Belajar Mengolola Modal Produktif Secara Pintar



Memiliki usaha sendiri tentu menjadi impian banyak orang, karena tidak bisa dipungkiri, memiliki usaha sendiri tentu saja jauh lebih menyenangkan dibandingkan harus bekerja di bawah perintah orang lain. Maka tidak heran, banyak orang yang kini memiliki keinginan untuk mempunyai usaha sendiri.

Apalagi setelah kehadiran pandemi ini, tak sedikit orang yang akhirnya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga banyak dari mereka yang juga berpikir untuk mencoba membuka usaha, agar tetap bisa menyambung hidup di masa yang serba sulit ini.

Namun perlu kita sadari, bahwa untuk membangun usaha tentu bukan hanya membutuhkan modal nekat saja, kita pun harus punya ilmunya agar usaha yang kita ingin bangun tersebut tidak mengalami masalah dan berujung dengan kerugian nantinya.

Dan kebanyakan kendala yang sering dihadapi oleh orang-orang yang ingin membangun usaha adalah terkait dengan modal usaha. Tidak adanya modal membuat sebagain besar orang terpaksa membunuh paksa impiannya untuk memiliki usaha sendiri.

Nah, berbicara tentang modal usaha ini, saya jadi teringat dengan acara seminar offline yang saya ikuti beberapa hari yang lalu bersama teman-teman blogger lain di #KelasPintar edisi ke-4 dari rangkaian kelas #PintarBersama yang diadakan oleh Kredit Pintar.


Belajar Mengelola Modal Pintar Bersama Kredit Pintar

Belajar tentang literasi keuangan adalah salah satu hal yang penting dalam hidup ini, sebab ini sangat berkaitan erat dengan bagaimana cara kita mengelola keuangan yang kita miliki, agar pengelolaan keuangan bisa terarah dan sesuai kebutuhan.

Ya, belajar tentang literasi keuangan ini sangat diperlukan, agar kita semakin sadar untuk menggunakan uang yang kita miliki sebijak mungkin, sebab seberapa banyak pun uang yang kita miliki, maka akan habis dalam sekejap bila kita tidak memiliki kemampuan mengelola keuangan dengan baik.

Maka dari itu, saya senang banget bisa ikut dalam acara seminar #KelasPintar yang diadakan oleh Kredit Pintar pada Kamis, 7 April 2022 yang lalu. Terlebih kelas kali ini mengusung tema yang sangat menarik, yaitu tentang "Pengelolaan Modal Pintar Bersama Kredit Pintar - #PintarBersama Pilih Pinjaman Agar Hati Tetap Nyaman” dengan narasumber Mas Gandan Wicitra Wiranegara (Senior Businesses Development Manager Kredit Pintar) dan Mas Puji Sukaryadi (Brand Supervisor Kredit Pintar) serta dipandu oleh Tony Harva sebagai hostnya.

Acara ini sejatinya digelar oleh Kredit Pintar bertujuan untuk merangkul dan mengedukasi masyarakat ataupun komunitas agar semakin melek terkait literasi keuangan, terlebih tentang bagaimana masyarakat bisa semakin pintar dalam mengelola modal produktif dan memilih pinjaman yang aman sehingga hati tetap nyaman dalam menjalankan sebuah usaha.

Mas Puji menuturkan bahwa ada beberapa alasan kenapa kita perlu buka usaha sampingan

Seperti yang dijelaskan oleh Mas Puji Sukaryadi (Brand Supervisor Kredit Pintar) bahwa modal produktif ini biasanya diperlukan untuk membangun wirausaha atau usaha sampingan yang diharapkan nantinya bisa menjadi sumber penghasilan juga bagi kita.

Maka dari itu, Mas Puji lebih lanjut menuturkan beberapa alasan kenapa kita harus membuka usaha sampingan, “Pertama kita harus memiliki ide bagus dan kemampuan unik. Kedua, melihat peluang pasar yang masih terbuka luas. Ketiga, tentu perlu adanya pemasukan tambahan. Lalu untuk persiapan kita pensiun nanti, dan terakhir untuk aktualisasi diri.”

Dimana dengan memahami alasan-alasan tersebut, maka itu bisa menjadi motivasi yang akan membuat kita bisa mengelola modal yang kita miliki tersebut semakin produktif, dan tidak lagi digunakan untuk membeli hal-hal yang bersifat konsumtif.


Tips Memilih Peminjaman Online yang Aman

Namun tidak bisa dipungkiri, selain membutuhkan dana sebagai modal usaha, saat usaha kita sudah berjalan sekalipun, kita juga kerap kali dihadapkan pada kondisi yang mendesak sehingga memerlukan dana dadakan untuk mendukung agar usaha kita tersebut tetap berjalan baik.

