Serunya Berkunjung Ke Desa Tani Binaan Dompet Dhuafa




Indonesia merupakan negara yang indah, hampir di setiap daerahnya menawarkan beragam pemandangan yang cantik, sehingga kita tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri hanya untuk sekadar healing, karena di dalam negeri pun banyak tempat asyik yang bisa menjadi pilihan untuk memanjakan diri kita agar lebih rileks menikmati hidup ini.

Dan salah satu tempat yang menurut saya asyik untuk tujuan berlibur adalah Lembang Bandung – Jawa Barat. Selain lokasinya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, panorama alam di kawasan tersebut juga sangat menarik dan masih tampak sangat asri.

Saya pertama berkunjung ke kawasan Lembang ini jauh sebelum pandemi datang, sekitar awal tahun 2018 yang lalu. Dan pengalaman itu sangat membekas kuat dalam benak saya, sehingga harapan untuk bisa kembali berkunjung lagi ke sini begitu kuat.

Dan Alhamdulillah, harapan saya untuk bisa berkunjung lagi ke kawasan Lembang ini akhirnya dikabulkan oleh Allah, saya dan beberapa teman blogger serta KOL berkesempatan untuk mengikuti acara Care Visit di Desa Tani Lembang yang diadakan oleh Dompet Dhuafa selama 2D1N pada tanggal 1 – 2 November 2022 yang lalu.

Meskipun acara Care Visit yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa ini bukan sepenuhnya acara traveling seperti biasanya, namun konsep acara ini benar-benar sangat menarik, karena kita bukan hanya diajak untuk menikmati keindahan alam Lembang saja, namun kita pun bisa belajar banyak hal dari kegiatan ini.

Tak hanya itu, dari sini kita pun jadi semakin tahu, bahwa ternyata dana ZIZWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf) yang disumbangkan oleh masyarakat melalui Dompet Dhuafa itu bukan hanya diberikan langsung dalam bentuk uang kepada orang-orang yang berhak menerimanya, namun juga digunakan untuk memberdayakan mereka yang tidak mampu, termasuk melalui adanya Program Desa Tani ini.


Mengenal Desa Tani Binaan Dompet Dhuafa 

Desa Tani merupakan sebuah kawasan pengembangan pertanian sayur mayur yang berada di kawasan Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Desa Tani ini menjadi salah satu wujud nyata program dari Dompet Dhuafa yang berupaya untuk membantu mengatasi kemiskinan melalui pengembangan di bidang pertanian.

Desa Tani Lembang membawa harapan bagi petani lokal untuk bisa berdaya di atas lahan sendiri

Melalui program Desa Tani ini, Dompet Dhuafa membentuk para petani dari kelompok masyarakat miskin yang kemudian diberikan edukasi dan pendampingan sehingga bisa berdaya untuk mengelola lahan pertanian dengan metode berkelanjutan.

Desa Tani pada mulanya berhasil diinisiasi pada bulan Desember 2018, namun kemudian akhirnya dilaunching pada Maret 2019. Dan pada awalnya, hanya ada 12 orang petani penerima manfaat yang ikut dalam program ini, namun kini jumlahnya terus bertambah hingga lebih dari 25 orang.

Kerennya lagi, Desa Tani dengan moto “Berdaya Di Atas Lahan Sendiri” ini memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu ingin mengajak para petani dhuafa bangkit dari yang biasanya menjadi buruh kerja di lahan milik orang lain kini dapat mengelola lahan milik sendiri dengan tetap memberikan dampak sosial kepada lingkungan sekitar.

Dan untuk lahan yang digarap di Desa Tani ini ternyata sangat luas, yaitu lebih dari 10 hektar, sehingga memungkin para petani bisa menanam beragam sayur mayur yang sesuai dengan karakter dan kondisi tanah serta cuaca di wilayah ini sehingga sayurannya tumbuh begitu subur.

