Harapan itu kembali Hidup setelah belajar "Menulis dengan Cinta"



Rasa cemburu itu kembali hadir di benak saya ketika saya melihat susunan novel-novel bersampul cantik terpampang manis di atas meja sore itu. Namun bukannya pergi, saya justru menghampiri meja yang dipenuhi oleh novel-novel karya Mba Dini Fitria, saya tertegun beberapa saat di sana, lalu meraih salah satu novelnya yang berjudul Islah Cinta, saya mengamati novel bersampul merah itu dalam diam, rasa iri itu berdegup kencang dalam hati saya, bukan iri dalam artian benci, tapi rasa iri yang mengarah pada kagum, dan rasa semacam ini kerap datang tiap kali saya melihat orang-orang yang sukses menerbitkan bukunya.  

“Kapan giliran saya bisa seperti itu?” Gumam saya dengan lirih.

Ada sebuah mimpi yang selama ini saya asuh, sebuah asa yang saya hidupkan dalam hati saya, semoga suatu saat saya juga bisa menerbitkan karya saya dalam sebuah buku. Sudah lama saya mengidamkan untuk menerbitkan buku kumpulan puisi saya, namun impian itu sepertinya terlalu gadang untuk ditaklukan oleh nyali saya yang begitu kerdil. Rasa takut, bimbang dan segelintir rasa cemas kerap meneror saya dengan angkuh. 

Alhasil, rasa pesimis membuat saya tak berkutik, saya diam lantaran saya sendiri tak yakin dengan apa yang ingin saya lakukan. Namun asa untuk melahirkan buku kumpulan puisi itu masih saya hidupkan diam-diam dalam hati kecil saya, dan setiap tahun dalam barisan wish list resolusi tahunan, impian itu kerap saya sisipkan di antara impian saya yang lain.

Impian saya itu tak pernah mati, ia hanya tertidur layaknya putri tidur yang menunggu pangerannya datang untuk membangunkannya. Namun akan adakah keajaiban seindah dongeng itu?

Iya kemarin itu, saya seketika merasa seperti dibangunkan dari mimpi, ketika saya mengikuti workshop menulis yang diadakan oleh Komunitas Indonesia Social Blogpreneur (ISB) dengan tema "Menulis dengan Cinta" bersama Mba Dini Fitria.

Workshop "Menulis dengan Cinta" bersama Mba Dini Fitria - Doc. Pribadi

Dari sana saya seperti disadarkan bahwa mungkin selama ini saya lupa menyisipkan “rasa” dalam setiap puisi yang saya tulis, makanya saya sendiri merasa tak percaya diri untuk melahirkannya menjadi sebuah buku.

Saya akhirnya kembali membuka blog saya, menelusuri kembali puisi-puisi yang saya tulis. Dan saya mengakui bahwa puisi-puisi yang saya tulis masih banyak kekurangannya, dan “rasa” itu masih timbul tenggelam dalam setiap puisi yang saya buat. Untuk itu, saya merasa masih harus belajar lagi supaya bisa melahirkan sebuah karya yang layak dibukukan.

Dari acara workshop bersama Presenter Jazirah Islam yang pernah tayang di Trans 7 ini, saya mendapatkan pencerahan dalam menulis, bahwa menulis bukan hanya sekadar merangkai kata-kata, namun kata-kata yang terangkai harus memberi makna, untuk itu melibatkan hati saat menulis menjadi sebuah keharusan, sebab kita harus menulis dengan cinta.

Lantas seperti apa sih menulis dengan cinta? Berikut saya rangkum tip menulis dengan cinta ala Mba Dini Fitria.
1.  Menulislah dengan feature stories yaitu kita bercerita tentang fakta, bukan tentang fiksi (meski menulis fiksi namun tetap masih ada korelasinya dengan fakta yang ditulis), feature is all about emotions, feature is taste.

Menulis tentang feature stories ini mengajak kita untuk menggunakan teknik bertutur dalam menulis dengan menggambarkan suatu peristiwa tertentu secara gamblang atau jelas namun tetap informatif yang mengedepankan informasi yang benar, dan jangan lupa untuk memperhatikan gaya penulisan agar bisa memikat pembaca melalui narasi, prosa atau diksi yang indah dan menyentuh hati.

Namun dalam menulis ada kalanya kita tidak harus memasukan semua unsur 5W+1H, kita cukup memasukan why, what dan how sedangkan jika where dan when tidak ada itu sih tidak masalah, dan pastikan tulisan tersebut punya daya tarik bagi orang lain alias human of interest dengan cara menyenyuh hati pembaca melalui cerita yang menyentuh sisi  manusiawi pembaca. 

Untuk memperkaya bahasa maka harus banyak membaca, bacalah apapun yang bisa dibaca, seperti puisi, novel. buku atau tulisan apapun, karena dengan banyak membaca maka kita memiliki banyak kosa kata yang dapat memperkaya tulisan kita.


