Showing posts with label Agama. Show all posts
Showing posts with label Agama. Show all posts

Belakangan ini, tak hanya teman dan saudara, namun di jagad maya juga ramai membahas tentang puasa arafah. Dan tak sedikit dari kita masih mempertanyakan kenapa harus berpuasa arafah ini. Dan dari informasi yang saya dapatkan, menjalankan puasa arafah sangat dianjurkan kerena punya keutamaan yang luar biasa

Shalat lima waktu merupakan kewajiban bagi kita seluruh umat Islam. Setiap hari kita harus menjalankannya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, mulai dari subuh hingga isya. Bila kita melanggarnya tentu menjadi sebuah dosa karena melanggar perintah Allah.


Kehadiran bulan Ramadan sungguh sangat dinantikan oleh banyak umat muslim di seluruh dunia, termasuk yang ada di Indonesia. Sebab bulan Ramadan merupakan bulan suci yang penuh berkah dan ampunan, serta menjadi kesempatan emas bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dan sudah menjadi kewajiban kita kaum muslim, bahwa selama bulan Ramadan, kita diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Selain itu, bulan Ramadan juga merupakan bulan untuk meningkatkan ibadah, seperti shalat tarawih, membaca Al-Quran, dan berbagai amal ibadah lainnya.

Bila berbicara tentang uang Rp10.000, mungkin bagi sebagian dari kita menilainya biasa saja, bahkan mungkin tidak terlalu berarti, karena nilai uang tersebut kerap kali dinilai masih kurang untuk membeli segelas kopi di café-café ternama.

Namun siapa sangka, uang Rp10.000 yang kita anggap biasa saja ini bisa menjadi sangat berarti, bahkan mampu membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat luas. Terlebih bila satu juta orang, mewakafkan uang masing-masing Rp.10.000, maka jumlah yang didapatkan adalah Rp10.000.000.000, sungguh angka yang luar biasa besar bukan?

Sejatinya kehidupan di dunia ini sangatlah fana, semua yang ada akan kita tinggalkan, kecuali segala amal dan ibadah yang akan kita bawa mati. Maka selain mengejar dunia, kita pun tak boleh lupa untuk selalu menyiapkan bekal kita untuk di akhirat kelak.

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengumpulkan bekal kita di akhirat kelak, salah satunya dengan wakaf. Sebab wakaf tak hanya sekadar memberikan materi untuk membantu sesama, namun juga mampu mengalirkan pahala abadi meskipun nyawa kita telah berhenti.

Tinggal menghitung hari, tidak terasa sebentar lagi kita akan kembali merayakan Idul Adha 1444 Hijriah yang jatuh di penghujung bulan Juni ini. Dimana momentum Idul Adha ini akan terasa semakin bermakna bila kita bisa ikut berkurban nantinya.

Ya, berkurban sungguhlah perbuatan yang mulia, selain bentuk kepatuhan pada perintah Allah SWT yang kelak akan diganjar dengan pahala, berkurban juga merupakan sebuah amalan sosial yang sangat berguna bagi sesama, terutama bagi orang-orang yang tidak mampu.

Kemiskinan adalah salah satu permasalah yang kerap menjadi topik serius yang dibahas oleh banyak negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Bahkan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ini jumlahnya tidak sedikit, terlebih setelah datang pandemi yang berkepanjangan selama dua tahun lamanya.

Untuk itu, mengutip data dari BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukan bahwa persentase penduduk miskin pada Maret 2020 yang lalu berada di angka 9,78 persen. Angka tersebut meningkat 0,56 persen poin terhadap September 2019 dan meningkat 0,37 persen poin terhadap Maret 2019.

Hidup ini sejatinya hanya sementara, dunia ini adalah sebuah kefanaan, sebuah persinggahan sebelum kita berpulang ke kampung keabadian. Maka sebaiknya kita tidak terlena dalam mengejar dunia hingga lupa untuk menyiapkan bekal menuju akhirat.

Ya, menekuni hidup di dunia dan mengejar akhirat harusnya seimbang, seperti sebuah hadist Rasulullah yang diriwayatkan dari Ibnu Umar radiallahu,anhu yang berbunyi “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”

Dari sini sebenarnya sudah sangat jelas, bahwa Rasulullah sudah mempertingatkan kita untuk bisa adil dalam menjalani keduanya, bahwa menekuni dunia dan akhirat haruslah seimbang, agar hidup kita di dunia tetap bahagia dan begitu juga di akhirat kelak.


Kehadiran pandemi yang berkepanjangan ini memberi banyak dampak di segala bidang. Termasuk menimbulkan banyak pengangguran dan kemiskinan, maka saat ini paling tepat untuk berbagi dan bersedekah untuk membantu orang yang kekurangan atau kesulitan ekonomi.

Berbagi untuk membantu orang yang kekurangan atau kesulitan itu, bukan hanya meringankan beban mereka, namun sejatinya dengan berbagi, maka hati kita pun akan selalu bahagia dan membuat kita jadi semakin banyak bersyukur.

Apa sih yang kita cari dari hidup ini? Pertanyaan simple ini tentu akan menemukan beragam jawaban dari setiap orang. Sebab setiap orang tentu punya tujuannya masing-masing dalam hidupnya, namun pada intinya, menurut saya yang dicari dalam hidup ini adalah kebahagiaan.

Meskipun ukuran, bentuk, dan versi bahagia setiap orang tentu akan berbeda-beda, ada yang meyakini memiliki banyak uang adalah kebahagiaan, memiliki jabatan tinggi adalah kebahagiaan, memiliki kerumah mewah adalah kebahagiaan, dan masih banyak lagi jawaban lain yang menjadi takaran kebahagian dari masing-masing orang. 


Sebuah berita mengejutkan saya hari ini, sebuah group whatsapp tiba-tiba begitu gaduh, ternyata ada kabar duka yang menimpa salah satu teman sekolah di masa SMA dulu, bahwa dia telah meninggal dunia, setelah mengalami kecelakaan saat tadi hendak berangkat kerja.

Saya hanya diam tergugup membaca berita itu, antara percaya dan tidak percaya, sebab sehari sebelumnya, kita semua masih bercanda gurau dengan begitu serunya. Namun di hari berikutnya, kabar duka datang dan meruntuhkan air mata tanpa sanggup dibendung lagi.