Nah, dalam kondisi seperti ini, maka keberadaan dana darurat bisa menjadi penyelamat bagi kita. Namun sayangnya, tidak semua orang sadar akan pentingnya dana darurat tersebut.

Hal ini juga yang disampaikan oleh Mas Puji bahwa “Masih minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya dana darurat secara tidak langsung berimplikasi terhadap maraknya penggunaan pinjaman online. Korelasi ini kiranya cukup lumrah. Toh, sebenarnya, apabila digunakan secara bijak, maka peminjaman produktif ini dapat jadi solusi untuk memenuhi kebutuhan, sekaligus menjaga kestabilan keuangan kita.”

Kehadiran fintech lending ini bukan hanya menjadi solusi saat kita butuh dana mendesak saja, namun keberadaanya juga bisa membantu memenuhi kebutuhan kita yang lain juga tentunya. Bahkan jika kita ingin membangun usaha pun, melakukan peminjaman produktif ini bisa menjadi solusi untuk mendapatkan tambahan modal dengan proses yang cepat dan praktis.

Namun perlu kita ingat, meskipun layanan fintech lending ini menawarkan kemudahan untuk mendapatkan pinjaman uang, namun kita tidak boleh terlena akan hal tersebut. Kita pun harus bijak dan memperhitungkan segala sesuatunya dengan baik, agar tidak menjadi masalah nantinya.

Mas Gandan menjelaskan cara memilih pinjaman produktif secara aman

Terkait hal ini, maka Mas Gandan Wicitra Wiranegara selaku Senior Businesses Development Manager Kredit Pintar membagikan tips tentang bagaimana memilih pinjaman online yang aman, yaitu:
  1. Terlebih dahulu, pahamilah bahwa pinjaman tersebut akan dilakukan penagihan pelunasannya, makanya lakukan perhitungan dengan baik, sesuaikan jumlah pinjaman dengan kondisi keuangan sebelum menentukan nominal pinjaman.
  2. Baca dengan seksama isi kontrak perjanjian ketika peminjaman disetujui, dan berkomitmenlah untuk melunasinya tepat waktu agar tidak terkena denda. Jangan lupa juga untuk menghitung dan menyesuaikan besaran angsuran dengan penghasilan bulanan, agar kita tetap sanggup membayarnya.
  3. Pinjamlah dana pada fintech lending yang legal, yaitu sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jangan mudah tergiur dengan tawaran yang berasal dari peminjaman ilegal, karena nantinya bisa membebankan bunga dan denda yang tinggi, perhitungan yang tidak transparan, serta tidak segan melakukan ancaman dengan menyebarkan data pribadi saat penagihan.
Diharapkan dengan kita memahami tips meminjam uang ini, maka kita bisa mendapatkan tambahan uang untuk modal usaha ataupun untuk memenuhi kebutuhan lainnya, tanpa terjadi adanya permasalahan lain yang merugikan di kemudian hari.


Peminjaman Modal Produktif Bisa Melalui Kredit Pintar

Kini mendapatkan modal untuk membangun usaha sebenarnya tidaklah terlalu sulit, karena kita bisa melakukan peminjaman modal produktif melalui platform pinjam meminjam uang atau fintech peer-to-peer lending yang ada, salah satunya adalah Kredit Pintar.

Kredit Pintar merupakan sebuah platform berbasis online yang bisa menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan modal produktif bagi kita yang ingin membuka usaha, atau bagi kita yang membutuhkan dana untuk berbagai keperluan pribadi sekalipun.

Dan tidak perlu khawatir, Kredit Pintar sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, sehingga platform fintech lending yang satu ini legal dan aman untuk digunakan. Bukan itu saja, Kredit Pintar ini juga menawarkan berbagi keunggulan, seperti mudah digunakan, cepat cair, dan syaratnya pun mudah, sehingga cocok digunakan bagi kita yang membutuhkan dana mendesak dalam waktu yang cepat.

Kredit Pintar memberikan pinjaman mulai dari 600 ribu - 20 juta

Bahkan kita hanya perlu mempersiapkan KTP (Kartu Tanda Penduduk) elektronik saja, maka uang pinjaman bisa cair hanya dalam waktu sekitar 10 menit. Dan limit yang ditawarkan oleh Kredit Pintar ini berkisar dari Rp600.000 sampai Rp20.000.000 dengan tenor pinjaman bervariasi yang bisa kita sesuaikan dengan kemampuan kita, yaitu 30 hari sampai 360 Hari.

Jadi, buat kita yang sedang membutuhkan peminjaman uang baik untuk modal produktif ataupun untuk keperluan pribadi sehari-hari, maka Kredit Pintar bisa menjadi pilihan yang tepat untuk membantu mengatasi permasalah keuangan kita dengan cepat dan praktis.
 

No comments:

Post a Comment