya sangat jelas, mulai dari proses pemesanan hingga barang sampai di tangan kita benar-benar selalu diupdate kepada kita melalui notivakasi di aplikasi tokopedia yang kita miliki.

Nah, omong-omong tentang Tokopedia, kemarin (10/10/19), saya baru saja hadir dalam yang digelar oleh Tokopedia yang bertajuk “Dampak Tokopedia Terhadap Perekonomian Indonesia” yang bertempat di Ballroom Djakarta Theater – Jakarta.
Talkshow membahas tentang dampak Tokopedia terhadap perekonomian Indonesia dengan menghaadrikan narasumber (kiri - kanan): Bapak William Tanuwijaya (Co-Founder & CEO Tokopedia) - Bapak Kiki Verico (Wakil Direktur LPEM FEB UI) - Ibu Laras Anggaraini (Pendiri Smitten by Patern) - Moderator

Dalam acara ini tampak hadir Bapak William Tanuwijaya selaku Co-Founder dan CEO Tokopedia, Bapak Kiki Verico selaku Wakil Direktur LPEM FEB UI, dan Ibu Laras Anggraini yang merupakan Pendiri Smitten by Pattern yang menjadi narasumber dan membahas mengenai perjalanan Tokopedia  yang telah memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia.    

Sungguh saya merasa beruntung bisa ikut dalam acara yang digelar Tokopedia ini, sehingga saya bisa tahu lebih banyak tentang Tokopedia dan juga seperti apa perkembangan Tokopedia dari wkatu ke waktu, hingga seperti apa peran Tokopedia dalam membantu perekonomian bangsa semua dibahas dengan sangat jelas di sini.

Ya, tak bisa kita pungkiri, selama perjalanan Tokopedia sejauh ini tentu memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Dimana, selama lebih dari 10 tahun ini, Tokopedia terus mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Dampak pemerataan ekonomi digital tersebut bahkan sudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat hampir di seluruh wilayah Tanah Air, mulai dari Aceh sampai Papua.
Bapak William Tanuwijaya menjelaskan Indonesia tetap menjadi fokus utama Tokopedia

Dan diakui oleh Bapak William Tanuwijaya selaku Co-Founder dan CEO Tokopedia bahwa “Sejak awal Tokopedia berdiri, kami memang berkomitmen untuk dapat memudahkan masyarakat dalam memulai dan menciptakan lebih dengan pemanfaatan teknologi. Menginjak usia yang ke-10 ini, kami terus bertransformasi menjadi  sebuah Super Ecosystem, yang menjembatani semua pihak dalam misi sejalan untuk maju dan tumbuh bersama serta mengakselerasi pemerataan ekonomi digital di Indonesia.”

Ya, pemerataan ekonomi Indonesia menjadi salah satu tujuan yang ingin diraih oleh Tokopedia. Untuk itu, Bapak William lebih lanjut mengungkapkan bahwa Indonesia akan tetap menjadi prioritas utama dibandingkan dengan negara lain.

Dimana beliau berujar bahwa “Indonesia, dengan lebih dari 17 ribu pulau, akan terus menjadi fokus utama dari Tokopedia. Bagi kami, Makassar lebih penting daripada Manila, Sukanagara lebih penting dibandingkan Singapura, maka Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia akan terus berkomitmen menjadi lebih relevan dan bermanfaat untuk Indonesia.”
Bapak Kiki Verico menjelaskan tentang hasil riset LPEM FEB UI terkait Tokopedia
Selain itu, dalam kesempatan ini,  Bapak Kiki Verico selaku Wakil Direktur LPEM FEB UI membahas tentang hasil riset yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) di tahun 2019 ini.

Dimana hasil riset tersebut membuktikan bahwa Tokopedia telah memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia. Terutama melalui kolaborasi yang selama ini terjadi antara para penjual, pembeli dan para mitra bisnis Tokopedia.

Dan hasil dari riset ini menyororti 3 poin utama yang berhubungan erat dengan peran Tokopedia dalam membantu pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Dan saya sungguh merasa beruntung bisa ikut mendengar pemaparan hasil riset ini. Dimana ketiga poin tersebut menerangkan:

1.       Tokopedia Jadikan Harga 21% Lebih Murah dan Bantu Tingkatkan Penjualan 22%
Diungkapkan oleh Bapak Kiki Verico (Wakil Direktur LPEM FEB UI) bahwa populasi pengguna Tokopedia menyatakan bahwa Tokopedia membuat harga 21% lebih murah. Tidak hanya itu, Tokopedia juga membuat 79% pembeli menjadi lebih paham tentang produk investasi digital.

Bahkan lebih lanjut, Bapak Kiki mengungkapkan bahwa dari hasil riset tersebut menyabutkan populasi penjual di Tokopedia berkembang pesat. Pada 2018, tercatat sebanyak 5 juta pengguna yang berperan sebagai penjual. Kemudian pada 2019, populasi penjual naik menjadi 6,4 juta. Para penjual di Tokopedia sebesar 86,55% merupakan pedagang baru dan 94% termasuk dalam kategori ultra mikro (penjualan dengan omzet di bawah Rp100 juta per tahun).

Bukan itu saja, hasil riset ini juga menyoroti dari sisi pemberdayaan ekonomi, Tokopedia juga terbukti mampu meningkatkan penjualan hingga 22%. Bahkan beberapa daerah di luar Jawa, kenaikannya bahkan sangat signifikan. Gorontalo misalnya mencapai 55,09%, Jambi 41,88%, Sulawesi Utara 36,67%, Kalimantan Timur 35,71%, Lampung 34,27%.