2.   Menulislah dengan cara story telling, yaitu menulis dengan cara bercerita akan membuat pembaca atau pendengar berimajinasi, sebab kebanyakan orang sangat senang didongengin atau mendengar cerita, maka dengan begitu orang yang membaca atau mendengar akan merasa menjadi bagian dari cerita tersebut, dan bisanya menulis dengan story telling itu lebih mudah menyentuh hati dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi yang membaca atau mendengarnya.

Cerita yang baik adalah yang tidak hanya membuat pembacanya berpikir, tetapi juga membuat mereka merasakan. Dengan cerita yang menarik mereka bisa merasa termotivasi dan terinspirasi, bahkan mereka bisa turut merasakan kesedihan ataupun kegembiraan yang ada di dalam cerita tersebut.

Untuk itu, saat menulis jadikanlah diri kita menjadi bagian dalam cerita, dan tidak usaha membayangkan tulisan yang kita buat untuk dibaca oleh banyak orang, menulislah seperti kita bercerita pada seorang sehabat yang lagi ada di depan kita. 


3. Buatlah tulisan yang bikin “orgasme” pembaca, yaitu tulisan yang bisa membuat pembaca benar-benar membaca setiap kalimat tulisan tersebut hingga titik terakhir bukan langsung ke kalimat terakhir.

Kenapa tidak banyak penulis yang bisa membuat pembacanya orgasme? Karena kita sebagai penulis kerap lupa memberikan “rasa” dalam tulisan tersebut. Jadi menulis itu bukan hanya menuangkan apa yang ingin kita tuliskan, tetapi kita juga harus menuangkan apa yang kita rasakan.
Quote dari Mba Dini agar menulis dengan rasa - Doc. Pribadi
Untuk itu, saat membuat tulisan kita sudah harus tahu goal yang ingin dicapai seperti apa, kejelasan saat membuat goal akan membuat tulisan kita semakin fokus dan terarah. Selain itu kita harus membuat tulisan itu yang relevan, yaitu jangan berbicara yang mengada-ada, kita bicarakan saja keadaan yang relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Dan yang terpenting juga adalah kita harus pintar membuat pembaca penasaran dengan tulisan kita, makanya keluarkan hal-hal unik atau “sisi liar” kita yang bisa bikin pembaca ketagihan untuk terus membaca tulisan kita.


4.  Pahami teknik menulis feature dengan baik, sebab hal ini yang juga turut membuat pembaca betah untuk menikmati setiap seduhan kata yang kita racik dalam sebuah tulisan. 

Supaya racikan kata yang kita buat tidak bikin pembaca cepat merasa bosan, maka kita  harus pandai-pandai membuat lead in angle yang menarik. Hal ini penting, karena paragraf pertama adalah pintu bagi pembaca untuk masuk ke paragraf-paragraf berikutnya.  Selain itu, harus dipahami dengan baik apa yang menjadi benang merah dari topik yang kita tulis, sehingga bagian satu ke bagian yang lain dari cerita terasa nyambung satu sama lain dan menjadi bagian yang utuh. 

Dan yang tak kalah penting juga untuk diperhatikan adalah tentang point of view yaitu posisi atau penempatan penulis di dalam cerita, sehingga saat menulis cerita, kita bukan hanya sebagai subjek tapi juga objek sehingga bisa membuat orang tersentuh dengan apa yang kita kisahkan. 

Kemudian, sebagai penulis kita harus punya daya pikat yaitu harus memiliki  karakter atau ciri khas dalam menulis yang bisa memprovokasi pembaca namun dengan cara yang santun dan tidak agresif. Dan seharusnya kita harus selalu menggunakan tata bahasa yang rapi dan terjaga, meski sebagai blogger kita bisa bebas menulis dengan gaya bertutur seperti apa, tapi jangan sampai gaya bahasanya sulit dipahami oleh orang lain. 
Ternyata menulis bisa melegakan jiwa - Doc. Pribadi
Dan lihailah bermain kata dan juga diksi, sebab semakin kita pandai bermain kata dengan diksi-diksi yang indah, maka tulisan kita akan semakin manarik, dan untuk bisa lihai bermain kata dengan diksi yang memukau maka harus diimbangi dengan banyak membaca. 

Perlu diingat, penulis yang baik itu adalah penulis yang bisa memberikan edukasi dan juga hiburan lewat tulisannya sehingga bisa menghadirkan banyak manfaat atau full of volue bagi orang-orang yang membacanya, namun jangan sampai membuat pembaca merasa dinasehati atau digurui.

Untuk itu, jangan asal-asalan ketika menulis, kita harus melibatkan hati dan segenap jiwa agar apa yang kita tulis benar-benar sampai juga di hati yang membacanya dan syukur-syukur bila bisa membuat pembaca merasa senasib dengan apa yang kita ceritakan.

Dan sebelum mempublish sebuah tulisan, jangan malas untuk kembali membaca tulisan dengan teliti, periksa lagi apakah masih ada typo atau kesalahan lain dalam tulisan kita, sebab tulisan yang ada typo atau ada kesalahan bisa juga mengurangi rasa dari sebuah tulisan.


