Saya lupa persisnya sudah berapa kali saya duduk termenung di depan layar laptop sambil menunggu aplikasi terbuka. Rasanya seperti menunggu gebetan yang tak kunjung balas chat. Jantung dag-dig-dug, kepala makin pening lantaran deadline terus berdetak seperti bom waktu. Sebagai seorang pekerja kreatif yang hidup dari ide dan waktu, laptop lambat itu bukan cuma gangguan. Ia seperti mimpi buruk yang merusak lelapnya tidur.

Mungkin ini terdengar klise, tapi saya yakin banyak juga orang lain yang pernah ada di posisi saya ini. Di satu sisi, kita dituntut untuk cepat, serba bisa, dan multitasking. Di sisi lain, perangkat kerja kita malah jadi beban, memicu emosi meningkat lebih cepat tanpa mampu diredam.



Aku terhempas dalam arus yang tak menentu,
antara rindu yang mendesah dan benci yang bergema pilu.
Bagaikan ombak yang tak jemu mencumbu karang—
dengan cinta yang menggigil, dan marah yang tak pernah tenang.

Dalam hidup ini, kita sering kali dihadapkan pada pilihan-pilihan yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya sangat menentukan untuk menggapai impian besar yang kita dambakan. Salah satunya adalah memilih bank. Dan setiap orang punya alasan masing-masing. Ada yang karena promosi menarik, ada yang ikut-ikutan teman, dan ada juga yang sekadar karena kantor cabangnya dekat rumah.

Tapi buat saya, memilih bank bukan cuma soal kemudahan transaksi atau desain kartu debit yang keren. Ini tentang rasa percaya, tentang nilai-nilai yang saya pegang dalam mengelola uang yang saya titipkan di bank tersebut.

Beberapa waktu yang lalu, saya sangat kaget saat melihat perubahan teman saya yang begitu signifikan. Ia terlihat tampak kurus, dan garis hitam di matanya tampak sangat nyata, membuatnya terlihat sangat tua dari usia yang seharusnya.

Lalu ia bercerita bahwa sudah beberapa bulan belakangan ini ia mengalami insomnia, yaitu mengalami gangguan tidur yang membuatnya sulit untuk terlelap, bahkan juga jadi sering bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur kembali.

Belakangan ini, tak hanya teman dan saudara, namun di jagad maya juga ramai membahas tentang puasa arafah. Dan tak sedikit dari kita masih mempertanyakan kenapa harus berpuasa arafah ini. Dan dari informasi yang saya dapatkan, menjalankan puasa arafah sangat dianjurkan kerena punya keutamaan yang luar biasa



Kau yang pernah menetap,
di antara rindu dan kecewa yang menyiksa,
dan pada gerimis yang merinai dingin,
kau kembali membawa harapan,
melambungkan anganku yang lama terlelap.

Shalat lima waktu merupakan kewajiban bagi kita seluruh umat Islam. Setiap hari kita harus menjalankannya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, mulai dari subuh hingga isya. Bila kita melanggarnya tentu menjadi sebuah dosa karena melanggar perintah Allah.