Terbangkan Mimpi Anak Negeri Dengan Beasiswa Sampah


Di suatu waktu, ada seorang anak laki-laki berpakaian perempuan. Meski tampak malu, tapi dia tak punya pilihan, keadaan yang memaksanya. Orangtuanya tidak sanggup membelikannya baju, maka terpaksalah ia memakai baju kakak perempuannya.
Fahry Purnama mengenang pertemuan itu, sebuah perjumpaan yang meninggalkan kesan luar biasa dalam benaknya, membuka mata dan hatinya, bahwa ternyata masih banyak anak-anak yang mengalami kondisi seperti itu, berada dalam situasi yang serba kekurangan.

Berkaca dari hal itu, Fahry semakin menyadari, bahwa masih banyak anak-anak yang hidup dalam keterbatasan, terkurung dalam kemiskinan, sehingga mereka tidak mempunyai fasilitas untuk bersekolah, seperti tidak punya seragam, sepatu ataupun peralatan tulis yang layak.

Keadaan itu menyusupkan gelisah yang merambati hatinya. Fahry kemudian memutar otak, mencari cara untuk membantu anak-anak tersebut agar bisa bersekolah, menuntut ilmu seperti anak-anak lainnya, agar bisa membaca, menulis dan juga berhitung.

Dan di sisi lain, lelaki berzodiak Pisces itu melihat sebuah peluang dari banyaknya sampah kertas yang terbuang percuma di sekitarnya. Ia meyakini bahwa kertas bekas ini bisa digunakannya untuk membantu anak-anak yang kurang mampu. 

Maka kemudian lahirlah komunitas sosial yang diberi nama “Pesawat Kertas” sekitar awal tahun 2018 silam yang berpusat di Kota Banda Aceh. Sebuah komunitas sosial yang memiliki filosofi "Dengan kertas bekas, kami bisa menerbangkan mimpi-mimpi anak negeri.” 


Beasiswa Sampah Hadir Untuk Anak-Anak Kurang Mampu 

Banyak anak-anak yang memiliki mimpi, namun dipaksa mengubur segala harapannya oleh keadaan, cita-cita mereka harus kandas karena kemiskinan, impian mereka harus raib oleh ketidakmampuan, sehingga masa depan mereka dibayangi kesuraman yang kian nyata.

Fahry tidak ingin hal itu terus terjadi, makanya ia pun merangkul teman-temannya untuk bergerak bersama, membantu anak-anak kurang mampu, agar mereka bisa sekolah, menimba ilmu, belajar banyak hal, supaya kelak mereka bisa meraih cita-citanya setinggi mungkin.

Beasiswa Sampah hadir untuk membantu anak-anak yang tidak mampu - (Foto: IG @fahry_purnama)

Pemuda Aceh ini menyadari, bahwa untuk membantu anak-anak tidak mampu ini bisa diupayakannya dengan memanfaatkan kertas bekas. Sebab setiap hari kertas selalu digunakan oleh banyak orang. Namun ketika selesai digunakan, kertas-kertas tersebut dibuang begitu saja. Alhasil, kertas bekas menumpuk dan berujung jadi sampah yang bisa merusak lingkungan.

Melihat kondisi ini, Fahry pun melihatnya sebagai peluang, “Kenapa sampah kertas ini tidak saya manfaatkan saja, dijual untuk membantu membelikan kebutuhan sekolah bagi adik-adik yang tidak mampu.”

Makanya, melalui komunitas Pesawat Kertas yang digawanginya, Fahry pun mengajak masyarakat luas untuk bergerak sama mengatasi sampah kertas agar tidak merusak lingkungan, sekaligus memanfaatkan sampah kertas tersebut untuk kegiatan yang lebih berguna bagi sesama, terutama untuk membantu anak-anak kurang mampu.

“Kami menawarkan satu opsi alternatif untuk masyarakat, dengan mereka menyumbangkan sampah kertas, mereka telah ikut menjaga lingkungan, mengolah sampah, dan yang terpenting menjadi amal jariyah untuk mereka,” ujar Fahry.

