Showing posts with label Bisnis. Show all posts
Showing posts with label Bisnis. Show all posts
Pelepah pinang diubah menjadi peralatan makan yang ramah lingkungan (Gambar dari IG @plepah_id)

Penggunaan plastik dan styrofoam sangat umum digunakan dalam industri F&B di negara kita ini untuk membungkus makanan, karena dinilai dapat melindungi makanan dari kerusakan, mempertahankan kebersihan, dan memudahkan pengiriman.

Namun, penggunaan plastik dan styrofoam dalam membungkus makanan memiliki dampak negatif yang serius terhadap lingkungan. Sampah plastik dan styrofoam sulit terurai dan dapat mencemari tanah, air, dan udara. Plastik dan styrofoam juga dapat menjadi sumber polusi laut yang merusak lingkungan laut dan memberikan ancaman bagi kehidupan laut.
Bapak Irwin Ramadan, Corporate Group PR Manager Ashley Group Hotel menceritakan pengalamannya menggunakan Indibiz Hotel di acara Digiland 2024, Tennis Indoor Senayan (28/6). Dokpri

Transformasi digital penting bagi sebuah bisnis karena membantu perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di era digital. Makanya, melakukan transformasi digital merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari lagi di era teknologi yang semakin maju seperti sekarang ini. Hal ini juga berlaku di industri perhotelan Indonesia.

Laju informasi dan teknologi digital dapat dirasakan begitu pesat. Sampai-sampai, Indibiz mengumumkan hadirnya 3 ekosistem solusi digital terbaru bagi para pelaku UKM. Di zaman yang serba digital ini, perkembangan arus informasi benar-benar melaju begitu pesat. Hampir setiap saat informasi baru terus lahir dengan beragam topik yang berbeda-beda. Maka dari itu, kita sebagai pelaku digital creative wajib banget untuk selalu mengikuti berbagai berita terbaru, termasuk berita terbaru di dunia UKM yang ada agar tidak ketinggalan informasi.

  

Dalam kehidupan ini, sejatinya ada tiga kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, salah satunya yaitu sandang atau pakaian. Dimana keberadaan pakaian adalah kebutuhan dasar manusia yang sudah ada sejak zaman dulu kala, manusia telah memakai pakaian sebagai pelindung tubuh dan juga sebagai bentuk untuk mengekspresikan diri.

Dan hingga kini, permintaan akan pakaian tidak pernah mereda, karena manusia selalu membutuhkan pakaian baru dan keren setiap saatnya. Untuk itu, permintaan akan pakaian terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan pendapatan manusia. Terlebih banyak orang yang ingin tampil modis dan terlihat trendy, sehingga mereka akan terus mencari pakaian yang baru setiap saatnya.


Di zaman sekarang ini, mau memiliki apa saja terasa semakin mudah, termasuk bila kita ingin memiliki kendaraan impian. Ada banyak jalan untuk mewujudkan hal tersebut, dan salah satu caranya adalah dengan kita mengikuti kegiatan lelang kendaraan.

Ya, mengikuti lelang kendaraan bisa menjadi upaya terbaik untuk cepat mewujudkan keinginan kita dalam mendapatkan mobil atau motor yang kita idamkan, dan jika beruntung kita bisa mendapatkan kendaraan yang bagus dengan harga yang terjangkau.


Ada sebuah cerita, tentang dua orang pedagang, mereka sama-sama menjual produk yang hampir serupa, namun pedagang yang satu tokonya selalu ramai dengan pembeli, sedangkan pedagang yang satunya lagi tampak sangat sepi dari pembeli.

Dan setelah diselidiki, ternyata hal ini berkaitan erat dengan sikap pemilik toko tersebut. Toko yang selalu ramai pembeli ini ternyata memiliki sikap yang sangat baik dan ramah, bahkan tak jarang memberikan diskon bagi pelanggannya, sedangkan pemilik toko yang satunya lagi orangnya cuek dan cenderung judes dalam melayani pembeli.


Hidup ini memang misteri, tidak ada manusia manapun yang bisa menebak apa yang akan terjadi besok, meskipun kita telah mengatur segalanya dengan begitu sempurna, semua tidak bisa menjamin bahwa hidup kita bisa berjalan baik-baik saja tanpa ada hambatan apapun.