5.   Terapkan semua hal di atas secara konsisten. Seperti petuah bijak yang pernah ditulis oleh  Dwayne Johnson bahwa kesuksesan tidak selamanya karena disebabkan kehebatan tapi karena konsisten “Success isn’t always about greatness. It’s about consistency. Consistent hard work leads to success. Greatness will come.”

Begitupun yang dituturkan oleh Mba cantik berlesung pipi ini, bahwa untuk menjadi seorang good feature kita harus peka terhadap hal-hal yang aktual, dan biasanya jam terbang tidak bisa dipungkiri akan menempa jiwa kita menjadi seorang feature yang sesungguhnya tapi jangan patah semangat bagi kita yang baru menulis, sebab kunci dari semua itu adalah ketekunan dan konsisten untuk terus menulis dengan baik. Percayalah hasil tak akan pernah menghianati usaha.     

Sungguh saya merasa tercerahkan dan merasa harapan itu kembali hidup setelah mendengar ulasan yang sangat lugas dari seorang mantan jurnalis ini. Banyak hal baru yang saya dapatkan tentang bagaimana cara menulis yang sebenarnya, terlebih bagaimana melibatkan hati ketika menulis, agar rasa itu benar-benar terasa.
Senangnya Novel Islah Cinta langsung ditandatangi oleh Mba Dini
Apa yang diungkapkan oleh muslimah yang senang bertualang ini selama workshop bukan isapan jempol belaka, sebab saya sendiri langsung bisa membuktikannya ketika saya membaca novelnya yang berjudul Islah Cinta. Di novel yang berlatar tanah Hindustan ini saya sangat menikmati setiap kata yang terangkai di sana, caranya merangkai kata sangat indah, detail dan informatif sehingga membuat saya seolah ikut merasakan intrik, drama dan sekaligus romansa cinta yang disuguhkan dengan cara yang sangat manis di novel tersebut.

Jadi saya tidak menyesal membeli novel yang diterbitkan oleh ibu muda ini, ceritanya menyentuh namun saya bisa banyak belajar bagaimana merangkai kata yang bermakna dan diksi-diksi yang indah, dan ini menjadi bekal sekaligus semangat bagi saya untuk terus menulis dengan hati seperti yang telah ditekuni oleh Mba Dini selama ini.
Menikmati Novel Islah Cinta berlatar Tanah Hindustan - Doc. Pribadi

Terima kasih banyak Mba Dini sudah berbagi banyak ilmu, pengalaman dan wejangan manis di workshop menulis kali ini, semoga semua ilmu yang saya dapatkan bisa saya terapkan secara konsisten dalam tulisan saya, terlebih ketika menulis puisi ataupun cerpen supaya saya bisa segera mengikuti jejak Mba Dini untuk menerbitkan buku kumpulan puisi saya secepatnya, “Puisi untuk Cinta” bisa segera hadir. Aamiin…

Oh iya, menyinggung harapan besar saya yang ingin menerbitkan buku kumpulan puisi ini, saya juga jadi ingat, bahwa blibli saat ini lagi mengadakan "my big wish" yang bisa mewujudkan banyak impian kita, untuk informasi lebih lanjutnya bisa langsung cek di sini.  

Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Komunitas Indonesia Social Blogpreneur (ISB), Blibli dan Zoya Cosmetic yang sudah memprakarsai workshop menulis dengan cinta yang sangat seru ini. Sampai jumpa di acara seru lainnya :)

10 comments:

  1. Semoga terwujud ya wan, buku kumpulan puisinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba Maya semoga bisa segera terwujud. Aamiin...

      Terima kasih doanya Mba Maya :)

      Delete
  2. Seru ya, Wannnnnnn makin berisi deh tulisan Awan si raja lomba blog hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teh Ani terima kasih sudah izinkan saya menggantikan teman yang tidak bisa ikut kemarin, senang bangat ikut workshop ini banyak ilmu baru yang saya dapatkan :)

      Alhamdulillah Teh Ani jika tulisan saya dinilai semakin berisi, saya lagi coba terapkan ilmu Mba Dini semoga ke depan bisa terus konsisten. Aamiin...

      Delete
  3. wah, kayanya imawan lebih dari rasa nih. mantap...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe klo lebih dari rasa apa namanya dong Mba Lita? Hehehe


      Terima kasih :

      Delete
  4. Hi mas.. terima kasih sudah mampir ke kantor Blibli.com. semoga workshopnya dapat memberi manfaat kedepannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak Mba Christine sudah mengadakan workshop menulis ini, sungguh bermanfaat buat saya. Semoga Sukses selalu ya Mba Christine dan Blibli. Aamiin...

      Delete
  5. hayoo kak Awan, semangat lagi supaya buku antologi puisinya terbit. Coba-coba aja di penerbit indie, tapi emang sih modal sendiri dan apa2 sendiri... atau mungkin di balai pustaka *tapi aku kurang tahu apakah putus jual atau enggak (ya namanya pemerintah mah gitu kan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mba Shiva atas support dan informasinya, Iya nanti saya coba cari info dulu tentang penerbit ini sembari memperbaiki cara saya menulis puisinya hehehe

      Delete