Lalu dibuatlah program #GerakanSedekahSampah untuk mengajak masyarakat menyedekahkan kertas bekas yang sudah tidak digunakan lagi. Sampah kertas tersebut kemudian diolah menjadi produk kreatif ataupun dijual kembali. Hasilnya lalu digunakan untuk membantu anak-anak miskin di Aceh melalui program Beasiswa Sampah.

Nah, melalui beasiswa sampah itu, Fahry dan teman-temannya kemudian memberikan berbagai bantuan kepada anak-anak yang kurang mampu. Bantuan ini berupa perlengkapan sekolah, seperti baju seragam sekolah, sepatu, tas, dan berbagai keperluan sekolah lainnya.

Beasiswa Sampah berikan senyum kebahagiaan dan semangat sekolah bagi anak-anak (Foto: IG @pesawatkertas.id)

Dari kegiatan penyaluran 'Beasiswa Sampah' ini, Fahry dapat merasakan haru dan sekaligus bahagia, terutama saat ia bertatap muka langsung dengan anak-anak itu. Tatapan mata yang berbinar, suara tawa yang riang, juga senyum kebahagian anak-anak itu mampu membuat satu ruang di hati Fahry bergetar penuh rasa syukur.

Fahry tidak pernah menyangka, bahwa program beasiswa sampah yang dilakukannya begitu berarti bagi anak-anak itu. Makanya, Fahry kerap kali tak mampu membendung air matanya sendiri saat melihat senyum bahagia terpancar dari wajah-wajah polos itu.

“Saya tidak pernah menyangka, bahwa ternyata sampah kertas bisa begitu menjadi sebab seseorang anak tersenyum dan semangat sekolah,” Ujar Fahry penuh haru.

Ternyata kertas bekas yang dianggap sebagain orang hanya sampah yang tidak berguna, nyatanya begitu berarti bagi hidup orang lain, mampu menyalakan harapan untuk menerbangkan mimpi anak-anak negeri ini setinggi mungkin, 

Sejalan dengan itu, tak hanya Beasiswa Sampah yang dihadirkan oleh organisasi Pesawat Kertas ini, ada berbagai program lain juga yang digagas. Seperti Pustaka Kertas yang menyediakan buku-buku bacaan bagi anak-anak agar bisa belajar dengan mudah.

Selain itu ada juga Rumah Kertas, program pelatihan pengolahan kertas bekas bagi anak-anak muda, untuk menumbuhkan jiwa kreatifitas sekaligus membangun kepedulian mereka pada lingkungan. Dan ada juga Kertas Inspirasi yang berisi kumpulan cerita dari para penerima beasiswa sampah. 

“Mimpi kami sederhana, yaitu menjadi wadah kebaikan bagi orang-orang yang ingin #jadibaik, ikut berkontribusi menyelamatkan lingkungan dan memajukan pendidikan Indonesia,” sebuah kalimat harapan yang terpampang dalam postingan pesawatkertas.id di akun instagramnya.

Komunitas Pesawat Kertas hadir untuk membantu menyelamatkan lingkungan dan memajukan pendidikan di Indonesia (Foto: IG @pesawatkertas.id)

Dengan program beasiswa sampah yang diadakan oleh komunitas Pesawat Kertas ini, pada kenyataannya bukan hanya bermanfaat bagi anak-anak yang tidak mampu saja, namun sekaligus menjadi salah satu cara terbaik untuk bantu menjaga lingkungan dari banyaknya sampah kertas yang ada di masyarakat saat ini.

Tidak dipungkiri, jumlah penggunaan kertas di masyarakat setiap tahunnya terus meningkat. Hampir setiap waktu orang-orang menggunakan kertas untuk beragam kegiatan, seperti mencetak dokumen, menulis, hingga untuk membungkus sesuatu.

Namun sayangnya, kertas-kertas yang telah dipakai umumnya akan dibuang begitu saja. Jumlah sampah kertas jadinya terus meningkat, sehingga menimbulkan banyak dampak negatif yang bisa membahayakan kita dan juga lingkungan.


