Rencanakan Keuangan Umroh & Haji Dengan Investasi Raksadana



Melantunkan “Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulk la syarikalak” dan menginjakan kaki di tanah suci adalah impian banyak umat islam, dan itu pun yang menjadi salah satu impian terbesar dalam hidup saya, yaitu bisa menunaikan ibadah umroh maupun ibadah haji sebagai penyempurna rukun islam saya.

Namun untuk menunaikan ibadah umroh ataupun ibadah haji sepertinya hanya menjadi sebuah angan-angan bagi saya saat ini, lantaran saya begitu pesimis melihat biaya umroh dan biaya haji yang semakin mahal dan antrian haji pun semakin panjang dari waktu ke waktu.

Saya percaya, bahwa tak sedikit juga kaum millennial di luar sana yang sepemikiran dengan saya seperti di atas, pesimis melihat kemampuan diri dengan keinginan untuk menunaikan ibadah umroh dan haji yang begitu besar, jika diibaratkan “seperti pungguk merindukan bulan”.

Dan dalam hati kecil saya pun bertanya, lantas apakah sesungguhnya sedemikian rumit dan susah bagi millennial untuk bisa menunaikan ibadah haji atau umroh saat ini? lalu kapankah kaum millennial baru bisa menunaikan ibadah haji dan umroh? Dan berapakah sebenarnya kisaran biaya haji dan umroh saat ini? 

Nah, kebetulan bangat, semua pertanyaan di atas akhirnya saya temukan saat mengadiri acara Blogger dan Media Gathering yang membahas tema “Millenial Mampu Berhaji dan Umroh” yang diselenggarakan oleh PT Narada Aset Manajemen (NAM) di Kantorkuu Coworking & Office Space, Agro Plaza, Kuningan Timur – Jakarta Selatan.
Talkshow dengan tema "Millenials mampu berhaji & umroh" dengan narasumber Bapak M Dzulahmi (tengah) dan Ibu Anie Puspitasari (Kanan)
Hadir dalam acara talkshow ini Bapak Muhammad Dzulfahmi selaku Manager Angkat Koper dan Ibu N. Anie Puspitasari selaku Chief Marketing Officer Narada Aset Manajemen yang memberikan berbagai informasi menarik seputar bagaimana kiat milenials melakukan perencanaan keuangan agar bisa menunaikan ibadah umroh dan haji.

Sebab pada sejatinya, siapa pun sebenarnya mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa pergi ke tanah arab untuk menunaikan ibadah umroh dan haji selama mempunyai niat dan keinginan yang kuat, serta melakukan perencanaan keuangan yang tepat, maka menunaikan ibadah umroh dan haji bukan hanya sebatas wacana semata.

Untuk itu, Narada Aset Manajemen melalui kampanye #InvestasiBukanPunyaOrangKayaSaja dan #InvestasiPunyaSemuaOrang mengajak para millenials untuk mulai mengelola keuangan pribadi dan menggiatkan berinvestasi sejak dini untuk mencapai tujuan yang diinginkan, salah satunya menunaikan ibadah umroh dan haji.

KISARAN HARGA PAKET UMROH & HAJI SAAT INI

Dalam merencanakan ibadah haji dan umroh ini, tak luput kita harus memikirkan waktu, kebutuhan dan juga biayanya secara cerdas. Dimana kapan waktu yang tepat untuk berangkat ke tanah suci tersebut akan menentukan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mengumpulkan biayanya, sebab kebutuhan yang diperlukan sebelum berangkat hingga kembali lagi ke tanah air turut menentukan besaran biayanya, dimana total pembiayaan akan menentukan besaran investasi yang dibutuhkan dalam periode waktu yang sudah ditentukan.

Dan diakui oleh Bapak Muhammad Dzulfahmi bahwa kita harus mengerti, dimana haji dan umroh adalah dua hal yang berbeda secara waktu dan tempat, karena itu, maka hal ini juga yang mempengaruhi biaya yang perlu dipersiapkan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh tersebut.
  • Umroh dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, bulan, tahun) dan hanya di Mekkah serta Umroh tidak ada batasan quota.
  • Haji hanya dilaksanakan pada waktu tertentu (tanggal 8 – 12 Dzulhijah) dan pelaksanaanya hingga keluar kota Mekkah, serta ada batasan quota setiap tahunnya.
Jadi untuk menunaikan ibadah haji memang dibutuhkan waktu menunggu yang lama karena adanya pembatasan quota tersebut dari pada umroh. Bahkan saat ini, lama antrian berkisar 16-23 tahun untuk ONH Reguler dan 6-9 tahun untuk ONH Plus tergantung wilayah.
Nah, karena perbedaan waktu inilah yang mempengaruhi biaya yang perlu dipersiapakan untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh. Dan karena kelamaan menunggu jadwal keberangkatan haji yang lama, maka tak sedikit orang yang memilih untuk melakukan umroh terlebih dahulu.

Dan mungkin yang menjadi pertanyaan kita bersama adalah, lantas berapa sih biaya umroh dan haji saat ini? dan Diakui oleh Bapak Dzulfahmi bahwa biaya yang dibutuhkan untuk umroh itu dimulai dari Rp. 23,5 juta, sedangkan haji dimulai dari harga Rp. 45 juta rupiah.