Bahkan Tokopedia membuat para pengusaha mikro, kecil, dan menengah yang berada di daerah bisa membeli bahan baku produksi dengan harga lebih murah. Para ‘konsumen produktif’ itu sebagian besar berada di luar Pulau Jawa. Antara lain di Bengkulu (54,5%), Sulawesi Tenggara (53,85%), Gorontalo (46,15%), Nusa Tenggara Barat (46,15%), dan Maluku (45,45%).

2.       Diprediksi Berkontribusi 1,5% Perekonomian Indonesia di 2019
Dalam perjalanannya selama tahun 2018 yang lalu, ternyata GMV Tokopedia telah berhasil menembus angka Rp73 triliun. Nilai ini diperkirakan naik menjadi Rp222 triliun pada 2019 atau setara dengan 1,5% perekonomian Indonesia.

Dan untuk dampak langsung terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2018, Tokopedia telah berkontribusi sebesar Rp58 triliun, dan diprediksi akan meningkat menjadi Rp170 triliun di 2019 ini menurut riset LPEM FEB UI.

Menariknya lagi, kontribusi ekonomi langsung dari Tokopedia ini tidak hanya terjadi di pulau Jawa saja, namun juga turut berkontribusi besar dalam menggerakan perekonomian di berbagai daerah lain juga, seperti di Sulawesi Utara Rp160 miliar, Aceh Rp262 miliar, Kalimantan Timur Rp933 miliar, Sumatera Utara Rp2,79 triliun, dan Bali Rp822 miliar.

Selain itu, ternyata Tokopedia juga turut menambah total pendapatan rumah tangga sebesar Rp19,02 triliun, yang setara dengan peningkatan pendapatan sebesar Rp441 ribu untuk setiap angkatan kerja Indonesia.

3.       Pada tahun 2019, Penjual Aktif Tokopedia Bisa Ciptakan 1.136 Juta Lapangan Kerja Merata
Ya, tidak bisa kita pungkiri, kehadiran Tokopedia tentu saja berkaitan erat juga dengan terbukanya kesempatan kerja bagi banyak orang. Bahkan menurut riset LPEM FEB UI, bahwa selama 2018, Tokopedia telah berhasil menciptakan 857 ribu lapangan kerja baru, dari penjual aktif Tokopedia yang berada Aceh sampai Papua.

Dimana jumlah tersebut setara dengan 10,3% dari total lapangan pekerjaan baru untuk Indonesia pada tahun 2018. Sebanyak 309 ribu di antaranya bahkan menjadikan Tokopedia sebagai sumber penghasilan utama.

Dan persebaran lapangan kerja tersebut antara lain di DKI Jakarta (207.117 lapangan kerja), Jawa Barat (172.348 lapangan kerja), Jawa Timur (112.488 lapangan kerja), Sumatera Utara (21.746 lapangan kerja), Bali (25.699 lapangan kerja), Sulawesi Selatan (7.194 lapangan kerja), dan Nusa Tenggara Barat (3.001 lapangan kerja).

Dan tahun ini, jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta berkat kehadiran Tokopedia diprediksi akan meningkat jadi 1.136 juta pekerjaan pada 2019 ini, sehingga diharapkan bisa mambantu mengaurangi angka pengangguran yang ada saat ini.
 
Terlihat dari hasil riset yang dilakukan oleh LPEM FEB UI di 2019 ini membuktikan bahwa Tokopedia telah memberikan pengaruh besar untuk perekonomian Indonesia. Terutama melalui kolaborasi yang selama ini terjadi antara para penjual, pembeli dan para mitra bisnis Tokopedia.
Ibu Laras Anggraini sebagai Pendiri Smitten by Pattern (Kanan)
Selain itu, pada kesempatan ini, Ibu Laras Anggraini sebagai Pendiri Smitten by Pattern juga turut berbagi cerita tentang bagaimana sejarah ia membangun usaha hingga ia bisa menjadi salah satu penjual aktif Tokopedia yang terbilang sukses.

Dimana diakui oleh Ibu Laras, bahwa dulu ia merintis usaha ini bersama temannya dari kamar kosnya sembari tetap menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Namun kini, Ibu Laras sudah keluar dari perusahaan yang sebelumnya dan sudah memuutuskan untuuk fokus pada pengembangan bisnisnya ini.

Ya, keputusan Ibu Laras untuk fokus dan serius dalam mengembangkan bisnisnya sendiri ini, tak lepas dari peran Tokopedia yang selalu memberikan peluang bagi para pengusaha untuk terus belajar dan mengembangkan diri dan usahanya menjadi semakin besar dengan menjangkau masyarakat yang lebih luas dari waktu ke waktu.

*****

Sungguh banyak sekali informasi menarik yang di dapat dari acara ini, khususnya saya menjadi jauh lebih tahu bagaimana peran Tokopedia dalam membantu banyak masyarakat menciptakan lapangan kerja baru sehingga mengurangi pengangguran yang sejalan dengan semakin meningkatnya kontribusi Tokopedia dalam membantu perekonomian bangsa.

Untuk itu saya berdoa semoga Tokopedia semakin jaya dan sukses sehingga semakin banyak lagi hal-hal positif yang akan disumbangkan oleh Tokopedia dalam kemajuan hidup masyarakat yang lebih baik dan perekonomian bangsa yang semakin makmur. Aamiin…

No comments:

Post a Comment