Bahaya Sampah Kertas Yang Tidak Dikelola Dengan Baik

Mungkin banyak dari kita yang mengira bahwa sampah kertas tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan. Namun pada kenyataannya, kertas bekas menjadi salah satu penyumbang terbesar limbah sampah yang ada di Indonesia selain sisa makanan dan plastik.

Dengan jumlah yang semakin banyak, sampah kertas yang menumpuk ternyata bisa mengundang masalah serius. Berbagai dampak negatif bisa hadir menganggu kehidupan kita. Sebab, kertas yang ditimbun menjadi sangat sulit terurai dan bahkan butuh waktu puluhan tahun untuk bisa hancur. 

Dan yang paling parah, jika tumpukan kertas bekas ini terlalu banyak, maka dapat merusak ekosistem yang ada di sekitarnya, membahayakan semua mahluk hidup yang ada. Pasalnya, kertas yang menumpuk dalam tanah bisa membunuh mikroba baik penyubur tanah, sehingga tanah menjadi gersang, tanaman tidak akan bisa tumbuh.

Tak hanya itu, kertas yang menumpuk di dalam tanah, bisa juga menghambat penyerapan air bagi tanaman, sehingga tanaman menjadi mudah layu atau mati, lingkungan menjadi semakin panas.  

Selain itu, jika sampah kertas terus dibiarkan, maka dapat juga membunuh binatang, karena bisa jadi binatang memakan sampah kertas tersebut, atau justru mereka terjebak dalam tumpukan sampah kertas yang terus menggunung itu.

Dan parahnya lagi, jika sampah kertas dibuang ke sungai, aliran sungai akan tersumbat, akibatnya bisa menimbulkan banjir saat hujan deras turun. Dan bila banjir terjadi, maka bisa membahayakan kita semua, seluruh mahluk hidup menjadi terancam, lingkungan juga menjadi tercemar.

Kertas bekas yang terus menumpuk bisa membawa dampak buruk bagi lingkungan - (Foto: pixabay.com)

Melihat dampak negatif yang cukup besar dari pembuangan kertas bekas secara sembarangan ini, maka kita harus lebih peduli. Melakukan pengolahan kertas bekas bisa menjadi salah satu solusi, agar sampah kertas tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan.

Tak hanya itu, kertas yang diolah dengan baik justru bisa menjadi salah satu ladang penghasilan yang menjanjikan. Selain dapat dijual langsung ke pengepul barang bekas, kita pun bisa mendaur ulang sampah kertas menjadi barang baru yang bisa digunakan kembali, melalui aneka kerajinan yang bernilai tinggi.

Nantinya, kerajinan kertas bekas ini bisa dijual kepada orang lain, sehingga kita bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari pengolahan limbah kertas bekas ini. Langkah ini sekaligus bisa menyelamatkan lingkungan agar terbebas dari sampah kertas.

Hal itu jugalah yang sudah dilakukan oleh komunitas Pesawat Kertas yang dibangun oleh Fahry dan teman-temannya di Aceh. Mereka berusaha menjadi penggerak dalam upaya penyelamatan lingkungan dengan pemanfaatan sampah kertas, dan sekaligus ikut berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia.

Kegiatan positif yang dilakukan oleh Fahry ini tentu begitu inspiratif, sebuah langkah cerdas yang mampu memberikan banyak manfaat sekaligus, berfaedah bagi lingkungan dan juga berguna bagi sesama manusia. Maka tidak heran, upaya Fahry ini pun diapresiasi dengan berbagai penghargaan.


Raih Penghargaan Berkat Beasiswa Sampah

Perjuangan dan dedikasi Fahry dalam menjaga lingkungan dan membantu anak-anak kurang mampu melalui beasiswa sampah, ternyata mendapat apresiasi yang luar biasa dari berbagai kalangan, baik dari pemerintah maupun lembaga sosial lainnya.

