Secangkir Kopi dan Kenangan yang Kembali



Sore itu hujan turun pelan, membasahi trotoar dan meninggalkan aroma tanah yang khas. Saya melangkah masuk ke sebuah kafe kecil di sudut jalan, tempat yang biasanya saya pilih untuk menenangkan pikiran setelah hari yang panjang. 

Lampu-lampu kuning menggantung rendah, musik jazz mengalun lembut, dan barista tersenyum ramah saat saya memesan secangkir kopi hitam. Tak ada firasat apa pun bahwa sore itu akan berubah menjadi pertemuan dengan masa lalu.

Harga Sebuah Kepercayaan



Awalnya, persahabatan kami terasa sederhana dan hangat. Saya dan Dimas (bukan nama sebenarnya) sudah berteman sejak bangku kuliah, melewati masa-masa sulit bersama: uang pas-pasan, tugas menumpuk, dan mimpi-mimpi besar yang sering kami bicarakan di warung kopi murah dekat kampus.

Nongkrong Seru di The Flag Coffee Shop


Sudah lama sekali saya tidak merasakan momen seperti ini, momen sederhana tapi begitu berarti. Setelah berbulan-bulan terjebak dalam rutinitas kerja yang monoton, akhirnya saya bisa bernapas lega. Libur kali ini ingin saya manfaatkan maksimal, dan tanpa pikir panjang, saya pun segera iya-kan saat seorang teman mengajak untuk kumpul-kumpul.