Begitupun yang terjadi pada teman saya, tiba-tiba usaha toko kelontong yang dia bangun terpaksa ditutup karena kehabisan modal, uang yang selama ini dia tabung dan menjadi modal usaha terpaksa dipakai untuk berobat adiknya yang mengalami sebuah kecelakaan.

Sudah lama saya pun pengen banget punya usaha sendiri, namun keinginan tersebut akhirnya saya pendam saja lantaran selama ini saya lihat beberapa teman saya selalu gagal dalam menjalankan usahanya. Ya, saya pun menyadari bahwa untuk membangun usaha tentu saja tidaklah mudah, selalu ada saja hambatan yang harus dihadapi.

Namun belum lama ini, saya pun bertemu dengan kerabat saya yang juga terjun dalam dunia usaha makanan dan minuman, ia menekuni usaha dengan konsep warkop (warung kopi) dengan desain cafe kekinian yang menjual aneka minuman dan juga aneka kue dan roti.


Kita semua mungkin sudah tahu, bahwa salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia adalah datang dari sektor bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal tersebut terbukti ketika kondisi ekonomi Indonesia berada di titik terendah akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, namun sektor UMKM justru hadir mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Ya, keberadaan UMKM bisa dibilang tulang punggung bangsa, data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan bahwa jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap produk domestik bruto (PBD) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp8,6 triliun.

Sejak pandemi hadir menyapa negeri ini, aktivitas belanja online saya benar-benar meningkat. Langkah ini bukan hanya sekadar untuk meminimalisir terpapar virus corona yang ada, namun belanja online menurut saya jauh lebih praktis dan sangat menghemat waktu.

Selain itu, yang saya juga suka dari belanja online ini karena kerap ada diskon, sehingga membuat saya menjadi lebih hemat. Makanya, hingga kini saya masih kerap melakukan belanja online, hanya dari smartphone saja kita bisa belanja apa saja, kapan saja dan di mana saja dengan mudah.

Kehadiran pandemi yang begitu panjang dalam rentang hampir dua tahun belakangan ini membuat banyak sektor kehidupan kita menjadi bermasalah, sehingga semuanya menjadi bertambah sulit, termasuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang juga turut merasakan imbasnya.

Ya, hadirnya wabah virus covid-19 membuat krisis ekonomi melanda para pelaku UMKM untuk bergerak maju, sehingga menyebabkan banyak tenaga kerja UMKM yang terpaksa dirumahkan, bahkan tidak sedikit juga UMKM itu sendiri yang mengalami kerugian hingga terpaksa ditutup.

Namun kini perlahan situasi semakin membaik seiring dengan menurunnya kasus covid-19 yang ada. Dan tentu saja ini menjadi angin segar bagi pelaku UMKM untuk kembali berkarya lagi, melanjutkan mimpi mereka untuk memajukan kembali usaha mereka yang selama ini sempat bermasalah karena terkendala pandemi.

Kehadiran pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung berbulan-bulan ini membuat banyak dari kita terpaksa di rumah aja, sehingga ruang gerak kita menjadi begitu terbatas, dan menyebabkan banyak orang mengalami kesulitan ekonomi lantaran tak bisa bekerja secara leluasa seperti sebelumnya.

Dan tak sedikit juga orang yang terpaksa kehilangan pekerjaannya karena terkena PHK, akibat perusahaannya tidak lagi sanggup membayar gaji mereka, lantaran situasi sekarang ini yang membuat banyak perusahaan mengalami kerugian bahkan kebangkrutan.

Apakah ada yang merasa usahanya tidak berkembang? atau usahanya justru semakin menuju ke arah kebangkrutan? Ya, kita semua tahu, persaingan bisnis di era sekarang semakin keras. Maka untuk terus bisa maju, maka kita harus terus melakukan inovasi, karena tanpa adanya inovasi maka sebuah usaha yang besar sekali pun akan kalah bersaing saat ini.

“Kunci terpenting untuk meraih bisnis yang sukses adalah terus berinovasi dan mau beradaptasi.” ~Anonymous~