Akhirnya Kau Kembali



Pagi itu aku sungguh bahagia, sangat bahagia. Aku benar-benar tidak menyangka, bila dia yang selama ini aku rindukan ada di depan mataku. 

Berkali-kali aku menepuk pipiku "apakah ini mimpi Tuhan?" gumamku pelan sembari melangkah ragu menuju tempat tidurnya.

Dia menoleh ke arahku sembari mengucek-ngucek matanya, Dia tersenyum dengan sangat manis, menatapku lembut, dan jujur, sorot mata itu begitu membius, membuat kumematung sesaat, jantungku tak kuruan berdetak, iramanya tiba-tiba kencang, dan sejenak aku bingung bagaimana merangkai kata untuk menyapanya. 

"Pagi Kirana" sapa Rayyan dengan senyum yang masih mengembang di bibirnya. Dan aku benar-benar tak tahu harus berbuat apa saking bahagianya, rupanya lelaki yang ada di depanku ini nyata, bukan mimpi. 

Ingin rasanya aku melompat kegirangan, dan mengumbar pada seluruh dunia, bahwa dia yang selama ini aku nantikan akhirnya datang juga, namun segera kutahan diriku untuk tidak bertingkah berlebihan, biarlah rasa bahagia ini aku nikmati dalam hati saja. 

"Gimana kabarmu Kirana?" ucap Rayyan sembari melangkah ke arahku yang masih mematung di depan pintu kamar tidurnya.

"Aa aa aaku, baaik Raa yyaan." ucapku terbata saking salah tingkahnya aku di depan Rayyan. Aku benar-benar kehilangan kata-kata, benar-benar tak menyangka jika ini benar-benar nyata. 

Ya, aku tak menyangka jika Rayyan akhirnya memilih pulang pada lebaran ini, padahal terakhir aku menelphonenya beberapa minggu yang lalu dia bilang tidak bisa pulang karena banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkannya. 

Jujur saat itu aku sangat sedih, bahkan sempat menitikan air mata karana aku tak sanggup menahan perihnya rindu sepeninggal dia merantau dua tahun silam. 

"Kenapa diam saja Kirana, kau tidak senang aku ada di sini?" ucap Rayyan yang membuyarkan lamunanku. 

"Bukan Rayyan, aku masih belum percaya saja jika kamu kini ada di depan mataku." ucapku jujur sembari menahan airmata agar tak menjebol bendungan mataku. 

"ini nyata Kirana, aku benar-benar kini ada di depan matamu." ujar Rayyan sembari meraih tanganku. 


Bersambung.. 

No comments:

Post a Comment