Saat saya berkunjung ke Desa Tani ini, saya melihat sendiri betapa banyak sayur mayur yang ada di sini tumbuh begitu subur. Semua tampak dikelola dan dirawat dengan sangat baik, sehingga tidak heran hasil dari kebun ini begitu melimpah.

Tak hanya melihat-lihat doang, saya dan teman-teman yang berkunjung ke sini pun diberikan kesempatan untuk ikut memanen beraneka sayur mayur yang telah ditanam di sini, seperti Buncis Logawa, Baby Kenya, Pakcoy, Romaine dan juga Kale keriting.

Senang banget bisa ikut panen beragam sayur mayur di Desa Tani Lembang

Sungguh sebuah pengalaman yang menyenangkan bisa memetik langsung sayur mayur di kebun seperti ini. Tampak sayurnya begitu segar-segar sehingga tidak heran bila tanaman sayur di sini disukai oleh banyak masyarakat, karena kualitasnya memang sangat bagus.

Iya, aneka sayur mayur yang dihasilkan di Desa Tani ini sudah dipasarkan secara luas, bahkan kini sudah bekerjasama dengan berbagai pihak yang siap menerima hasil panen dari Desa Tani ini, sehingga pangsa pasarnya bukan hanya dalam negeri saja namun hingga manca negara.

Makanya, salah satu keunggulan program Desa Tani ini adalah penyaluran dan pendistribusian hasil pertaniannya sudah sangat jelas, sehingga para petani tidak perlu bingung kemana akan menjual hasil pertanian mereka saat musim panen tiba.

Oleh karena itu, dari sini kita bisa melihat bahwa segala proses sejak awal pengolahan pertanian hingga pemasaran hasilnya semua sangat jelas, sehingga membuat Program Desa Tani Dompet Dhuafa mampu meningkatkan taraf ekonomi para petani penerima manfaat menjadi semakin baik.


Bertani Dengan Konsep Green House Lebih Banyak Untungnya

Kini, Desa Tani Lembang terus berupaya untuk semakin meningkatkan hasil pertaniannya dengan mengembangkan konsep bertani yang modern dengan konsep pertanian green house yang berbeda dengan cara bertani konvensional berlahan terbuka.

Makanya, pada saat kami berkunjung ke kawasan Desa Tani ini, tampak terlihat beberapa green house yang tengah dibangun di sini. Dimana nantinya, green house tersebut akan digunakan untuk menanam beraneka macam sayuran. 

Desa Tani juga menggunakan konsep bertani modern dengan green house 

Pemilihan metode bertani menggunakan green house bukan tanpa sebab, karena konsep ini sangat cocok untuk daerah tropis dan juga memiliki banyak keuntungan dalam meningkatkan hasil produksi dan semakin mempermudah budidaya tanaman sayur mayur di Desa Tani ini.

Meskipun membutuhkan biaya yang lumayan mahal untuk membangunnya, namun hasil pertanian dengan menggunakan konsep green house ini dinilai lebih menguntungkan, karena produksi pertanian dapat dilakukan sepanjang tahun, tanpa takut ada hujan dan angin yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman seperti di lahan terbuka.

Ya, menggunakan green house membuat tanaman tidak mudah terkana air hujan, sehingga penyakit pada tanaman dapat dikendalikan dengan lebih mudah. Selain itu tamanan juga tidak mudah rusak oleh angin ataupun hewan sehingga tanaman bisa tumbuh lebih maksimal.

Selain itu, suplai air dan pupuk dapat dilakukan secara berkala dan terukur, bahkan kita juga bisa manipulasi lingkungan yang ada pada green house seperti mengatur suhu, kelembaban dan intensitas cahaya sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman secara merata pada level yang optimal.

Maka dengan mengusung konsep green house ini, hasil pertanian yang diproduksi oleh para petani ini bukan hanya bisa meningkatkan hasil panen yang melimpah secara kuantitas, namun sayur yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang bagus.

