Showing posts with label cerber. Show all posts
Showing posts with label cerber. Show all posts

Baru saja hendak kurebahkan diri dan mencoba memejamkan mata, tiba-tiba
terdengar suara benda jatuh lumayan keras.
"Astaga..., apa itu, apa mungkin kucing atau jangan-jangan
maling lagi" tanyaku penasaran.
Kunyalakan lampu meja disamping tempat tidurku, kuambil kacamata
lalu berjalan pelan menuju pintu kamar. Tapi tunggu, jam berapa ini? Ku lirik
jam dinding, jarum jam menunjukan pukul satu dini hari kurang lima belas menit.
Perlahan kubuka pintu kamar, kulihat ke arah balkon, pintu tampak
tertutup. Lalu ku melongokan wajah ke bawah ruang tamu, juga tidak ada siapa-siapa.
Lalu ku beranikan diri berjalan ke belakang, menuju kearah tangga disamping
kamar Uda Rendy, tapi tak ada siapa-siapa juga.
Menapaki malam pertamaku disini,
ada rasa asing yang merayapiku, mungkin karena aku belum mengenal dekat satu
pun dari para penghuni kosan ini kecuali Mang Ujang dan Oma pemilik kos-kosan
ini.
Ternyata di lantai dua, semua
kamar penuh kata Mang Ujang, selain ada aku, ternyata didepan kamarku ada Mas
Pindo, kemudian ada Teh Yanti dan Kang Dony di kamar tengah, sedang di kamar
belakang ada Uda Rendy dan Riana. Sepertinya malam ini mereka semua belum
pulang. Hanya ada Teh Yanti sepertinya, soalnya lampu kamarnya tampak menyala.
Malam ini aku memilih merebahkan
diri sambil menikmati acara TV. Tapi lama-lama aku dirasuki rasa bosan lantaran
tak ada satupun tayangan yang seru malam ini meski sudah ku mencoba ganti
berbagai channel.
Agustus bersandar diujung minggu
ini, aku menapaki kaki disebuah kos-kosan baruku, ya akhirnya aku memutuskan
pindah dari kosan lama dan bermukim dikos-kosan dekat kantor, supaya lebih
efisien waktu dan juga biaya pastinya.
Aku menempati kamar di lantai dua
yang berada diujung depan, bersisian dengan balkon, aku memilih kamar ini
karena aku suka dengan pancaran matahari pagi yang akan langsung menyapaku jika
membuka jendela.
Aku melangkah masuk di kamar
baruku, aroma cat diruangan ini tercium sangat khas, yang menandakan kamar ini
baru saja dicat, namun yang jelas catnya sudah kering ketika ku meraba dinding
bercat putih itu.
"Bodoh, kenapa aku bisa sekasar itu tadi" Umpat
Rama kesal pada dirinya sendiri. Dia menyadari tak sepatutnya Suster Risma
dibentak seperti itu tadi.
Rama mencoba bangun dari tempat tidurnya, lalu melangkah
tergesa-gesa dengan bantuan tongkat dikedua tangannya, namun lorong rumah
tampak lengang, hanya seorang cleaning service yang sedang menyapu halaman yang
tampak disana, Suster Risma sudah tidak terlihat sama sekali.
"Gaun ini cantik bangat di badan kamu" puji Rama
melihat Luna mengenakan gaun putih bertabur kristal itu, gaun pengantin yang
begitu indah dan terlihat mewah.
Luna memutar-mutar badannya di depan cermin yang ada di hadapannya.
Senyumnya mengembang tanpa hanti seperti bunga yang sedang mekar di taman.
Melewati malam yang terasa gerah, gerah oleh keadaan yang
kini membakar hatinya, itulah yang membuat mata Rama masih terjaga, lelap belum
juga mampu meminangnya, meski jarum jam telah menunjukkan angka dua lewat tujuh
belas dini hari.
"Aku mau kita putus" Kata itu menggema
berkali-kali direlung Rama. Seperti tamparan keras yang mendarat diwajahnya.
Sakit!
Kata yang tak pernah dia sangka akan terucap dari Luna,
wanita yang paling dia cintai hampir lima tahun ini.
"Kumohon, Sedikit saja kau mengerti aku" Ucap Luna
setengah terisak dan meninggalkan Rama yang tergugu diam.
Sunyi memainkan alunan sepi yang teramat senyap. Tak ada
riuh kecuali deru daun jatuh yang merangkas dari tangkainya.
Angin mengibaskan gelisah yang teramat gersang. Lorong rumah
sakit terlihat lengang, Rama melangkah gontai menuju kamar rawat inapnya dengan
memapah tongkat dikedua tanganya.
"Inikah cinta? Ketika aku terjatuh, semua sibuk mencari
alasan untuk meninggalkan aku" remuk hati Rama menyadari kini dia
benar-benar sendiri.
Dihempaskan tubuhnya diatas pembaringan, matanya menerawang
jauh, menelusuri setiap kenangan yang pernah lewat, dan disana dia menyadari
ada keputusannya yang salah, benar-benar keliru.
Subscribe to:
Posts (Atom)