Meski pada awalnya, orangtuanya sangat terkejut dengan kegiatan Fahry yang sering mengumpulkan sampah kertas di rumah. Sebab, orangtuanya berharap, pria lulusan sarjana Teknik Kimia Unsyiah ini bisa bekerja di perusahaan, menjadi pegawai kantoran, atau semacamnya. Bukan berkecimpung mengurusi sampah kertas semacam itu.

Namun berbekal semangat dan keyakinannya yang kuat, Fahry mampu membuktikan kepada orangtuanya, bahwa pilihannya mengelola sampah tidaklah salah. Fahry berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi, bahkan berhasil ke Spanyol mewakili komunitas Pesawat Kertas pada tahun 2019 yang lalu.

Fahry Purnama berhasil meraih berbagai penghargaan atas perjuangan dan dedikasinya melalui Program Beasiswa Sampah - (Foto: IG @fahry_purnama)

Bahkan belum lama ini, Fahry Purnama melalui program beasiswa sampah untuk anak-anak kurang mampu berhasil menarik hati para juri Anugerah Satu Indonesia Awards. Event tahunan yang diselenggarakan oleh grup Astra International untuk mencari sosok pemuda inspiratif dari seluruh penjuru tanah air.

Upaya Fahry rupanya dinilai mampu memberikan dampak sosial melalui pemberian beasiswa sampah. Dedikasinya dalam membantu anak-anak kurang mampu agar tetap bisa bersekolah dengan beasiswa sampah sangatlah inspiratif. Maka tidak heran, ia berhasil mendapatkan apresiasi sebagai penerima Satu Indonesia Awards 2021 di bidang pendidikan.

Dengan pencapaian yang sudah diraihnya, mendapatkan penghargaan dari Anugerah Satu Indonesia Awards 2021 kemarin. Fahry merasa sangat bersyukur, penghargaan ini menjadi dukungan dan juga penyemangat untuk terus menebarkan kebaikan.

"Saya sangat bersyukur atas award yang diberikan oleh Astra, karena ini adalah bentuk apresiasi Astra kepada anak muda yang melakukan perubahan-perubahan di daerah. Dengan adanya dukungan seperti ini, tentunya bisa menjadi penyemangat bagi para penggerak di daerah untuk lebih bisa mengembangkan dampak sosial yang sudah dilakukan selama ini." Ungkap Fahry.

Dan Fahry juga menegaskan, bahwa penghargaan atau pujian sejatinya bukanlah tujuan utamanya, namun terus konsisten melakukan perubahan untuk kebaikan bersama, itulah yang harus menjadi prioritas pertama yang diupayakannya.

Fahry berharap semangat dan dedikasi yang dilakukannya bisa juga menginspirasi para pemuda lain di seluruh Indonesia. “Semoga apa yang saya lakukan ini dapat menjadi inspirasi serta pesan kepada generasi muda untuk terus berusaha memberikan dampak yang baik, minimal untuk orang-orang di sekeliling kita."

Sebab, lahirnya para pemuda inspiratif seperti ini tentu menjadi harapan, karena bisa menjadi garda terdepan perubahan, kehadirannya akan membawa semangat perjuangan, sebagai tonggak pergerakan dan generasi penerus yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia untuk semakin maju. 

Makanya, mari terus bergandengan tangan, kita bangkit bersama untuk Indonesia, karena bersama pasti kita kuat, bersatu pasti kita tangguh. Mari terus berkarya, bermanfaat untuk sesama, untuk membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan makmur.
Kesuksesan lahir karena ada usaha. Kekuatan ada karena kebersamaan, Kejayaan tercipta bila kita bangkit bersama untuk Indonesia! 


Referensi:
  • Wawancara dengan Fahry Purnama
  • Instagram @fahry_purnama @pesawatkertas.id
  • https://aceh.tribunnews.com/2019/10/13/gagas-beasiswa-sampah-fahry-purnama-wakili-aceh-ke-ajang-kepemudaan-di-spanyol 

No comments:

Post a Comment