Dimana biaya-biaya tersebut sudah termasuk untuk transportasi, akomodasi, makanan dan kebutuhan pokok selama beribadah. Namun kita juga harus memikirkan biaya tidak terduga yang kadang kerap terjadi, seperti kenaikan kurs dollars, biaya pulsa, kelebihan bagasi, biaya belanja pribadi, suntik meningitis, dan juga pakaian yang digunakan untuk menyesuaikan dengan cuaca di tanah suci.

TERAPKAN KONSEP PENGELOLAAN KEUANGAN YANG TEPAT

Dengan melihat harga paket perjalanan umroh dan haji di atas, maka kita harus memiliki konsep pengelolaan keuangan yang tepat jika ingin impian kita pergi umroh dan haji ini bisa segera tercapai, karena tanpa pengelolaan keuangan yang jelas, maka penghasilan dan jerih payah kita akan hilang tanpa arah yang jelas.
Pengelolaan keuangan yang tepat penting agar cepat tercapai tujuan yang diinginkan
Dimana diakui oleh Ibu Anie Puspitasari bahwa cara paling mudah dalam mengelola keuangan itu adalah dengan menerapkan rumus berikut ini:
  • 10% kegiatan sosial,
  • 20% Tabungan / Investasi / Asuransi,
  • 30% Cicilan utang,
  • 40% Konsumsi rumah tangga
Tetapi Ibu Anie mengakui bahwa rumus ini bukanlah rumus baku, ini hanya gambaran secara umum yang tentu saja bukan menjadi patokan utama buat banyak orang, sebab setiap orang punya skala prioritas yang berbeda-beda.

Namun, dengan memahami pembagian pos keuangan yang jelas seperti di atas, maka kita pun akan semakin mudah untuk mengalokasikan dana ketika menerima gaji setiap bulannya dengan langsung memasukan dananya sesuai dengan pos-pos tersebut.

Hal ini penting dilakukan karena perencana keuangan yang baik dimulai dengan mengetahui kemampuan finansial masing-masing dan menentukan tujuan yang ingin dicapai, sehingga apapun yang ingin kita capai akan mudah kita raih nantinya.

RENCANAKAN KEUANGAN UNTUK UMROH & HAJI DENGAN INVESTASI

Dan terkait dengan keinginan kita pergi haji dan umroh, maka penting bagi kita untuk benar-benar serius melakukan perencanaan keuangan dengan benar, karena keberhasilan kita untuk cepat mengumpul biaya untuk umroh dan haji adalah tergantung dari niat kita.

Nah, untuk pengaturan keuangan rencana umroh dan haji, ada tiga hal yang harus kita perhatikan dengan serius, yaitu:
  • Memiliki komitmen untuk selalu menyisihkan dana baik melalui tabungan atau invetasi secara rutin.
  • Perhatikan pos-pos pengeluaran, yaitu mengutamakan pengeluaran yang prioritas dan hindari pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting.
  • Memilih instrument investasi yang sesuai dengan profil risiko, jangka waktu dan kemampuan fiansial kita.
Ketiga hal ini memang sangat penting untuk kita lakukan agar impian kita pergi haji dan umroh bisa segera terlaksana. Dan kita semua tahu, bahwa jenis investasi saat ini sangat banyak, seperti tabungan, deposito, emas, property, saham dan juga Raksadana. 
Perbandingan antara jenis investasi
Dan salah satu produk yang memberikan manfaat yang relati besar dibandingkan dengan jenis investasi lainnya seperti menabung adalah berinvestasi di Reksadana. Sebab investasi di Reksadana dikelola oleh manajer invetasi dan dimulai dengan nominal yang sangat terjangkau.

Yups, kini kita bisa berinvestasi Reksadana mulai dari Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah) saja loh, dimana nilai invetasi ini bisa lebih murah dari biaya kita nongkrong di café. Makanya, seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memulai invesatasi Reksadana, terlebih memiliki tingkat return yang relatif lebih tinggi berkisar antara 10% - 20% untuk Reksadana saham.

Dan saat ini, Narada juga sudah menghadirkan produk Reksadana terbaru yaitu Reksadana Syariah “Narada Saham Berkah Syariah” yang juga sudah disetujui oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang diluncurkan dengan harga perdana NAB Rp. 1.000 dan nilai investasi bisa dimulai dari Rp. 100.000 saja.
Perbandingan menabung di bank dengan investasi reksadana
Maka dengan kehadiran  Reksadana Narada Saham Berkah Syariah maka bisa menjadi alternative pilihan bagi kaum millenials dalam merencanakan keuangannya, sehingga semakin mudah dalam merencanakan biaya ibadah haji ataupun umrohnya.

Jadi, dengan kehadiran Narada Syariah ini tentu saja sejalan dengan kampanye #InvestasiBukanPunyaOrangKayaSaja dan #InvestasiPunyaSemuaOrang yang ingin menunjukan bahwa investasi bukan hanya milik orang-orang kaya ataupun yang berkecukupan saja, tetapi berinvestasi bisa buat siapa saja, termasuk kaum millenials. 

Maka dengan begitu, kini semua orang memiliki kesempatan yan sama untuk berinvetasi dan menikmati hasil invetasinya, sehingga kaum millenials pun bisa merencanakan keuangannya melalui investasi untuk mewujudkan keinginannya menunaikan ibadah haji dan umroh baik untuk dirinya sendiri maupun bersama keluarganya tercinta.

  

No comments:

Post a Comment