Melihat begitu besarnya keunggulan bertani dengan konsep green house ini, maka konsep ini pun diterapkan juga pada warga, khususnya para perempuan single parent, karena konsep ini dinilai cara bertani yang lebih mudah namun bisa memberikan hasil yang maksimal.

Ibu Anih merasakan banyak manfaat yang didapatkan sejak dibangunkan green house

Jadi beberapa perempuan single parent yang ada di Desa Tani diedukasi dan diberikan pendampingan untuk bertani menggunakan konsep Green House ini di sekitar rumah mereka sendiri. Salah satunya adalah Ibu Anih yang kini telah berusia sekitar 65 tahun ini.

Ibu Ani menuturkan bahwa bertani menggunakan konsep Green House ini jauh lebih mudah, tanaman bisa tumbuh subur, tidak mudah diserang hama dan penyakit, sehingga hasil panennya pun menjadi melimpah. Bahkan di atas lahan seluas 200 meter yang diolahnya, ia berhasil mendapatkan uang Rp. 800.000 setiap kali panen.

Tentu pendapatan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan hasil pekerjaannya sebagai buruh tani selama ini. Untuk itu, beliau menilai bahwa konsep bertanam dengan Green House jauh lebih mudah namun memberikan pendapatan yang cukup besar untuk kehidupannya sehari-hari.

Melihat fakta ini, maka ke depannya, program Green House untuk single parent di Desa Tani ini diharapkan bisa diberikan kepada lebih banyak lagi pada masyarakat yang membutuhkan, sehingga semakin banyak pula masyarakat yang terbantu dan bisa semakin mandiri secara ekonomi nantinya.

Dari sini kita bisa lihat, bahwa kehadiran program pemberdayaan ekonomi di Desa Tani dari Dompet Dhuafa ini sangat membantu para petani lokal untuk semakin mandiri melalui skema pendampingan yang terarah dan berkelanjutan, sehingga para petani yang dulu awalnya tak mampu bisa tumbuh menjadi petani yang sukses, atau yang dulunya dari Mustahik to Muzzaki yaitu dari yang sebelumnya penerima dana zakat, kemudian menjadi pemberi zakat.


Saatnya Ciptakan Desa Tani di Berbagai Wilayah lain

Melihat keberhasilan Desa Tani di Lembang ini, tentu kita semua berharap agar semakin banyak lahir juga Desa Tani – Desa Tani yang lain di berbagai daerah, karena program ini sudah menunjukan hasil yang luar biasa dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Dari program ini kita bisa melihat, bahwa hadirnya Desa Tani ini bukan hanya menjadi tempat pemberdayaan komoditas sayur mayur semata, namun juga menjadi bukti nyata bahwa program Desa Tani ini mampu memberdayakan para petani yang tak mampu untuk bisa meraih hidup yang lebih baik lagi.

Maka dari itu, hadirnya program Desa Tani di Lembang ini, sekaligus menjadi wilayah percontohan untuk pengembangan aset wakaf produktif di lokasi lain nantinya. Namun untuk mewujudkan program Desa Tani di lokasi lain diperlukan juga kerjasama kita semua, salah satunya dengan kompak melakukan wakaf.

Ya secara umum mungkin kita semua tahu, bahwa wakaf adalah pemberian suatu harta dari milik kita pribadi untuk kepentingan bersama, sehingga kegunaannya mampu dirasakan oleh masyarakat luas tanpa mengurangi nilai harta tersebut, namun pahalanya senantiasa mengalir, meskipun pemberi wakaf (wakif) telah meninggal dunia.

Wakaferse - Semesta Berwakaf

Dan saat ini, Dompet Dhuafa pun sedang mengajak masyarakat luas untuk ikut berwakaf melalui program wakaferse (wakaf universe), yaitu sebuah gerakan semesta berwakaf yang bertujuan mengajak masyarakat luas untuk berwakaf, terutama wakaf uang.

Dengan adanya wakaf uang ini, maka “Semua Bisa Wakaf” karena berwakaf itu mudah, bahkan kita tidak perlu tunggu kaya dulu, karena berwakaf bisa dimulai dari Rp. 100.000 (Seratus Ribu Rupiah) saja, nilai yang cukup terjangkau, bahkan mungkin setara dengan harga segelas kopi di café-café ternama.

Jadi bisa kita bayangkan, bila dalam satu bulan ada sebanyak 1 juta orang yang masing-masing berwakaf uang sebesar Rp. 100 ribu rupiah, maka dana wakaf yang terhimpun sebesar 100 miliar rupiah. Bukankah angka ini cukup besar untuk membangun aset wakaf produktif dalam membantu masyarakat yang kekurangan?

Meski sejujurnya, kita berwakaf bukan hanya membantu orang lain, namun justru membantu diri kita sendiri, karena wakaf adalah salah satu amalan yang mampu terus mengalirkan pahala yang abadi meskipun kita sudah meninggal dunia.

Wakaf adalah amalan yang mampu mengalirkan pahala meskipun kita sudah meninggal

Untuk itu, mari kita sisihkan sedikit rezeki yang kita miliki untuk rutin berwakaf, karena wakaf adalah salah satu penolong kita di akhirat kelak, karena ketika kita meninggal dunia, maka segala amalan apapun akan ikut terputus, kecuali kita memiliki tiga amalan jariah seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.

"Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang sholeh." (HR Muslim).

Maka, selama ada waktu, semasih kita mampu, maka jangan pernah menunda untuk melakukan kebaikan, termasuk berwakaf. Kini kita bisa wakaf online dengan mudah melalui Dompet Dhuafa, cukup dengan membuka link ini https://donasi.dompetdhuafa.org/wakaf/ maka kita bisa berwakaf dari mana saja dan kapan saja.

Dan kita tidak perlu takut untuk berwakaf melalui Dompet Dhuafa, karena selama ini Dompet Dhuafa menjalankan dan juga mengelola wakaf ini secara profesional, amanah dan produktif untuk memberikan manfaat yang sebesar-besar bagi masyarakat luas.

Bahkan sejauh ini, dana yang terhimpun dari wakaf ini biasanya akan diinvestasikan dalam Aset Wakaf Produktif, antara lain Sekolah, Rumah Sakit, Perkebunan, Peternakan, Industri, dan lain sebagainya, termasuk pemberdayaan pertanian seperti di Desa Tani ini.

Diharapkan dengan semakin banyak kita yang ikut berwakaf, maka akan cepat terwujud Desa Tani – Desa Tani lainnya di berbagai lokasi yang berbeda di Indonesia ini, sehingga dapat meningkatkan ekonomi para petani lokal dan mengentaskan kemiskinan yang ada, agar masyarakat bisa tumbuh lebih sejahtera.

Kita berharap, semoga dengan semakin banyak kita yang berwakaf, maka akan lahir banyak Desa Tani di lokasi-lokasi lainnya juga

“Apa yang kamu makan akan habis, tapi apa yang kamu beri akan menjadi bekal dan kekal”

Kalimat di atas terlihat sederhana, namun memiliki makna yang sangat luas, mengingatkan kita tentang betapa pentingnya untuk “memberi” sebagian apa yang kita miliki kepada orang lain, karena kebaikan memberi akan menjadi bekal pahala yang kekal hingga di akhirat kelak. Ayo kita bersama gelorakan Wakaferse - Semesta Berwakaf!

*****

Terima kasih banyak saya ucapkan kepada Dompet Dhuafa, panitia Care Visit, para Pengurus dan Petani di Desa Tani serta semua pihak yang terkait dengan acara ini atas kesempatan dan sambutannya yang luar biasa, semoga segala kebaikannya dibalas oleh Allah dengan pahala yang melimpah. Aamiin,.. Sampai jumpa di kegiatan seru lainnya. :)


No comments:

Post a Comment